43

2.3K 202 15
                                    

Di tengah keramaian kota, Jaemin melajukan motornya menembus udara dingin di malam hari. Jaemin tidak sabar ingin segera bertemu dengan Alendra dan berbaikan dengan gadis itu.

Dari kejauhan, Jaemin melihat tiga orang berbadan tinggi dan besar yang menghadang seseorang yang sangat ia kenali. Dengan cepat Jaemin menepikan motornya lalu berlari ke arah Alendra.

"TOLONG!!!" Alendra berteriak sekeras mungkin, berharap ada seseorang yang mendengarnya.

Bughh

Bughh

Alendra terkejut saat melihat Jaemin sudah berada di depannya.

"Jaemin." batin Alendra.

Jaemin menghantam salah satu pria dari mereka. Dua orang pria yang melihat rekannya terhuyung ke belakang, membuat mereka mengepalkan tangannya ingin segera membalas pukulan Jaemin.

Setelah melihat temannya bangkit, mereka mengarahkan pukulannya pada Jaemin. Jaemin menahan serangan 2 orang pria di depannya, namun seorang pria yang memakai sarung tangan hitam meninju perut Jaemin.

Bughh

Jaemin terhuyung ke belakang setelah mendapat pukulan yang cukup keras dari pria bersarung tangan hitam itu.

"Jaemin!!" Alendra menghampiri Jaemin yang tersungkur di tanah.

Jaemin melirik kemudian melangkah maju untuk membalas pukulan mereka.

Bughh

Bughh

Bughh

Dengan cepat Jaemin mendaratkan pukulannya membuat salah satu wajah pria itu penuh dengan luka.

Melihat salah satu anak buahnya terjatuh, teman-temannya tak tinggal diam. Seorang pria yang bersarung tangan hitam mengeluarkan sebuah pisau dari saku nya lalu mengarahkannya pada Jaemin.

Jaemin melihat ujung mata pisau itu dengan was was. Jaemin mengambil ancang-ancang untuk menghindari mata pisau itu.

Pria bersarung tangan hitam itu melangkahkan kakinya lalu menyerang Jaemin dengan pisaunya. Jaemin memutar badannya, menghindari serangan pria itu.

Salah seorang dari anak buah pria itu hendak meninju Jaemin, namun Jaemin langsung menangkis serangan pria itu dengan tangannya. Akan tetapi, pria yang memegang pisau tidak tinggal diam. Ia berlari mendekati Jaemin sambil menyasarkan pisau di tangannya ke arah Jaemin.

"Bangsat."

Umpat Jaemin pelan namun masih bisa di dengar oleh Alendra. Lengan kiri Jaemin mengeluarkan sedikit darah karena sebuah mata pisau menggores lengannya. Pria bersarung tangan hitam beserta anak buah nya mengambil kesempatan untuk meninju Jaemin. Dan lagi lagi Jaemin berhasil menjatuhkan mereka.

Jaemin menetralkan nafasnya yang terengah-engah setelah berhasil menjatuhkan orang-orang yang entah mengapa ingin menyerang Alendra. Ia sendiri tidak tau alasanya, ia belum menanyakan hal ini kepada gadis itu.

Jaemin menghitung jumlah orang yang ia kalahkan. Jaemin heran mengapa hanya ada dua orang. Ia bertanya-tanya kemana satu orang lagi? Yang ia tau pria yang ingin menyerang Alendra ada tiga orang. Mata Jaemin mencari-cari keberadaan pria itu.

"ARGHHH!!"

Jaemin memegang tangan pria yang menusukan sebuah pisau ke perutnya. Cairan merah mengalir membasahi kaos putih yang ia kenakan. Pria yang menusuknya adalah salah satu anak buah pria bersarung tangan hitam. Mata Jaemin membulat ketika pria itu mencabut pisau dari perutnya.

Alendra membelalakan matanya ketika melihat seorang pria menikam perut Jaemin. Setelah melihat Jaemin terkapar, pria bersarung tangan hitam dan kedua anak buahnya kabur menyisakan Alendra dan Jaemin di tempat itu.

"Jaemin!!!"

Alendra berlari ke arah Jaemin. Seketika air matanya mengalir melihat Jaemin tergeletak lemas di tanah.

"Jaemin lo gak apa-apa kan? Lo harus bertahan ya, gue telfon ambulan" Alendra cepat-cepat mengeluarkan ponselnya lalu segera menghubungi ambulan. Kemudian Alendra menahan darah yang terus keluar dari perut Jaemin dengan tangannya.

Tak lama kemudian suara sirine ambulan terdengar. Beberapa perawat keluar lalu membawa Jaemin masuk ke dalam ambulan. Perawat memasangkan selang tabung oksigen kepada Jaemin. Petugas ambulan melajukan mobil ambulan secepat mungkin menuju rumah sakit.

"Lukanya cukup dalam. Jaga pasien agar tetap sadar." ucap salah satu perawat pada perawat yang lain.

"Len, lo gapapa?" lirih Jaemin sambil melirik Alendra.

"Harusnya gue yang nanya kayak gitu, bukan lo." jawab Alendra sambil sedikit terisak.

Jaemin tersenyum. "Kalo lo ngomong gitu tandanya lo gapapa." ujarnya.

"Len maafin gue ya, waktu itu gue gak ngelakuin hal itu," lanjutnya.

"Jaemin, lo jangan banyak ngomong. Darah lo terus keluar," ucap Alendra sambil terus menahan darah yang keluar dari perut Jaemin dengan tangannya.

"Kalo seandainya gue gak selamat-"

"Jaemin, lo ngomong apa sih? Jangan ngomong kayak gitu... Hiks."

Jaemin memandang wajah Alendra cukup lama, sampai akhirnya tangannya mengusap butiran air yang membasahi pipi Alendra. Kemudian Perlahan tangan Jaemin merogoh saku celananya lalu mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru navy lalu memberikannya pada Alendra.

"Buat lo," ucap Jaemin.

Alendra menerima kotak itu dari Jaemin.

"Ini apa?" tanya Alendra.

"Nanti aja buka nya," balas Jaemin sambil tersenyum dengan wajah pucatnya.

Alendra menatap sendu bola mata Jaemin. Sepertinya Alendra sudah salah paham dan tidak mendengarkan penjelasan dari Jaemin dulu. Alendra bisa melihat ketulusan Jaemin ketika Jaemin menolongnya.

"Jaemin lo harus tetep sadar ya,"

Jaemin tersenyum lagi. "Len, lo cantik kalo lagi nangis." ucapnya.

Bukannya membuat pipi Alendra memerah melainkan membuat tangis Alendra semakin pecah. Di saat seperti ini Jaemin masih sempat menghiburnya.

"Sssttt lo gausah sedih, gue baik baik aja."

"Baik baik gimana? Lo udah kena tikam gini masih mau bilang kalo lo baik baik aja?"

Perlahan Jaemin menaruh tangannya di atas tangan Alendra lalu menggenggam tangan gadis itu."Aku sayang kamu." ujarnya sambil tersenyum.

-

Mobil ambulan itu berhenti di depan rumah sakit. Dengan cepat para perawat mendorong brankar masuk ke dalan UGD.

"Jaemin lo harus kuat." batin Alendra.



Tbc

Gaiss maaf baru update kemarin kemarin sibuk :v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gaiss maaf baru update kemarin kemarin sibuk :v

Hmmm bau bau mau ending nih, menurut kalian cerita ini sad ending atau happy ending?

Makasih buat kalian yang udah vote dan komen ❤❤

INVOLUNTARY | NA JAEMIN ✔Where stories live. Discover now