44

2.3K 191 7
                                    

Sudah sekitar 1 jam Alendra menunggu di depan UGD. Ia sangat cemas dengan keadaan Jaemin. Alendra menyatukan kedua tangannya yang bergetar. Gadis itu menahan air matanya agar tidak menangis. Karena ini bukan saatnya untuk sedih.

Kini Alendra menunggu kakaknya datang. Alendra sudah memberi tahu Minhyun tentang keadaan Jaemin lewat telepon. Saat Alendra sedang menunggu, tiba tiba saja ponsel yang berada di saku celananya bergetar. Ia melihat nama Jeno yang tertera di layar ponselnya lalu mengangkatnya.

"Halo."

"Len, lo lagi sama Jaemin gak? Dari tadi gue telfon dia tapi gak diangkat."

Alendra terdiam lalu tiba tiba saja air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah juga. Kini ia kembali larut dalam tangisannya.

"Loh Len, lo kenapa? Kok nangis?"

"Jaemin.... Hiks... Hiks,"

"Ada apa sama Jaemin?"

"Jaemin masuk rumah sakit Jen... Hiks.. Hiks,"

"Hah? Maksud lo?"

Bukannya menjawab pertanyaan Jeno, Alendra malah semakin memecahkan tangisannya.

"Sekarang lo dimana?"

"Hiks.. Hikss.. Sekarang gue lagi di rumah sakit,"

"Oke lo tenang dulu, gue kesana sekarang."

Setelah mendengar Jeno yang mengakhiri panggilan telefon, Alendra kembali duduk di kursi yang berada di depan UGD dengan perasaan cemas yang terus menghantuinya.

Tak lama kemudian seorang dokter yang menangani Jaemin keluar dari ruang UGD membuat Alendra segera berdiri lalu menghampiri dokter itu.

"Dokter, gimana keadaan jaemin?" tanya Alendra yang sedari tadi menunggu didepan UGD.

"Operasinya berjalan dengan baik. Luka di perut pasien cukup dalam, sehingga dia memerlukan banyak istirahat. Kondisi nya masih lemah jadi masih memerlukan pengawasan dari kami. Saat ini kami akan memindahkan pasien ke ruang rawat inap." ujar sang dokter.

Alendra sudah bisa bernafas lega. Hal hal yang ia khawatirkan sudah terlewati. "Terima kasih banyak dokter, tapi apa saya sudah bisa melihat Jaemin?"

"Maaf untuk saat ini pasien belum bisa dijenguk. Kalau begitu saya permisi dulu." dokter itu berjalan meninggalkan UGD diikuti oleh beberapa perawat yang mendorong ranjang rumah sakit keluar dari UGD.

Alendra memandang wajah pucat Jaemin yang separuh wajahnya ditutupi masker oksigen. Di detik selanjutnya, Alendra mendengar seseorang memanggil namanya.

"Alen."

Alendra menoleh pada seseorang yang memanggilnya. Ya, ternyata Jeno lah yang memanggil namanya.

"Jaemin mau dibawa kemana?" tanya Jeno yang melihat dokter dan para perawat mendorong ranjang rumah sakit yang semakin jauh dari pandangannya.

"Jaemin di pindahin ke ruang rawat inap." balas Alendra.

Jeno menganggukan kepalanya pertanda ia mengerti dengan apa yang Alendra katakan.

"Lo udah makan?" tanya Jeno.

Alendra menggelengkan kepalanya. "Gue gak mood makan Jen," ujarnya.

"Lo harus makan, diri lo sendiri juga penting."

"Iya gue tau, thanks ya."

"Sama-sama." balas Jeno tersenyum.

Jeno melihat wajah Alendra yang murung"Mending sekarang lo pulang," lanjut Jeno.

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें