03

6.8K 536 12
                                    

Alendra menelpon supirnya dan membawa cowok itu ke dalam rumahnya, dengan bantuan pak supir tentunya karena Alendra tidak bisa mengangkat cowok itu sendirian. Supir Alendra membawa cowok itu ke kamar kak Minhyun karena hari ini kak Minhyun gak pulang ke rumah.

"Makasih ya pak," kata Alendra.

"Iya non sama sama," jawab pak supir.

"Oiya kejadian ini jangan bilang ke kak Minhyun ya pak,"

"Iya non, saya gaakan bilang bilang."

"Makasih ya pak,"

"Iya sama sama non, klo gitu saya permisi dulu." kata pak supir sambil keluar dari kamar kak Minhyun dan menutup pintu nya.

Alendra keluar dari kamar kak Minhyun untuk mengambil segelas air putih.

"Ni orang kok gak sadar sadar sih, bikin gue takut aja. Atau jangan jangan dia udah mati? Hah masa sih berarti tadi yang megang tangan gue setan dong?" Alendra bergidik ngeri.

"Gue heran sebenarnya ni orang siapa sih? Jangan jangan dia bukan manusia? Ah tapi gak mungkin, gimana kalo dia orang jahat ntar gue bisa kena marah kak Minhyun lagi." Alendra berbicara pada dirinya sendiri.

"Kalo gue siram dia pake air jahat gak sih? Apa gue cek detak jatungnya aja?" Alendra menaruh tangannya di atas dada cowok itu.

"Tuh kan bener gaada, duh gue takut banget kalo dia kenapa napa gara gara nyelamatin gue, harusnya tadi gue bawa dia ke rumah sakit," kata Alendra setelah memeriksa detak jatungnya.

"Gue coba pake minyak kayu putih, biasa nya kalo orang pingsan kan bisa langsung sadar," pikir Alendra sambil beranjak meninggalkan kamar kak Minhyun untuk mengambil minyak kayu putih di kamarnya.

Setelah mengambil minyak kayu putih, Alendra balik lagi ke kamar kak Minhyun tapi ia kaget karena cowok itu sudah tidak ada di tempat tidurnya.

"Hah? Cowok itu kemana?" Alendra panik dan kebingungan.

"G-Gue harus panggil pak supir gue." Kata Alendra panik.

Jari jari nya mulai mengetik nomor telepon supir nya. Saat Alendra mendekatkan handphone ke dekat telinganya, dengan cepat seseorang mengambil ponsel dari tangannya.

"Balikin hp gue.L-lo?" ucap Alendra terbata bata karena kaget melihat cowok yang dia cari berdiri di sampingnya.

Cowok itu mendorong Alendra sampai ia tersentak ke tembok. Lalu mengunci gerakan Alendra. Mata Alendra dan mata cowok itu saling bertemu. Alendra baru sadar kalo lensa mata cowok bukan berwarna hitam melainkan berwarna merah.

"Lo mau apa sih? Lepasin gue," Alendra berusaha melepaskan diri dari genggaman cowok itu.

"Lo punya hutang ke gue," kata cowok itu sambil menatap tajam Alendra.

"Lo itu sebenernya siapa sih? Hutang apa sih gue gak ngerti."

"Gue bakal jelasin, awas aja kalo lo coba kabur dari gue," cowok itu melepaskan cengkaraman tangannya.

"Gue Na Jaemin, lo pasti punya banyak pertanyaan ke gue," ucap cowok yang ternyata bernama Jaemin.

"Lo sebenernya siapa? Dan kenapa gue gak bisa ngerasain detak jantung lo?" tanya Alendra.

"Gue..., gue bukan manusia," ucap Jaemin ragu ragu.

"Lo bercanda ya? Kalo lo bukan manusia lo apaan hah?" Alendra terkekeh mendengar jawaban Jaemin.

"Gue vampir." lanjut Jaemin dingin.

Alendra bungkam, tidak tahu harus menjawab apa, bingung apa harus percaya sama omongan cowok di sebelah nya ini.

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang