21

2.9K 270 17
                                    

Hari yang ditunggu Jaemin sudah tiba. Alendra dan Jaemin berencana akan menuju tempat di mana cairan yang dapat merubahnya menjadi manusia berada. Potongan kertas itu bila di gabungkan akan membentuk sebuah gedung tua yang sudah di tinggalkan oleh pemiliknya. Walaupun Jaemin hanya memiliki dua potongan kertas, ia dapat mencocokan gambar itu pada foto foto di internet. Banyak yang bilang gedung itu adalah gedung yang banyak menyimpan rahasia.

"Lo yakin mau ikut?" tanya Jaemin pada Alendra.

Alendra mengangguk yakin pada Jaemin.

"Tempat ini berbahaya. Gue juga takut lo masih trauma sama kejadian kemarin. " ucap jaemin seperti merasa bersalah.

"Enggak Jae, percaya sama gue." balas Alendra.

Jaemin tersenyum mendengar jawaban dari mulut Alendra.

"Apapun yang terjadi, gue bakal lindungin lo."

Alendra dan Jaemin pergi menuju gedung tersebut. Dengan bantuan Alendra, Jaemin dengan mudah dapat menemukan gedung yang ia cari. Alendra sudah mengenal seoul dan ia sudah tahu tempat tempat yang ada di kota ini.

Motor sport Jaemin berhenti tepat di parkiran gedung. Jaemin memperhatikan sekitar gedung yang katanya banyak menyimpan rahasia itu. Bentuk gedung itu berbeda dengan bentuk bangunan pada umumnya. Gedung ini terkesan agak kuno dan gelap di bandingkan gedung lain. Maka dari itu, masyarakat disini menyebutkan bahwa gedung ini menyimpan banyak rahasia.

Alendra melihat sekeliling gedung itu. "Jaemin, lo yakin apa yang lo cari beneran ada disini?"

"Iya gue yakin." jawab Jaemin singkat.

"Len, sebaiknya lo tetep ada di belakang gue. Firasat gue agak gak enak soal tempat ini." Jaemin menggenggam tangan Alendra.

Alendra tak menjawab perkataan Jaemin. Ia terpaku melihat Jaemin yang tiba tiba memegang tangannya. Jujur Alendra merasa takut dengan tempat ini, tapi ketika Jaemin menggenggam tangannya seolah olah ketakutan Alendra lenyap. Kini yang ia rasakan adalah genggaman erat tangan Jaemin.

Alendra dan Jaemin melangkah masuk ke dalam gedung tua yang besar itu. Mereka menelusuri koridor yang dindingnya berwarna putih.
Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah perpustakaan yang sangat luas.

"Jaemin, sebenarnya tempat ini ada orang nya gak sih?" tanya Alendra.

"Gue juga gak tau Len." jawab Jaemin.

Jaemin melihat kekhawatiran dari raut wajah Alendra.

"Lo gausah takut, gue janji bakal ngelindungin lo." ujarnya meyakinkan Alendra.

Alendra menganggukkan kepalanya pelan membalas ucapan Jaemin.

Sudah sekitar satu jam, Alendra dan Jaemin mencari cairan tersebut. Namun, mereka belum menemukan apa yang mereka cari. Sampai akhirnya, Alendra dan Jaemin berada di sebuah perpustakaan.

"Aishh!" Jaemin mengacak rambutnya kasar.

Alendra memerhatikan buku buku berdebu yang ada disana. Alendra berhenti di suatu rak, ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Ia melihat satu buku yang agak keluar dari raknya. Kemudian Alendra mendorong buku itu hingga sejajar dengan buku yang lain.

Kreekkk

Salah satu lemari rak buku tergeser, terdapat sebuah jalan menuju suatu ruangan.

"Jaemin, pintu ini menuju kemana? "

Jaemin melihat ke arah ruangan gelap itu, lalu ia mengeluarkan ponselnya untuk mendapatkan cahaya karena di dalam sangat gelap. Jarak satu lampu ke lampu lainnya sangatlah jauh, itulah yang membuat ruangan itu kekurangan cahaya.

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Where stories live. Discover now