secercah cahaya (2)

2.3K 185 22
                                    

Warning⚠️⚠️
Lapak ini minim editan serta typo bertebaran ⚠️⚠️


Seminggu setelah terakhir kali nya Aisyah mengunjungi arkaan dan seminggu yang lalu juga ia mengenal Astari yang merupakan ibu arkaan,dan telah terjadi hal hal luar biasa didalam waktu tujuh hari tersebut. Aisyah hanya berharap akan mendapatkan akhir bahagia untuk mereka.

Kini ia terduduk kaku sambil menatap ke arah depan yang merupakan sosok arkaan yang membelakangi nya,dengan baju khas berwarna oranye dan tangan yang di borgol mencerna tiap kata yang di lontarkan didalam sidang keputusan tersebut.

Aisyah tak bisa fokus terlalu banyak ketakutan yang terlintas di pikiran nya,seakan menari-nari menunjukkan nya kepada Aisyah.

Aisyah menggelengkan kepala nya,dan kembali fokus kedepan,terdapat Caca disebelah nya yang menggenggam tangannya yang sejak tadi terasa dingin dan membisikkan kata kata positif untuknya.

"Terdakwa yang bernama lengkap Arkaan Athafariz yang didakwa dengan kasus narkoba dinyatakan bebas bersyarat." Ucapakan hakim tersebut membuat arkaan sujud syukur dan menangis haru,Aisyah pun turut melantunkan syukur kepada yang maha kuasa dan memeluk Caca dengan erat.

"Ibu, Arkaan datang." Arkaan berbisik ditengah sujud nya.

Sidang keputusan arkaan setelah menanti selama 3 bulan lamanya berbuah manis,ia dinyatakan bebas bersyarat dengan masa rehabilitasi dibawah pengawasan selama 6 bulan kedepan,setidaknya ia tidak didakwa kurungan penjara lebih lama,ia telah bersyukur atas hal tersebut.

Keluar dari ruang sidang Aisyah menunggu arkaan yang keluar bersamaan dengan petugas yang berada di sampingnya,Aisyah lari menghampiri.

"Hal baik datang kepada orang yang mau berusaha,kamu hebat." Aisyah menatap arkaan bangga,ia yakin arkaan lebih kuat dari yang ia bayangkan.

"Makasih udah jadi saksi perjalanan pahit gue syah,gue kapok dan ga akan ngulangi lagi." Aisyah terkekeh mendengar kan ucapan arkaan.

"__ gue pamit dulu,kalau semua lancar malam gue udah bisa jenguk ibu dirumah sakit,ketemu dirumah sakit ya syah?" Arkaan memohon dengan tulus dan Aisyah mengangguk kan kepala nya pertanda setuju dan ia pun pamit balik untuk menyelesaikan dokumen yang harus ia urus dan sekalian pamit kepada para napi satu sel dengan diri nya.

Tak lama setelah arkaan pergi,ponsel nya berbunyi dan ia langsung melihat seseorang menelfon nya,tanpa pikir panjang Aisyah langsung mengangkat telfon tersebut dan sesuatu yang tak ia harapkan pun terjadi,ia berlari dengan kencang diikuti oleh Caca yang berteriak memanggil namanya namun Aisyah tak peduli,ia harus sampai secepat mungkin.

"Aku mohon, bertahan lah."Aisyah membantin dengan lirih.

Disepanjang perjalanan Aisyah tak tenang dan melihat hal itu Caca menenangkan Aisyah seakan ia tau kegundahan hati yang Aisyah rasakan.

Sedangkan di tempat lain,arkaan tengah membereskan berkas yang harus ia tanda tangani sebelum pergi dari kantor polisi yang menjadi rumah nya selama 3 bulan ini.

Setelah itu dia balik menuju sel nya terdapat para napi yang menjadi temannya selama 3 bulan yang berarti ini.

Ada pak rahmat,pak novi,rian,tanto,dan mustam. Mereka adalah sosok yang tanpa sengaja menguatkan sosok arkaan.

Arkaan masuk dan melihat wajah bahagia dari mereka berlima yang telah menganggap arkaan merupakan keluarga.

Ada pak rahmat yang terlebih dahulu berdiri dan memeluk dirinya diikuti oleh pak novi dan Rian,mereka memeluk arkaan dengan bangga.

assalamualaikum badboy ( END )Where stories live. Discover now