45

2.4K 193 1
                                    

Cahaya matahari menembus gorden jendela kamar Alendra membuat gadis itu terbangun lalu melihat ke arah jam yang terletak di atas laci kamarnya.

Jam menunjukkan pukul 05.30 ia teringat bahwa hari ini ia harus pergi ke sekolah. Alendra mengecek ponselnya tetapi belum ada kabar apapun dari Jeno. Kemudian gadis itu kembali meletakkan ponselnya lalu melangkahkan kaki menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan bersiap-siap, Alendra keluar dari kamarnya sambil memegangi ranselnya.

"Dek, gimana udah baikan?" tanya Minhyun saat melihat adiknya sudah menuruni anak tangga.

"Udah," jawab Alendra singkat.

"Lo yakin hari ini mau sekolah?"

Alendra mengangguk. "Oiya, udah ada kabar dari Jeno?" ucapnya.

"Belum,"

Perkataan Minhyun membuat suasana tiba tiba mendadak hening. Minhyun melihat ekspresi adiknya yang seketika berubah. Sepertinya Alendra sedikit kecewa karena belum mendapat kabar dari Jeno tentang keadaan Jaemin.

"Nanti kalo ada kabar gue langsung kasih tau lo."

Alendra mengangguk pelan. "Yaudah, ayo kak berangkat." ujarnya.

Minhyun mengambil kunci motor lalu mengeluarkan motornya dari garasi. Setelah itu ia menyalakan mesin motor lalu melajukannya setelah Alendra duduk di atas motornya.

Jalanan pagi ini cukup ramai, membuat Alendra sedikit terlambat ke sekolah. Tapi untungnya pak satpam masih belum menutup gerbangnya.

Alendra melangkahkan kaki nya melewati lorong lorong sekolah, hingga akhirnya langkahnya terhenti di sebuah bangku yang ada di dalam kelasnya.

"Hai Alennn!" sapa Minju sambil menepuk pundak Alendra.

"Hai." balas Alendra tersenyum.

"Muka lo kenapa sih? Galau ya?" tanyanya.

"Masa sih? Gue gak galau."

"Beneran nih, gak akan cerita ke gue?"

Alendra terdiam sejenak. "Yaudah iya gue cerita." lanjutnya di detik selanjutnya.

"Jaemin masuk rumah sakit-"

"Hah? Kok bisa?" Minju memotong kalimat Alendra.

"Jaemin kena tusuk gara gara nolongin gue." Alendra menundukkan kepalanya.

Minju bisa melihat ekspresi Alendra yang tiba tiba berubah. Pasti saat ini Alendra menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa Jaemin.

"Itu bukan salah lo," ucap Minju menenangkan Alendra.

"Tapi gue takut Jaemin kenapa-napa." mata Alendra mulai berkaca-kaca.

Minju memeluk sahabatnya itu, ia tahu betul perasaan Alendra saat ini. Tapi ia tak bisa bantu banyak selain menyemangati, menghibur, menenangkan, dan mendengarkan perasaan sahabatnya saat ini.

"Lo tenang aja, Jaemin pasti baik baik aja kok." ucap Minju sambil mengelus bahu Alendra.

"Makasih ya Minju. Lo emang sahabaaaatt gue yang terbaik."

"Lebay lo ah," canda Minju.

"Tapi emang sih, gue kan orang yang baik hati dan tidak sombong hehe." lanjut Minju.

"Yaah, mulai deh kegeerannya."

"Selamat pagiiii!"

Percakapan Alendra dan Minju terhenti karena suara Haechan yang masuk ke kelas bersama teman temannya. Membuat seluruh siswa menoleh ke arah pintu.

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat