rekah

2.8K 205 3
                                    


Langit pagi kali ini cerah,matahari terbit yang cahaya nya dihalangi awan membuat pentulan nya berubah jingga keemasan,membuat kita yang menatap langit menjadi semangat,tampak nya Tuhan sedang berbaik hati mengganti hari yang semalam kelam menjadi berwarna.

Parkiran dipenuhi oleh gerombolan murid lelaki yang memiliki sedikit memar dan gores gores di tubuh nya menduduki motor yang terparkir sambil bercerita tentang kisah yang terjadi kemarin.

"Dapet kabar dari ridho ga?" Tanya haiqal yang sedang mengurut-ngurut pelan tangan sebelah kiri nya sambil sesekali meringis.

"Masih di rawat di RS tadi gue dapet kabar dari nyokap nya suruh izinin ke guru." Wawan memberi informasi yang ia dapat tadi pagi saat ia baru saja sampai disekolah.

"Anjing ya! Masih emosi sih gue semalam asli! Jiwa bar-bar gue meronta-ronta!" Tyo terpancing emosi nya mengingat kembali hal yang terjadi semalam.

"Anjing! Gue baru sadar kita udah ga slek lagi,baru sadar gue bangsat." Ucap Wawan terkejut saat ia baru menyadari fakta tersebut.

"Apaan woi?" Arkaan yang baru saja datang dan parkir di belakang motor yang diduduki oleh haiqal merasa kepo tentang hal apa yang teman teman nya bicarakan.

"Gimana keadaan lo? Semalam nginep di UGD kan lo?"Ari mengacuhkan pertanyaan arkaan dengan kembali memberi arkaan pertanyaan.

"Gue oke,tapi foto gue jadi kesebar kesana kemari anjirr,malu sih gue." Arkaan merutuki foto nya yang menyebar di media sosial yang sedang membentangkan bendera untuk menghadang gas air mata agar menghentikan aparat karena rekan rekan nya yang sudah lemas.

"Gue salut sama lo njing asli ga boong,Lo emang bar-bar sih tapi lo juga ngebantu buka jalan sama evakuasi korban,ngasih minum sama kita kita dan aparat yang berjaga trus olesin odol juga." Haiqal menepuk bahu arkaan bangga,arkaan bisa semanusia itu jika berada di lapangan.

"Gunain hati,rasain pakai naluri,kalau pakai emosi gue pastiin rasa lo bakalan mati!" Arkaan mengeluarkan qoute nya yang untung saja berguna kali ini,namun perhatian teralih kan kepada perempuan yang mengenakan jaket rajut warna putih yang baru saja memasuki gerbang sekolah dengan seseorang yang masih ia anggap rival.

"Gue samperin doi dulu." Pamit arkaan kepada teman nya saat melihat Aisyah dan Ilham yang tengah berjalan menuju kelas setelah memarkir motor tanpa melihat ke arah nya.

"Syah!" Arkan memanggil Aisyah dan berlari untuk menyusaikan langkah mereka.

"Mas,deluan aja ya? Aku mau ngomong sama arkaan dulu." Ucap Aisyah lalu dibalas anggukan oleh Ilham dan Ilham sengaja menyenggol bahu arkaan dengan sedikit kuat lalu pergi tanpa merasa bersalah.

"Bangsat emang ya Lo!" Maki arkaan lalu menyadari Aisyah yang menatap nya tajam ia pun langsung bungkam dan memasang wajah polos kembali.

"Gapapa kan?"tanya Aisyah khawatir menampik pikiran arkaan yang berpikir bahwa Aisyah akan marah kepada nya karna ia telah mengingkari janji nya untuk memberi kan kabar kepada Aisyah.

"Gue gapapa sih,biasa kan anak cowok bengep dikit?"arkaan berkata sambil terkekeh pelan namun Aisyah yang menatap wajah nya dengan serius membuat dirinya merasa terintimidasi dan berubah menjadi salah tingkah.

"Kenapa sih syah,jangan diliatin gitu nanti gue makin sayang sama lo."ucap arkaan melanjutkan.

"Ini bukan bengep dikit lagi,udah parah,kamu kenapa masuk sekolah sih? Harusnya istirahat aja dirumah,yaallah ini daging kamu sampai nampak jelas gitu,pulang gih!" Aisyah khawatir melihat keadaan arkaan yang sudah babak belur namun tetap bisa tersenyum cerah ke arahnya.

"Gue lagi nyamperin obat gue,dan udah ketemu,gue cuman pengen liat elo doang setelah itu sakit gue ilang."

"Tapi kamu ga bisa gini Ar,sekarang kamu ikut aku ke UKS." Aisyah menarik baju arkaan dan menyeret nya menuju UKS.

"Kok megang baju gue sih syah? Ini tangan gue anget loh." Arkaan mencoba menggoda nya namun Aisyah tak menanggapi dan tetap menarik arkaan menuju UKS tanpa sepatah kata pun.

Sesampai nya di UKS ternyata tak ada yang bertugas dan akhirnya Aisyah hanya mengisyaratkan arkaan untuk duduk diatas bed  dan Aisyah mengambil obat di rak yang terletak di pojok ruangan.

"Siniin tangan kamu."ucap Aisyah lalu arkaan mengulurkan tangan nya dan Aisyah mulai mensterilkan tangan arkaan sebelum memberi kan obat dan di balut.

"So as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Today" arkaan menyanyi kan sepenggalan lagu dengan suara lembut sambil menatap Aisyah yang kini sedang mengobati tangan nya dengan hati-hati,bukan merasa perih arkaan malah merasa bahagia nya rekah.

"Jangan banyak bicara dulu,ga perih apa."Aisyah merespon nya dengan cuek dan membuat arkaan kembali terkekeh karna Aisyah tipe perempuan jinak jinak merpati yang mudah didekati namun susah ditangkap.

"Tau ga kenapa pagi ni cerah banget?" Tanya arkaan kepada Aisyah.

"Ga tau." Ucap Aisyah cuek dan melilitkan perban dan merekatkan dengan plester.

"Senyum lo yang rekah buat pagi gue jadi cerah,jangan marah.jangan ngebantah,kayak gini aja,indah." Arkaan tak berpaling sedikit pun saat berbicara,ia tetap menatap wajah aisyah yang sedang menatap serius tangan nya yang luka.

"Jika karna senyum ini bisa membuat kamu bahagia,maka dengan senang hati aku akan terus senyum tanpa diminta."

"Emang cantik itu ga perlu dandan ya tapi berlaku nya buat elo doang." Ucapan arkaan kali ini membuat Aisyah sukses tertawa dan melihat Aisyah tertawa pun arkaan ikut tersenyum senang.

"Gombalan kamu emang bisaan ya,bener-bener deh kamu." Ucap Aisyah tak habis pikir.

"Gue serius syah,kalau buat elo ga ada syarat untuk cantik,karna kalaupun elo gendut dan dekil elo tetap Aisyah yang gue suka tanpa berkurang dan bergeser sedikit pun dari hati gue."

"Dah ah kenyang aku makan gombalan kamu padahal masih pagi juga,kamu disini aja dulu,nanti aku kasih tau haiqal buat izinin kamu,aku masuk dulu ntar pas istirahat aku kesini dulu,awas kalo ilang!" Aisyah memberikan ultimatum dan arkaan pun hanya menurut dan pergi meninggalkan arkaan setelah arkaan berbaring di atas bed  dan menyelimuti arkaan.

"Kalau ada hal yang bisa gue kasih ke tuhan buat selalu ada disamping elo syah, bakalan gue kasih sekalipun nyawa gue,ga ada arti apa-apa nya gue tanpa elo." Guman arkaan sesaat Aisyah melangkah pergi lalu memejam kan matanya karna ia merasa ngantuk setelah tidak tidur semalaman karna merasa bersalah tidak bisa menghubungi aisyah,dan arkaan sadar bahwa sepenting itu arti Aisyah baginya.





Maafkan part gaje ini,maafkan jika ada typo yang bertebaran karna sebenarnya lapak ini minim editan.

Dan aku bakalan usahakan buat cepat update dengan nyuri nyuri waktu disela sela kuliah dan berbagai tuntutan lain nya,aku harap kalian tetap sabar menunggu ❤️

Dan aku pengen ucapin makasih kepada kalian yang selalu dukung cerita ini sebenarnya ga ada apa-apa nya:(

Silahkan mampir ke ig aku
@sndlaaa

Thankyou.
❤️U 3000

assalamualaikum badboy ( END )Where stories live. Discover now