48

2.6K 196 10
                                    

Di dalam ruangan gelap dan berdebu, Alendra terus berusaha untuk melepas ikatan tali yang mengikat tangan dan kakinya. Namun karena ikatan tali itu terlalu kuat, membuat upaya yang dilakukan gadis itu menjadi sia-sia.

Hari sudah semakin dingin. Membuat gadis yang kini berada di ruangan itu menggigil kedinginan.

Di menit selanjutnya, seorang pria yang memiliki postur tubuh yang tinggi masuk kedalam ruangan itu.

"Hyunjin. Lepasin gue!" Alendra berteriak membuat teriakannya menggema di sekitar ruangan.

Hyunjin tersenyum remeh. "Thanks ya berkat lo, Jaemin ada disini."

"Maksud lo?" Alendra mengernyitkan dahinya.

Hyunjin melangkah mendekati Alendra. Ia meletakkan tangannya di samping bahu Alendra. Hyunjin membungkuk, menyejajarkan wajahnya dengan wajah Alendra. "Tenang aja, bentar lagi dia pasti nemuin gue." balas Hyunjin tersenyum remeh diikuti dengan 2 anak buah Hyunjin yang berdiri tak jauh darinya.

---

Jaemin menghentikan langkahnya ketika mendengar seseorang meneriaki nama Hyunjin. Tak salah lagi, itu pasti suara Alendra. Dengan langkah yang cepat, Jaemin berlari ke asal suara. Ia sangat khawatir dengan Alendra. Belum lagi, ia sengaja belum memberitahu tentang kejadian ini pada Kak Minhyun. Karena jika ia memberitahunya, mungkin saja Kak Minhyun sudah menelefon polisi sejak tadi.

"Alen!!"

Jaemin memanggil nama Alendra ketika sudah melihat gadis yang ia cari terikat di sebuah kursi dengan mulut yang tertutupi kain.

Jaemin berjalan mendekati Alendra, namun tiba-tiba Jaemin menghentikan langkahnya. Ia merasa aura mencurigakan berada di sekitarnya.

Bughh

Benar saja, seseorang mengayunkan pukulannya ke arah Jaemin. Jaemin segera menghindar lalu menoleh, melihat seseorang yang sepertinya pernah bertemu dengannya.

"Kayaknya kita ketemu lagi ya," ucap pria itu dengan senyum menantangnya.

Jaemin bertanya tanya apa maksud pria di depannya itu. Apakah sebelumnya ia pernah bertemu dengan pria itu? Jaemin memutar otaknya lalu mencoba mengingatnya.

"Lo pasti gak akan lupa sama ini." pria itu mengeluarkan pisau dari balik saku jaketnya.

Jaemin mengingatnya. Pria itu adalah pria yang menikamnya sewaktu ia menyelamatkan Alendra dulu.

"Brengsek!"

Jaemin menyerang kedua pria itu, orang yang ingin menyerang Alendra dua hari yang lalu. Sebuah tinjuan berhasil menghantam rahang bawah Jaemin. Jaemin yang sedikit terhuyung ke belakang, kembali memposisikan dirinya untuk nenyerang kedua pria itu. Ia meninju perut orang yang dulu menikamnya lalu memukul punggung pria itu.

Di satu sisi, pria yang lain mendorong Jaemin hingga punggung Jaemin terbentur tembok. Jaemin meringis karena jahitan luka di perut kirinya sepertinya semakin terbuka. Ia mulai merasa pusing karena darah terus keluar dari perutnya.

Kemudian Jaemin segera menyerang mereka lagi. Berkali-kali ia mendaratkan tinjuan pada kedua pria itu. Dan lagi-lagi Jaemin berhasil membuat anak buah Hyunjin terkapar.

Setelah melawan kedua anak buah Hyunjin, Jaemin berlari menuju Alendra. Jaemin membuka ikatan kain yang membungkam mulut Alendra.

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Where stories live. Discover now