garis terdepan

3.2K 216 8
                                    


"Woi!! Gue ada pengumuman buat kalian semua,besok bakalan ada demo besar-besaran." Arkaan berorasi didalam kelas disaat guru sedang rapat untuk persiapan try out mendatang.

"Yang penolakan revisi itu kan? Gue juga dapat kabar bakalan demo besar besaran,jadi gimana?" Haiqal berujar

"Gue udah konfir sama anak sekolah lain bakalan turun ke jalan juga,tapi masalahnya kendaraan buat kesana itu gimana? Gue bisa subsidi tapi ga sanggup semua." Arkaan kembali melanjutkan.

"Buat apaan kalian demo sih woi, udah lah kita udah bego mending belajar." Shinta berujar dengan malas,tanpa ia sadari perkataan nya membuat keadaan menjadi kelam.

"Woi mulut Lo ya,untung cewek! Lo ga tau makna dari solidaritas kayak mana,Lo anak IPS harusnya ngerti sejarah tu gimana!!" Ridho sang ketua kelas menggebrak meja sedangkan shinta terkejut atas respon yang diberikan.

"Woi cewek jangan Lo gas!" Haiqal menginterupsi agar keadaan kembali stabil.

"Gini aja deh,sekarang semua nya kumpul di lapangan bekalang sekolah,Lo  pastiin semua cowok kumpul,gue tunggu siap ashar,kita bakalan ngebahas  demo besok,gue harap semua nya ontime kalau ga bakalan gue jarah rumah orang tu satu-satu."arkaan menutup diskusi kali ini dikarenakan suara bel istirahat sudah berbunyi dan mereka bubar dengan tertib.

"Beliin gue soto qal,pake nasi nya double  ya minum nya gue pengen fantas susu banyakin es nya gerah gue,duit elu tapi." Arkaan berkata dengan tenang sambil berlalu meninggalkan haiqal yang terdiam ditempat menuju meja Aisyah dan Caca di pojok kantin menghadap taman.

"Gue punya temen ga pengen rugi ya gini,ngebangsat aja kerjaan nya." Haiqal menggerutu namun tetap memesan pesanan mereka berdua dan tentu nya dengan uang pribadi nya,terkadang teman ada yang ga setau diri itu.

"Ehem." Arkaan berdehem tepat dibelakang Aisyah yang memunggungi nya,Caca yang melihat arkaan hanya diam dan tak acuh.

"Cantik,ingin rasa hati berbisik." Arkaan menyanyikan sebait lagu saat duduk di samping Aisyah yang melihat nya sambil tertunduk malu.

"Aerr woi aerr,gue gerah." Caca berteriak menyindir.

"Qal,air mineral satu kasian ni bocah hibernasi." Arkaan membalas berteriak namun kepada haiqal yang tengah membawa pesanan mereka.

"Dehidrasi woi! Dehidrasi!! Gue pen ngumpat tapi elu nya bakalan dapat pahala jadi ogah!" Caca kehabisan kesabaran,Aisyah yang berada di kubu netral pun hanya diam saja menikmati Milo dingin dan semangkok batagor.

"Woi Syah! Amanin tu bocah ntar gue kebiri mampus!" Caca menggebrak meja membuat Caca tersedak minuman nya sendiri,melihat itu arkaan dengan sikap menepuk nepuk punggung Aisyah dengan lembut.

"Ca,jangan anarkis lo,keselek kan doi gue,lagian elu ngekebiri gue gimana gue punya sebelas anak coba?" Arkaan membalas kemurkaan Caca dengan gurauan.

"Udah jangan berantem ah kalian diliatin tuh." Aisyah mengintruksi dan arkaan sama Caca menurut.

"Nah makan sama minum lo!" Haiqal yang tiba di meja pun menggebrak meja dengan muka kesal.

"Sohib gue baik banget,ayo syah makan,ini gue beli soto pake nasi,mau disuapin ga?"

"Gue beli pala lo sumbing! Selamat jalan duit 20 ribu gue! Astaga kalo minyak ini full bangke!" Haiqal masih menangisi uang nya namun arkaan tetap santai menyisihkan daging ayam ke piring Aisyah yang berisi batagor.

"Dimakan ya,gue ga suka lo kurus." Arkaan berbisik ke telinga Aisyah disela sela Caca dan haiqal tengah sibuk dengan dunia sendiri.

"Udah ih, kebanyakan Ar." Aisyah menghentikan sendok arkaan yang akan mentransfer daging ayam yang disuir ke piring nya.

assalamualaikum badboy ( END )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora