Bab 27 - Kedatangan

39K 4.4K 98
                                    

' Kedatangan seseorang dari masa lalu memang menakutkan, karena dia bisa menjadi ancaman untuk hubungan yang lebih baik di masa depan.'

Don't forget to vote & comment 💗

☘☘

Pagi ini Pesantren Darussalam dibuat heboh dengan kedatangan mobil mewah  yang memaksa masuk ke dalam.

Seorang laki-laki yang tidak dikenal itu bahkan sempat memaki beberapa kali satpam yang berjaga di sana, tetapi sang satpam tak kunjung menuruti kemauannya.

Adnan yang sedang berada di rumah dan  bersiap untuk pergi mengajar segera mengurungkan niatnya, dan berjalan menuju gerbang.

Bunyi nyaring dari klakson mobil yang  tak kunjung berhenti membuat Adnan mempercepat langkahnya.

Apa tujuan seseorang itu melakukannya? Sebab, selama Pesantren ini berdiri, tidak pernah ada tamu yang datang dengan cara seperti itu.

Adnan telah sampai di depan gerbang, dan ia cukup salut kepada satpam yang tetap teguh tak membiarkan laki-laki asing itu memasuki Pesantren.

Kemudian, ia berjalan mendekat dengan napas yang masih memburu, " Ada apa ini pak?" Tanyanya kepada satpam yang berjaga.

Sementara sang satpam sedikit terkejut dengan kehadiran Adnan yang tiba-tiba, lalu kembali memfokuskan diri, " nggak tahu mas, dia memaksa masuk tanpa alasan yang jelas." Jawabnya sambil menunjuk ke arah mobil.

Memang seperti itu peraturannya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Adnan selalu berpesan, bahwa seseorang diizinkan masuk hanya kalau memiliki alasan yang jelas, dan tentu dengan maksud tujuan yang baik.

Tak lama kemudian, laki-laki itu keluar dari dalam mobil dengan raut wajah keruh. Dan Adnan masih diam memperhatikan.

"Sini Lo!" Teriaknya dengan tangan kanan memberi perintah kepada Adnan untuk mendekat.

Sedangkan di tempatnya Adnan masih terus berpikir, dia sama sekali tidak mengenali laki-laki itu, bahkan ini adalah kali pertama mereka bertemu, tetapi anehnya, laki-laki itu justru terlihat sangat marah.

Karena tidak ingin terjadi keributan yang lebih besar, Adnan memilih menuruti kemauannya.

" Siapa kamu? Dan apa urusanmu hingga begitu berani membuat keributan di sini?" Tanyanya langsung.

Perlu diketahui bahwa Adnan benar-benar tidak menyukai orang yang tidak memiliki sopan santun. Tidak bisa menghargai orang lain menjelaskan bahwa dia juga tidak ingin dihargai.

Bukannya menjawab laki-laki itu justru tertawa mengejek, lalu melangkah mendekati Adnan. Kini, mereka hanya terhalang oleh gerbang.

" Lo buka dulu gerbangnya, baru gue kasih tau." Ujarnya sambil menyeringai.

Adnan berusaha sabar dan menahan emosi yang mulai mendera dalam hatinya.

"Saya tidak akan mengizinkanmu masuk." Tegasnya penuh penekan.

Pesantren ini adalah rumahnya. Dan ia berkewajiban untuk melindungi rumahnya.

" Begini cara lo memperlakukan tamu?"

Adnan yang mendengarnya lantas mengernyitkan dahi penuh keheranan, sudah jelas laki-laki itu yang datang dengan membuat keributan sepagi ini.

" Seorang tamu harusnya memiliki tata krama agar disambut dengan baik, tidak seperti yang kamu lakukan, niat bertamu, tapi seperti ingin menghancurkan Pesantren ini."

" Gue sama sekali nggak butuh nasehat lo, cepet buka nih gerbang, gue perlu ketemu orang sekarang." Gerutu laki-laki itu dengan raut wajah kesal.

Adnan masih tak bergeming, dia tidak akan membiarkan laki-laki itu masuk dan membuat keributan di dalam.

Guide to Jannah [END/REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang