Bab 5 [Revisi] - Memahami

50K 5.8K 124
                                    

'Menjadi baik memang tidak mudah, tetapi tidak sulit jika terus mencobanya.'

Don't forget to vote & comment 💗

☘☘

Saat Adnan hendak memasuki rumah, ia melihat ayahnya sedang duduk di sofa abu-abu.

"Assalamualaikum.." Salam Adnan.

"Waalaikumsalam." Kiyai Hasan menjawab saat melihat Adnan memasuki rumah.

"Adnan." panggil kiyai Hasan.

Adnan berhenti, dan mendekati lelaki yang sudah cukup berumur itu, "Iya, Abi?"

Kiyai Hasan menepuk-nepuk bagian sofa kosong yang berada disampingnya mengisyaratkan Adnan untuk duduk, dan tanpa aba-aba Adnan pun mengikuti kemauan Abinya.

"Bagaimana perkembangan Keira? Apa dia sudah kembali mengenal Allah?" Tanyanya pelan.

Adnan terdiam sejenak, dan mulai mengingat perkembangan Keira disetiap harinya.

"Adnan melihat bagaimana Keira terlalu jauh dari Allah, Abi. Keraguan dihatinya tak bisa dihilangkan semudah membalikkan telapak tangan. Tapi Adnan insyaallah yakin, Allah telah memberi jalan untuk Keira kembali mengingat kepada-Nya." Adnan menjawabnya dengan tenang.

Sekelebat bayangan saat Keira menangis terlintas dibenaknya, sungguh miris, keinginannya untuk kembali sebesar keraguannya terhadap Allah.

Kiyai Hasan menyimak semua perkataan yang dijelaskan oleh Adnan, ia pun merasakannya. Gadis muda itu hanya sedang tersesat, ia membutuhkan seseorang yang dapat membantunya kembali ke jalan yang benar.

"Bantu Keira menemukan apa yang sudah ia tinggalkan selama ini, bimbing dia untuk meraih surgaNya Allah. Abi akan selalu mendoakan perjuanganmu dan ustadzah Annisa."

Adnan mengaminkan berulang kali ucapan sang ayah. Semoga Allah meridhoi langkahnya ini, dan yang terpenting usahanya membawa Keira kembali mengenal Allah segera terwujud.

☘☘

Setelah lagi-lagi menangis saat menceritakan kisah hidupnya kepada Ustadzah Annisa, kini Keira merasa hatinya sedikit lebih ringan, beban berat yang berada dipundaknya secara perlahan mulai terangkat.

Ustadzah Annisa tidak pernah menganggap nya sebagai murid, melainkan anak perempuannya, Keira merasa kembali memiliki sosok seorang ibu.

Sungguh beruntung anak-anak ustadzah Annisa, memiliki seorang ibu yang luar biasa,penuh kasih sayang dan kelembutan.

Saat ini, Keira sedang berada di sudut masjid dilantai kedua, dirinya bersembunyi dibalik rak-rak yang berisi kitab, dan banyak buku.

Matanya menatap buku pemberian Adnan yang berada di kedua tangannya, membuka perlahan pada bagian yang sudah ditandainya dengan lipatan kertas itu.

Keira sudah sampai pada bagian sholat yaitu duduk di antara dua sujud, matanya bergerak melihat gambar, dan mulai mempraktekkan. Namun tiba-tiba saja suara seseorang mengejutkannya.

"Kakimu perbaiki, minimal satu jari kakimu harus menghadap kearah kiblat." ucap Adnan dari jarak yang tak terlalu jauh.

Awalnya Adnan ingin mengambil buku untuk referensinya dalam mengkaji materi, namun saat melihat seseorang dibalik rak buku, langkahnya sempat terhenti.

Guide to Jannah [END/REVISI]Where stories live. Discover now