35

2.3K 208 0
                                    

Pukul 23.30

Cklek

Seorang pria bertopi membuka pintu apartemen Jaemin lalu masuk ke dalamnya. Langkahnya mencari pemilik apartemen ini. Kemudian mata nya tertuju pada sebuah kamar. Dengan perlahan ia melangkah mendekati ruangan itu.

Disisi lain
Jaemin merasa derap langkah seseorang mendekati kamarnya. Oleh karena itu ia mengambil sebuah tongkat baseball lalu berdiri di belakang pintu kamarnya. Ia merasa ada seseorang yang mencurigakan karena tidak mungkin teman temannya datang ke apartemennya selarut ini.

Derap langkah itu semakin mendekati kamar Jaemin membuat Jaemin memegang tongkat baseball itu dengan kuat.

Cklek

Pintu kamar Jaemin terbuka. Jaemin melihat seorang pria bertopi masuk ke dalam kamarnya. Dengan posisi siaga Jaemin masih berdiri di belakang pintu. Mata pria itu menyapu seluruh isi ruangan namun sepertinya dia menyadari bahwa Jaemin ada di belakang pintu.

Bughh

Dengan cepat Jaemin mengayunkan tongkat baseball nya ketika pria bertopi itu memutar badannya hingga membuat pria itu terjatuh. Saat dia sudah terjatuh, Jaemin mengambil kesempatan untuk keluar dari kamarnya.

Pria bertopi itu bangkit lalu pergi mengejar Jaemin. Kemudian ia melihat Jaemin yang sedang menatap tajam ke arahnya.

"Lo siapa?" tanya Jaemin pada pria bertopi itu namun pria bertopi itu menghiraukan perkataan Jaemin lalu menyerang Jaemin.

Bughh

Pria bertopi itu meninju sudut bibir Jaemin dengan kuat, membuat tubuh Jaemin membentur meja dan sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah segar. Jaemin tak tinggal diam, ia bangkit lalu membalas pukulan pria bertopi itu. Jaemin meninju perut pria bertopi itu berkali kali hingga membuatnya mundur beberapa langkah.

Jaemin mendekati pria itu. "Siapa lo sebenarnya?!" bentak Jaemin sambil mencengkeram kerah jaket pria bertopi itu.

Tetap tidak ada jawaban. Pria itu menendang dada Jaemin dengan kaki nya membuat Jaemin tersungkur. Kemudian pria bertopi itu mematikan semua lampu yang ada di ruangan itu membuat seluruh ruangan itu menjadi gelap.

Saat ruangan gelap, pria bertopi itu kembali meninju Jaemin membuat jarak Jaemin sedikit menjauh dari nya. Kemudian pria bertopi itu melempar sebuah kursi pada Jaemin. Dengan sigap Jaemin menahan kursi itu dengan lengannya agar tidak mengenai badannya. Jaemin sedikit meringis karena benturan kursi yang mengenai lengannya.

Lalu Jaemin melangkah mendekati pria bertopi itu dengan waspada. Kini kedua mata mereka bertatapan tajam. Pria bertopi itu kembali menyerang Jaemin, namun dengan cepat Jaemin berhasil menghindari serangan. Lalu Jaemin melayangkan kaki nya menendang perut pria itu dengan kuat dan di lanjutkan dengan pukulan Jaemin yang mengenai wajah pria itu.

Merasa tidak mau kalah, pria bertopi itu bangkit lalu membalas pukulan Jaemin. Pria itu mendorong Jaemin hingga tubuh Jaemin membentur dinding.

"Arghh!"

Jaemin meringis saat pria bertopi itu memutar lengannya dengan kuat ke belakang badannya.

"Mau apa lo sebenernya hah?!" tanya Jaemin pada pria bertopi itu sambil berusaha melepaskan dirinya dari pria itu.

Pria bertopi itu tetap tidak menjawab. Lalu pria itu mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku jaketnya. Melihat hal itu Jaemin memutar badannya dengan sekuat tenaga membuat pria bertopi itu jatuh ke lantai. Saat pria bertopi itu terjatuh, Jaemin segera menendang lengan pria itu agar pisau itu jatuh dari tangannya.

Usai menjauhkan pisau lipat dari tangan pria bertopi itu, Jaemin memukul pria itu lagi. Pria itu tak tinggal diam, ia mendorong Jaemin hingga membentur tembok. Jaemin merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Jaemin memegang kepalanya dan mendapati cairan berwarna nerah di tangannya. Nafas Jaemin terengah engah, ia berusaha menetralkan nafasnya.

Jaemin sudah tak sanggup melawan. Kini mata Jaemin tertuju pada pisau lipat yang di pegang pria bertopi itu. Pria itu mengayunkan pisau ke perut Jaemin. Namun tiba tiba saja sorotan cahaya lampu senter menyerang wajah pria bertopi itu membuat pria itu tidak jadi melakukan aksinya. Dengan cepat pria bertopi itu lari keluar dari apartemen. Seorang petugas keamanan meminta rekannya untuk menelepon ambulan, sementara ia mengejar pria bertopi itu.

---

Minhyun menyalakan televisi sambil menunggu adiknya selesai sarapan. Berkali kali jari-jemari Minhyun mengganti saluran televisi dengan remot.

"Berita terkini. Seorang pria yang di duga mencoba melakukan pembunuhan menyerang pemilik apartemen nomor 127. Saat ini polisi masih mencari pelaku yang melarikan diri dan korban sudah di larikan ke rumah sakit terdekat-"

Pranggg

Minhyun terkejut saat mendengar suara pecahan kaca di belakangnya. Alendra berdiri mematung di tempat karena mendengar berita itu.

"Dek lo kenapa?" tanya Minhyun panik.

"Jaemin kak,"

"Jaemin kenapa?"

"Hiks..hiks.. Jaemin tinggal di apartemen nomor 127." Alendra sedikit terisak. Seketika kaki Alendra terasa lemas.

Minhyun tidak bisa berkata apa apa. Minhyun menenggelamkan Alendra ke dalam pelukannya. Sesekali tangan Minhyun mengusap pelan rambut adiknya.

"Tenang, gue yakin Jaemin pasti baik baik aja."

"Lo mau ke sekolah atau mau gue izinin ke guru?" tanya Minhyun.

"Gue pengen liat Jaemin kak."

"Kalo gitu gue minta izin ke guru lo ya." ucap Minhyun lalu di balas dengan anggukan oleh Alendra.

Minhyun membawa Alendra duduk di sofa, lalu mematikan tv nya. Setelah itu Minhyun beranjak ke dapur, mengambil segelas air untuk Alendra.

"Bi, tolong beresin pecahan kacanya ya." pinta Minhyun pada pembantunya.

"Iya." balas bibinya.

"Nih, minum dulu," Minhyun memberikan segelas air pada Alendra.

"Kak ayo ke rumah sakit, kita liat Jaemin," lirih Alendra setelah meneguk ai putih.

"Sekarang lo siap-siap, gue telfon guru lo dulu." Minhyun mengambil ponsel di ruang belajarnya.

Alendra menaiki anak tangga, lalu masuk ke kamarnya. Alendra mengganti seragamnya dengan kaos lengan pendek berwarna pink dan rok putih di atas lutut. Setelah itu ia keluar dari kamarnya dan menunggu Minhyun sambil duduk di sofa.

"Gue udah izin ke guru lo. Ayo ke rumah sakit." ucap Minhyun.

Ketika sudah di garasi, Minhyun mengeluarkan mobilnya. Setelah Alendra masuk ke dalam mobil, Minhyun menancap gas menuju rumah sakit.






Tbc

Tbc

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.
INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα