gemuruh badai

2.8K 192 5
                                    

⚠️Lapak minim editan⚠️
⚠️Typo tertebaran⚠️

💙Tinggalkan jejak kalian ditiap part💙

Jatuh cinta lah pada seseorang yang kamu percayakan untuk mematahkan mu.
-AA/AA-


"Lo bahkan nangis buat cowok brengsek kayak gue syah,gue ngerasa cowok paling hina sekarang." Arkaan berusaha menghibur aisyah namun Aisyah masih bergeming,kini mereka duduk sambil menatap lurus kedepan.

"Gue emang ga tau berterimakasih ya?" Ucap arkaan menghela nafas beratnya,ia merasa kalut saat ini.

"__berkat lo syah,gue tau cara berdialog dengan Tuhan,berkat Lo gue jadi tau meminta dengan benar,karna Lo juga gue tau jalan yang gue pilih salah. Tapi gue masih bisa putar balik kan? Gue mau kembali ke persimpangan buat ambil jalan yang sempat gue raguin itu." Aisyah menatap arkaan,tatapan yang menyiratkan kesedihan,arkaan yang merasa ditatap pun mengalihkan pandangan nya,mereka saling bertatapan. Menyelam ke dasar yang paling dalam.

"Kenapa kamu salah pilih Ar?" Aisyah akhirnya bersuara meski serak,ia berusaha untuk bersuara tanpa mengeluarkan air matanya.

"Biarin waktu yang ngasih lo jawaban syah,semoga saat itu tiba Lo masih berada di pijakan yang sama." Jawaban arkaan membuat daftar pertanyaan baru bagi aisyah,ia kembali meragu namun tak mampu bersuara.

"Selamat siang,salam bahagia buat kalian semua dan salam rindu buat kamu yang ada disana." Arkaan bersuara menggunakan toa di tengah lapangan yang di kelilingi oleh siswa siswi yang ingin menyaksikan arkaan untuk yang terakhir kali nya di pelataran sekolah,sebab hari ini adalah hari terakhir arkaan berada di sekolah.

"Disini gue bukan mau pamit,tapi gue pengen umumin sesuatu yang mungkin ga akan bisa gue lakuin lagi setelah nya,esok hari." Arkaan menarik nafas nya sejenak sambil menatap lurus ke arah Aisyah yang kini tengah menatap nya sambil bersandar pada bahu Caca dengan menyembunyikan sebagian wajah nya.

"Itu,kalian bisa lihat cewek yang duduk di kursi pinggir lapangan,yang pakai jilbab putih dan mainan jilbab bunga matahari." Ucapan arkaan sontak membuat tatapan semua orang berpaling ke belakang menatap seseorang yang tengah arkaan bicarakan.

"__fokus sini lagi dong,kalian buat gue cemburu." Ucap arkaan sambil terkekeh sambil melihat wajah cemberut Aisyah yang menjadi merah padam akibat malu.

"Jagain dia ya,gue bogem Lo kalau jahat sama dia. Dia punya gue tunggu gue jangan ilang,gue pamit dulu. Jangan nangis." Ucap arkaan lalu pergi meninggalkan sekolah tanpa menghampiri aisyah,ia keluar pagar dan di sambut oleh beberapa pengawal berbaju hitam dengan wajah yang di tutupi oleh masker,lalu ia masuk kedalam mobil dan mobil melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan pelataran sekolah.

"Udahan ih,jangan diliatin terus,kita masuk kelas ya?" Caca mengajak Aisyah disaat melihat Aisyah yang masih memandangi gerbang sekolah tanpa memperdulikan Caca yang berada di sebelah nya.

Ditempat lain,diwaktu yang sama.

"Bugh bugh" suara pukulan bertubi tubi menggema di ruangan kumuh yang hanya diisi oleh dua orang lelaki yang berbeda usia,mereka terlibat perkelahian yang hanya di menangkan oleh satu orang sejak awal.

"Stupid!" Umpatan demi umpatan kasar terdengar seperti layaknya air terjun yang mengalir deras.

BUGH BUGH

"shhh" ringisan yang sejak tadi hanya menjadi bara api penyulut amarah yang kian lama kian membara,pukulan yang tak henti henti nya menyerang pria yang kini sudah tergolek lemah penuh dengan luka dan darah yang bersimbah memenuhi lantai kotor berdebu namun tak urung menghentikan aksi keji tersebut.

assalamualaikum badboy ( END )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt