Bercerita tentang si badboy arkaan yang bertemu dengan si alim aisyah.
Berawal dari tamparan oleh aisyah membuat arkaan merasa tertarik oleh sosok aisyah yang tegas namun lembut,,,
Namun ekspetasi tak sesuai realita,arkaan yang hanya ingin mempermai...
Hari ini adalah hari minggu,saat nya aisyah menjalankan rutinitas nya melanjutkan hafalan Al-Quran nya,saat ini aisyah sedang menjalankan hafalan nya di dalam kamarnya,supaya malam bisa setor hafalan kepada ustadz nya,saat ia membuka halaman alquran yang akan ia buka pintu nya diketuk oleh seseorang diluar sana.
Tok tok
Aisyah yang masih mengenakan mukena langsung meletakkan Alquran nya dan berjalan ke arah pintu.
"Non,ada teman nya dibawah non,tadi mbok udah bilang kalau non ga bisa diganggu tapi teman non maksa minta nungguin sampai non selesai." perkataan mbok eli membuat aisyah bingung,seingatnya ia tidak ada janji apapun dengan caca dan caca pun juga tau jika jadwal minggu pagi Aisyah adalah melanjutkan hafalannya.
"Siapa mbok tamunya?"tanya aisyah
"Kurang tau non,tapi laki-laki." perkataan mbok eli membuat aisyah berjalan cepat kearah ruang tamu dan terlihat lah disana arkaan sedang duduk mengenakan jaket bermotif loreng dan celana panjang hitam dengan sedikit robekan di lututnya.
"Assalamualaikum ukhti." salam arkaan yang melihat kedatangan asiyah mengenakan mukena motif unicorn miliknya.
"Waalaikumsalam,kamu ngapain kesini pagi pagi? Aku ga pernah kasih izin kamu buat datang kesini,kamu udah gangguin jadwal pagi aku." perkataan aisyah masih sama juteknya seperti pertama kali mereka bertemu,namun rasanya arkaan sudah mulai terbiasa,ia hanya tersenyum lalu menjawab.
"Gue cuman pengen liat keadaan lo aja,ternyata lo baik-baik aja dan tetap cantik,kalau gitu gue permisi. Assalamualaikum syah." jawaban yang diberikan arkaan sukses membuat aisyah tercengang.
"Itu gue bawain bingkisan,semoga bisa kurangin kadar jutek elo ke gue." lalu arkaan berjalan keluar dengan santainya. Aisyah melihat bingkisan yang arkaan bawakan untuk nya,ternyata ada dua bingkisan dan dua dua nya membuat aisyah tersenyum simpul.
"Arkaan,kamu benar benar ya!" batin aisyah.
Aisyah pun membawa dua bingkisan tersebut ke kamarnya,lalu meletakkan nya di atas kasur dan lagi-lagi aisyah kembali tersenyum.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
