"Wangfei.." Mu Ge menggertakkan giginya, suaranya naik.

Xu Liu akhirnya tersadar. Ia berhenti mundur dan menatap mata Mu Ge yang kemerahan. "Mengapa kau disini?"

Mu Ge tidak menjawab dan malah menggendong Xu Liu dipundaknya. Xu Liu yang tidak siap merasa pusing karena terbalik tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan? Turunkan aku." Xu Liu merasa malu karena dipanggul seperti karung beras.

Mu Ge hanya diam dan keluar dari kedai. Du Meng dengan cepat mengikuti dibelakang, wajahnya penuh kekhawatiran akan nasib Tuan Mudanya.

Mu Ge menaikkan Xu Liu ke atas kuda, lalu naik ke kudanya. Ia dengan cepat membawa kudanya ke arah manor. Orang-orang yang menyaksikan itu sedikit bingung. Apa sebenarnya yang terjadi?

Sesampainya di manor Mu Ge menggendong Xu Liu lagi yang meronta-ronta ke dalam kamar. Ia melemparkannya ke tempat tidur dengan kasar.

"Ap..apa-apaan semua ini?" teriak Xu Liu marah.

"Jadi alasanmu menolakku selama ini bukan karena kau belum siap bukan? Apa kau tertarik pada gadis itu? Kau berniat mendekatinya?" ucap Mu Ge dingin.

Wajah Mu Ge sangat gelap dan matanya merah. Ada aura hitam yang mengelilinginya. Mau tak mau membuat Xu Liu ketakutan.

"Aku tidak. Aku benar-benar hanya belum siap."

"Omong kosong."

Mu Ge menangkap kedua tangan Xu Liu ke atas kepalanya. Tangannya merobek jubah hijau muda yang dikenakan Xu Liu. Meraba dadanya.

Xu Liu bergidik ketakutan. "Apa yang mau kau lakukan?"

"Menyempurnakan pernikahan." jawab Mu Ge singkat.

"Ja..ngan."

Xu Liu hampir menangis. Ia tidak bisa membayangkan melakukan itu dengan seorang pria. Ia tidak akan bisa menanggungnya.

Mu Ge tidak berhenti. Bibirnya terus menciumi tubuh Xu Liu, mulai dari telinga, leher, dada, hingga perut Xu Liu. Xu Liu berjuang, tapi kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan pria itu. Ia berusaha menendang, namun kakinya ditekan oleh kaki Mu Ge.

"Wangfei..aku harus menghukummu karena berani bermain api dibelakangku." ucap Mu Ge dengan suara rendah magnetiknya, membuat Xu Liu menggigil diseluruh tubuhnya.

Mu Ge berniat melepaskan celana Xu Liu, namun Xu Liu semakin memberontak.

"Tidak. Wangye..jangan lakukan ini. Aku mohon."

"Apa? Ada yang kau sembunyikan dariku? Apa kau impoten?"

Mu Ge tidak sabar dan merobek celana Xu Liu. Tiba-tiba gerakannya berhenti melihat pemandangan didepannya. Tubuh Mu Ge berada ditengah kaki Xu Liu yang terbuka lebar, jadi Ia bisa melihat jelas semua pemandangan didepannya.

Xu Liu menutup matanya. Habislah sudah! Rahasia tubuh ini telah terpapar. Ia tidak mau melihat reaksi Mu Ge. Mu Ge pasti menganggapnya aneh, bahkan jijik padanya. Sekarang tinggal menunggu waktu dia diusir dari manor.

"Jadi ini alasanmu tidak membiarkanku menyentuhmu? Karena kau..tubuhmu..kau.." Mu Ge tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

"Sekarang kau jijik bukan? Apakah kau sudah puas? Lepaskan aku."

Xu Liu membuka matanya, namun terkejut mendapati tatapan takjub diwajah Mu Ge. Wajahnya memerah malu karena seluruh tubuhnya terpapar, bahkan tempat pribadinya.

"Wangfei..mengapa harus kau sembunyikan dariku?" Mu Ge menatap Xu Liu.

"Itu jelas karena aku memiliki tubuh yang aneh. Bukan perempuan, tapi tidak sepenuhnya laki-laki."

"Ini akan baik-baik saja. Karena hanya aku yang bisa dan boleh melihatmu." Mu Ge mengusap bagian pribadi Xu Liu dengan telapak tangannya.

Terdapat kapalan di telapak tangan Mu Ge akibat memegang pedang selama bertahun-tahun. Ketika itu mengusap bagian pribadi Xu Liu, itu menimbulkan sensasi aneh.

Mu Ge mendekati wajah Xu Liu dan mencium bibirnya dengan lembut. Sedikit menggigitnya agar terbuka dan lidahnya menelusup ke dalam. Menjelajahi setiap inci mulut Xu Liu.

Xu Liu merasa pusing akibat ciuman itu. Awalnya Ia berpikir akan mual karena mencium sesama pria. Tapi kini Ia merasa hal itu tak buruk dan cukup enak? Sampai mereka tidak bisa bernapas, baru bibir mereka berpisah. Kening Mu Ge menyentuh kening Xu Liu. Mereka bisa merasakan nafas satu sama lain.

Tangan Mu Ge mulai membelai tubuh Xu Liu, menggoda dan menaikkan hasratnya. Xu Liu yang sudah merasa lemas akibat ciuman itu tidak bisa lagi melawan dan dengan pasrah menerima sentuhan Mu Ge.

Mu Ge mengeluarkan pelumas dari saku didadanya dan menuangkannya ditubuh bawah Xu Liu. Sensasi dingin di bagian pribadinya, membuat Xu Liu menggigil. Ketika Mu Ge mulai menggosok bagian depannya, desahan nakal lolos dari mulut Xu Liu.

Tubuh Xu Liu terasa semakin ringan, pandangannya berkabut. Ia hanya bisa mengikuti insting paling dasarnya untuk mengejar kepuasan. Saat hasratnya berkumpul di ujung panasnya, Ia melenguh panjang dan mencapai puncaknya.

Mu Ge dengan nakal menjilat esensi ditangannya dan tersenyum. Ia memasukkan jarinya ke pintu belakang Xu Liu. Perlahan mencoba melonggarkannya. Ketika Ia merasa cukup, Mu Ge mengangkat betis Xu Liu ke pundaknya dan mencoba memasukkan panjangnya.

Xu Liu ketakutan. "Itu tidak akan muat."

"Santailah. Lemaskan tubuhmu atau kau akan terluka nanti." Mu Ge menenangkan Xu Liu dan mencium kelopak matanya.

Mu Ge memasukkan panjangnya yang sudah mengeras sedikit demi sedikit. Meski pintu masuk itu sudah dilumasi, karena ukuran Mu Ge yang besar masih membuat Xu Liu mengernyit kesakitan. Air mata keluar dari sudut matanya dan Ia menggigit bibirnya.

Mu Ge bertahan didalam untuk beberapa saat mencoba membiasakan pintu masuk Xu Liu dengan miliknya Susah payah menekan hasratnya yang sudah membakar. Akhirnya Ia menggerakkannya perlahan-lahan.

Karena gerakan yang intens pintu masuk Xu Liu yang fleksibel perlahan terbiasa dengan benda besar yang menginvasi bagian dalamnya. Ketika panjang Mu Ge menyentuh tempat tertentu, Xu Liu merasakan nikmat yang luar biasa. Erangannya semakin kencang, membuatnya sangat malu.

Mu Ge yang merasa akan mencapai puncaknya mempercepat gerakannya. Xu Liu sudah kehabisan akal, tak tahu yang mana langit yang mana bumi. Ketika Ia merasakan cairan hangat didalam tubuhnya, Ia juga mencapai puncaknya. Xu Liu mengeratkan pelukannya pada punggung Mu Ge. punggungnya terangkat dan nafasnya terengah-engah menyambut pelepasannya.

Mu Ge mengangkat tubuhnya ke samping dan memeluk tubuh telanjang Xu Liu ke dadanya. Karena kelelahan, Xu Liu langsung tertidur.
Mu Ge menggendong Xu Liu dan membersihkan tubuhnya. Akan sangat buruk jika dia membiarkan kotoran itu berada ditubuh Xu Liu. Setelah mengganti pakaiannya, Mu Ge tidur sambil memeluk Xu Liu.

***
3 Oktober 2019

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt