Itu yang membuat Fira terkekeh tersenyum kecut menahan tawa.

"Hah!" Riko pun tersadar dan langsung memutarkan bukunya dengan normal.

"Kebalik ya, hehe" Riko menggaruk punggung kepalanya yang tidak gatal.

"Mm.. Boleh nanya?" ucap Fira

"Boleh banget"

"Inget acara duet dan vocal tahun lalu?" tanya Fira

"Lo pikir gue udah tua. ya inget lah baru juga satu tahun lebih. Kenapa, lo rindu story kita disitu?" ujar Riko

"Enak aja, biasa aja kali jawabnya"

"Oke, sudah biasa"

"Lo tau gue nyanyi diatas panggung?" tanya Fira

"Tau, suara lo sangat bagus" jawab Riko

"Band lo waktu penutupan tampil?"

"Ya! Kenapa?"

"Kok gue baru tau sekarang" ucap Fira

"Masa! Lo gak liat gue dibelakang lo" kata Riko

"Nggak"

"Sombong amat, gue inget lo gak nengok sama sekali kebelakang, selesai nyanyi langsung turun dari panggung" ledek Riko

"Hehe, soalnya gue terlalu surprise waktu puluhan kembang api nyerbu" kata Fira sedikit merasa bersalah dan malu kucing.

"Yaelah bilang aja malu ngeliat gue"

"Lo tuh bener-bener ya, udah kepedean, so keren, sombong lagi" greget Fira

"Emang bener-bener, bukan salah-salah. Intinya yang lo sebut itu bener gak salah, kecuali sombong" ledek Riko

"Tau ah! Gue mo ke kelas" ketus Fira

Saat Fira tengah beranjak dari duduknya, tak diduga satu tangan Riko menyulur menumpukkan tangannya ke atas tangan Fira yang ada di atas meja sedang megang buku novel.

Fira pun tak jadi berdiri, ia melihat tangannya yang sedang ditumpuk oleh tangan Riko. Tak mau tatapan lagi Fira langsung menyentil jari tangan Riko yang sedang menumpuk ke tangannya itu.

"Cowok moduss!" gereget Fira

"Aww.. Sakit kok disentil" ucap Riko sambil menciprat-cipratkan tangannya.

"Nggak nyubit nih, ganti sentil?" ledek Riko

"Mau?"

"Maunya cium" ceplos Riko

"Bodo!"

Fira pun langsung berdiri dan mulai melangkah

"Tungguin napa Fir" ucap Riko ikut berdiri mengikuti Fira yang berjalan duluan.

Merasa ada nama sahabatnya yang dipanggil Fajri pun menoleh kearah sumber suara, ia sedari tadi fokus membaca buku pelajaran mencatat rumus Matematika yang duduknya dipojok yang jauh dari duduk Fira sebelumnya.

Fajri melihat Fira yang sedang berjalan menuju keluar perpus dan melihat seorang pria yang mengikutinya dibelakang.

"Fira sama siapa?" ucap Fajri

"Cowok itu!"  Fajri langsung berdiri mengejar Fira

"Fira" panggil Fajri

"Fajri, lo disini?" kata Fira menoleh ke Fajri
Fajri tak menjawab ucapan Fira, ia berganti menoleh ke Riko yang berdiri disampingnya dengan menatap heran.

"Fira lo kenal dia?" tanya Fajri menoleh kembali ke Fira.

"Lah! Lo sekolah disini?" tanya Riko ke Fajri

"Kalian saling kenal?" tanya Fira heran menatap kedua pria yang ada dihadapanya.

"Kenal dimana? Sejak kapan?" tanya Fira beruntun

"Yuk ke kelas" ajak Fajri menarik tangan Fira, namun Riko berhasil menyegahnya dengan menarik tangan Fira yang satunya.

"Ngapain lo narik tangan Fira" ucap Riko

"Kenapa! Gak boleh?" kata Fajri

"Gue ngomongnya santai, kenapa lo sewot" jawab Riko sedikit sewot

Fajri menghembuskan napas pelan dan melepas genggaman tangan Fira.

"Lo siapa sih, kenal juga nggak, ikut campur urusan gue sama Fira" ucap Fajri

"Emang lo siapanya Fira? Cihh.. Gebetan bukan, pacar bukan, tunangannya juga bukan" ujar Riko

"Gue sahabatnya sejak kecil, kenapa?" jawab Fajri

"Cuma sahabat kan!" sembur Riko

Fajri melihat tangan Riko yang masih menggenggam tangan Fira, dan langsung menepis dan terlepas.

"Ngapain megang-megang" tukas Fajri

"Dia kesini sama gue, ke kelas juga harus sama gue" ujar Riko santai

"Gak bisa, gue sahabatnya, gue harus jaga sahabat gue dari laki-laki songong kayak lo" lawan Fajri

"Cukup! Kalian kenapa sih, kenapa jadi adu mulut, memang kalian ada masalah apa?" ujar Fira

Riko dan Fajri terbungkam mendengar suara Fira yang marah.

"Gak usah ribut, gue bisa ke kelas sendiri" Fira langsung berjalan meninggalkan kedua pria itu.

Saat berjalan dilorong kelas, Fira merasa kedua pria itu mengekor dibelakangnya.

"Jangan ngikutin gue" ucap Fira sambil berjalan

Riko dan Fajri pun berhenti melangkah, lalu saling menatap.

"Gegara lo" ucap Riko

"Cih.." Fajri melanjutkan jalannya menuju kelasnya

"Khh.. Emosional" Riko juga melanjutkan jalannya menuju kelas.

🍁🍁🍁

Berjumpa lagi dipart ini, semoga makin suka ya readerss :)

jangan lewatkan tiap partnya ya agar enak dan nyambung.

Maaf jika kurang suka dan juga ada typo🙏

Minta komentarnya ya, saran dan kritik, nggak marah kok jika ada yang ngekritik, malah aku tau kekurangan ceritaku^^

See you next part🙂

Baca, komen, vote👍

Rindu tak Terbalas (End) Where stories live. Discover now