49

2.9K 214 12
                                    

Jaemin melihat Hyunjin berjalan mendekati Alendra. Alendra segera berlari menjauhi Hyunjin. Jaemin tak bisa membiarkan Hyunjin begitu saja. Oleh karena itu, Jaemin segera memposisikan dirinya lalu pergi mengejar mereka.

Ia melihat Alendra yang bersembunyi di balik tembok, lalu memperhatikan gerak-gerik Hyunjin yang berjalan mendekati Alendra sambil membawa sebuah kayu. Kini Jarak Hyunjin dengan Alendra sudah semakin dekat, Jaemin berlari ke arah gadis itu.

"Alendra awas!!" dengan cekatan Jaemin memeluk Alendra lalu memutar badannya melindungi gadis itu.

Brakk

Sebuah kayu baru saja menghantam punggung Jaemin.

---

Jeno melirik jam tangannya. Sudah hampir satu jam, Jaemin belum keluar juga dari rumah tua itu. Ia tahu pasti ada sesuatu yang terjadi di dalam sana.

"Ini udah hampir sejam," ucap Haechan yang sedari tadi menunggu diluar bersama dengan Jeno, Renjun, Chenle, Mark dan Jisung.

"Sebaiknya kita masuk sekarang." timpal Renjun.

Renjun dan Haechan benar. Ini sudah lebih dari batas waktu yang ditentukan. Sudah waktunya mereka masuk ke dalam sana. Jeno memberi kode kepada para polisi untuk segera masuk ke dalam rumah tua itu.

Seorang polisi mendobrak pintu depan. Polisi yang lain bergerak maju diikuti Renjun, Jeno, Haechan, Mark, Chenle, dan Jisung. Polisi menemukan mereka. Terlihat Hyunjin melayangkan sebuah kayu yang kemudian kayu itu mengenai punggung Jaemin.

Para polisi itu segera mengeluarkan dan menodongkan pistol nya ke arah Hyunjin. "Jangan bergerak!" perintah sang komandan.

Hyunjin menoleh lalu melihat sekumpulan polisi yang sudah berada di sekelilingnya. Ia terkejut dan tak punya pilihan lain. Hyunjin menjatuhkan kayu di tangannya, lalu mau tak mau Hyunjin harus mengangkat tangannya.

---

Brakk

Alendra membuka matanya setelah mendengar suara dentuman berada di dekatnya. Ia terkejut saat melihat Jaemin yang sudah memeluknya.

"Jaemin."

"Gue seneng lo baik-baik aja," ujar Jaemin.

Alendra menatap Jaemin lekat-lekat. Alendra merasa ada keanehan. Ia merasa lambat laun, dekapan Jaemin semakin longgar. Tubuh Jaemin semakin berat. Di detik selanjutnya, tubuh Jaemin jatuh ke dalam dekapan Alendra.

"Jaemin?" Alendra menggoyangkan lengan Jaemin. Akan tetapi, tidak ada respon dari Jaemin.

"Alen!"

Jeno dan teman-temannya datang menghampiri Alendra setelah polisi memborgol tangan Hyunjin dan membawanya keluar dari sana.

"jaemin, Jaemin!" Alendra memanggil Jaemin lagi, namun tetap tidak ada respon dari Jaemin.

"Cepet panggil ambulan!" perintah Mark.

Haechan dan Jisung memindahkan tubuh Jaemin dari dekapan Alendra. Darah masih keluar dari perut kiri Jaemin.

"Gawat! Luka perut kiri Jaemin terbuka, kalau gini terus dia bisa kehabisan darah." ucap Haechan.

Dengan tangannya yang panjang, Jisung menahan darah yang terus keluar dari perut Jaemin.

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Where stories live. Discover now