serangan pertama

6.3K 345 1
                                    


Cinta itu membutakan seseorang,bukan di fisik namun di hati.
Hati?jika sudah berkehendak otak pun tak dapat menolak.
Dan cinta?kata yang terdiri dari lima huruf tersebut mampu membuat semua orang hilang arah dan berputar haluan,itu lah yang terjadi kepada arkaan saat ini dengan bermodalkan kepercayaan yang tinggi ia berdiri didepan pintu bertuliskan 'ruang bk'

"Lo serius kan?"tanya haikal ragu saat ia mengetahui niat arkaan untuk melaksanakan misi 'serangan pertama' nya

"Gue gak pernah bercanda kalo menyangkut soal perasaan bro!"balas arkaan seraya tersenyum mengejek lalu melangkah masuk memasuki ruangan

"Arkaan?"panggil buk atun saat melihat arkaan di ambang pintu dengan kaca mata yang diturunkan sampai ujung hidung nya yang gak seberapa itu "ngapain kamu kesini?dapat hidayah dari mana kamu sampai menyerahkan diri setelah membuat kerusuhan?"lanjut buk atun menatap arkaan tak percaya,pasalnya kini arkaan mengenakan seragam yang rapi dan bersih dan juga rambut yang ditata rapi padahal selama hampir 3tahun sekolah ia hanya akan berpakaian rapi pada saat pengambilan raport karna sang ayah yang akan menemani nya,tentu saja ia takut.

"Pagi bu atun,sehat bu?"sapa arkaan saat baru saja menduduki kursi yang berada didepan guru bk tersebut "haikal!sini lo,bawa cepat"panggil arkaan dengan lantang membuat haikal yang kesusahan membawa kantong kresek dan juga nampan berisi sarapan dan juga teh hangat untuk sang guru bk kesayangan

"Bngst emang lo"bisik arkaan saat berdiri disamping arkaan menahan kegeraman karna kini ia menjadi babu arkaan dengan sia-sia

"Mau apa kamu?"tanya bu atun saat melihat situasi dan kondisi tidak layak jika dikatakan aman saat ini"eh ibu__santai aja bu"ucap arkaan cengengesan seraya menggarut rambut nya yang tidak gatal itu

"jangan bilang karna kamu bosan liat ibu terus kamu campurin obat penenang trus kamu buang ibu ke hutan pelantara?"tanya bu atun was-was

"Boleh juga tu bu"bukan___suara arkaan namun haikal yang tanpa dosa berujar seolah ia akan selamat menempuh hidup esok

"Sebelum kamu lakuin itu ke saya kamu deluan yang saya cekokin pake heels 10 cm saya ya"ucap bu atun geram kepada haikal sedangkan arkaan menahan mati-matian tawa nya

"Maaf bu__khilaf adek"

"Adek,bapak kamu sol sepatu!!"

"___ibu!!ga sopan"celetuk arkaan menengahi pembicaraan antara haikal dan bu atun "kata ustazah komplek sebelah rumah saya itu gak baik berkata seperti itu,cintai lah yang muda dan berikan lah ia contoh yang baik"pidato singkat arkaan ternyata menambah tanduk iblis yang tercetak abstrak di kepala bu atun menjadi tiga,dengan geram bu atun menjewer dengan kuat telinga arkaan sedangkan haikal pergi melarikan diri

"_aww sakit bu,aduh duh"arkaan mengaduh kesakitan saat telinga nya ditarik paksa oleh bu atun "udah dong bu saya mau tobat bu"ucap arkaan mengelak membuat tangannya bu atun lepas dari tangannya

"Tobat apaan kamu ha?udah keluar kamu sana!"usir bu atun kepada arkaan "bu saya mau ikut rohis bu__"

"Ha?"mendengar penjelasan arkaan bu atun melongo seketika,pasalnya arkaan diketahui menjauhi dari semua ekskul kecuali tambahan ekskul oleh anak-anak brandalan yaitu tawuran dan berkelahi

"Bersyukur kek bu,koprol lapangan kek atau manjat genteng karna saya taubat"kekeh arkaan mengguraui bu atun

"Saya gak yakin sih sebenarnya tapi saya bisa apa,yausah kamu hubungin aisyah sana"ucap bu atun pasrah lalu memakan sarapan yang diberikan arkaan dengan lahap,memang dia belum siap sarapan setelah menceramahi anak yang terlambat tadi.

"Memang saya mau berhubungan sama aisyah bu,ibu dukung saya ya"

"Bodo amat!"

--------------

assalamualaikum badboy ( END )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon