bianglala

3.6K 239 5
                                    


Sarapan pagi ini menjadi hangat saat semuanya berkumpul di meja makan dan makan bersama.

"Gimana sekolah nya dek?" tanya paman aisyah,memang kebiasaan paman nya memanggil aisyah "adek" padahal semuanya memanggil aisyah dengan panggilan "ai".

"Lancar paman,gimana urusan paman udah selesai? Adek pengen pergi main sama paman bibi,kangen." aisyah memang lebih dekat dengan pamannya karena pamannya adalah adik dari abi nya.

"Sebentar ya dek,paman masih belum bisa ajak adek main sama bibi,nanti kalau semua nya udah selesai paman bakalan ajak adek pergi ke pantai,setuju?" mendengar perkataan pamannya aisyah mengangguk setuju,sungguh setelah kepergian orang tua nya ia sangat menyayangi paman dan bibi nya karena ia teringat mendiang abi nya karena abi dan paman nya memiliki wajah yang mirip.

"Ai pergi sama paman aja ya?gapapa kan mas?" tanya bibi dibalas oleh anggukan kedua nya secara kompak.

"Ayok dek,paman antarin kesekolah,pamit dulu sama bibi."aisyah pun menyalim tangan bibi dan mengecup pipi bibi nya sekilas lalu berjalan keluar bersama pamannya.

"Pergi dulu ya bi,assalamualaikum"pamit aisyah lalu diikuti oleh pamannya lalu mereka masuk kedalam mobil dan segara meninggalkan pelataran rumah.

"paman?Adek izin pulang telat ya? Adek mau ke tempat abi umi,tadi malam di datangi lewat mimpi,mungkin abi sama umi rindu." izin aisyah karena tadi malam ia bermimpi di datangi oleh abi dan umi nya lalu memeluk aisyah bersamaan sambil mengucapkan kata "rindu".

"Iya tapi adek janji kalau ada apa-apa izin sama dulu sama paman dan bibi ya?"

"Siap laksanakan komandan!" balas aisyah semangat sambil menghormat seperti prajurit kepada atasannya setelah itu mereka tertawa bersama sama.

"Adek sekolah dulu ya paman,paman hati-hati dijalan ya. Assalamualaikum." aisyah menyalim tangan paman nya setelah mereka telah sampai didepan gerbang sekolah aisyah dan setelah itu aisyah berjalan masuk menuju kelas nya dan ia tak sengaja melihat arkaan namun ia tengah berdua di dekat mobil nya bersama seorang perempuan dan aisyah mengabaikan nya dengan tetap berjalan meskipun ia merasakan hal aneh didalam hati nya.

"Syah,tunggu." seseorang memanggil nya dari arah belakang namun aisyah tau bahwa itu suara seseorang yang ia kenal tanpa berniat untuk berhenti aisyah malah mengabaikan nya dengan terus berjalan.

"Syah,dari tadi gue panggil,lo ga berubah jadi budeg kan?"tanya arkaan yang berlari mengejar aisyah,niat awalnya ia ingin menunggu aisyah namun tiba-tiba sarah menghampirinya dan mengajak nya berbincang,bukan. Lebih tepatnya mengajak nya balikan. Sungguh arkaan muak dengan perempuan tak tau diri,sudah disakiti tapi tetap berharap,benar-benar menyedihkan.

"Maaf ya,sengaja." ucap aisyah tanpa beban namun bukannya marah aisyah justru terlihat menggemaskan dimata arkaan saat ini.

"Yaudah yuk,gue anter ke kelas,ga usah sok nolak gue tau lo pasti mau tapi gengsi." ucap arkaan dengan penuh percaya diri namun perkataan aisyah malah merusak suasana.

"aku masih tau jalan ke kelas aku,ga usah repot repot,permisi."aisyah pamit kepada arkaan yang masih terdiam atas penolakan aisyah yang entah keberapa kali nya.

"Emang hobi lo ngerusak suasana syah." guman arkaan lalu melangkahkan kaki nya ke kelas nya.

🎬🎬

Bel telah berbunyi menandakan kelas telah usai dan siswa dapat pulang kerumah masing-masing,begitupun dengan aisyah yang tengah merapikan buku nya dan peralatan tulis kedalam tas nya.

"Jadi ke makam syah?"tanya caca saat mereka berjalan keluar kelas bersamaan.

"Jadi tapi mungkin pulang dulu buat ambil motor,soalnya kalau udah sorean angkot suka langka." ucap aisyah dan caca mengangguk kan kepalanya tanda mengerti.

assalamualaikum badboy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang