Bab 31 - Menjemput

38.6K 4.5K 211
                                    

Update lebih cepat!!, karena aku tidak suka membuat kalian penasaran terlalu lama :D

☘☘

'Percayalah, Allah sudah menulis nama jodohmu bahkan disaat kamu belum terlahir ke dunia.'

Don't forget to vote & comment 💗

☘☘

Keira menangis sejadi-jadinya. Akhirnya, penantian menunggu seseorang yang menolongnya telah datang.

Tadinya, Keira sudah tidak bisa lagi memikirkan masa depan, ia sungguh akan menyerah pada keadaan.

Sebab, dia sudah tidak bisa lagi melawan Aiden. Dari segi tenaga, Keira jauh sekali perbandingannya, apalagi laki-laki itu terus saja menjatuhkan mentalnya, Keira semakin terlihat menyedihkan.

Semua ucapan Aiden masih tersimpan rapi di pikirannya. Dimana setiap kali Keira mengingat, rasanya seperti terdapat ribuan jarum menusuk jantungnya.

Kotor, munafik, bahkan pelacur lebih berharga dari dirinya itu bagai panah beracun yang sengaja di buat untuk mematikan lawan.

Aiden berhasil membuatnya merasa begitu hina. Seolah-olah apa yang ia lakukan untuk menjadi lebih baik tidaklah ada artinya.

Oleh karena itu, disaat Aiden hendak menyiksanya lebih lanjut, Keira memilih pasrah. Sebab ia pikir semua perlawanannya hanya akan berakhir percuma.

Namun, tanpa di sangka, Allah telah berbaik hati padanya untuk mengirimkan pertolongan. Keira masih tidak bisa berhenti bersyukur saat melihat mobil hitam itu berhenti tak jauh dari dirinya.

Masih dengan air mata yang mengalir deras, Keira memandangi mobil hitam milik Adnan. Ya, Keira mengetahuinya karena sering melihat laki-laki itu menggunakannya.

'Terima kasih ya Allah.. Terima kasih..' batinnya tidak berhenti bersyukur.

Keira ingin sekali berlari mendekati Adnan, mengadukan semua yang Aiden lakukan kepada dirinya. Dan dia juga menginginkan Adnan untuk mengatakan bahwa semua hinaan yang di lontarkan Aiden hanyalah kebohongan.

Keira benar-benar membutuhkan kekuatan sekarang. Sebab Aiden sukses membuat tubuh dan mentalnya tumbang.

Sementara di tempatnya, Adnan membuka pintu mobil dengan terburu-buru, dadanya bergemuruh menahan emosi yang sebentar lagi akan meledak.

Adnan sama sekali tidak menyangka, bahwa gadis yang ia lihat sedang disiksa dari kejauhan itu adalah Keira.

Awalnya, saat Adnan baru saja menerima telfon dari Surya, dan mendapatkan alamat sahabat Keira, Adnan segera berangkat untuk menuju lokasi yang di arahkan.

Tetapi, sekitar 30 meter dari tempatnya menepi, dia melihat di depannya, terdapat sebuah pertigaan, dimana sepertinya terdapat beberapa orang di sana.

Adnan kembali melajukan mobilnya perlahan sambil memfokuskan pandangan, semakin dekat, ia melihat dan terkejut karena di sana terdapat seorang laki-laki yang begitu tega menampar seorang perempuan berhijab.

Ia pikir apa yang dilihatnya adalah seorang suami dan istri yang sedang bertengkar. Karena di Indonesia, banyak sekali terjadi kekerasan dalam rumah tangga.

Adnan yang melihatnya tentu tidak akan tinggal diam. Seorang perempuan tidak seharusnya di perlakukan seperti itu. Dan Adnan bertanya-tanya, apakah sebuah masalah tidak bisa di selesaikan secara baik-baik?

Lalu, saat jarak mobilnya dan beberapa orang itu sekitar 10 meter, mata Adnan lantas membelalak.

Dia harus sampai menghentikan mobilnya, dan mengedipkan matanya berkali-kali untuk melihat apa yang terjadi di depan.

Guide to Jannah [END/REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora