pendatang baru (?)

3.1K 201 1
                                    

Setelah sesi curhat yang aisyah lakukan kepada arkaan ia kembali menjadi aisyah yang jutek kembali.
Seperti pagi ini,ia tak mendengarkan arkaan yang memanggil dan berteriak memanggil namanya membuat arkaan kebingungan dimana letak kesalahan nya,padahal ia berpikir bahwa hubungaan mereka telah maju selangkah.

"Lo ngapain ar,teriakin waktu sahur? Telat oy telatt." haiqal menambah rusuh suasana hati arkaan,arkaan menghela nafas lelah dan ia hanya mengabaikan haiqal lalu pergi menuju rooftop untuk menghisap seputung rokok.

"Ar,lo kok ninggalin gue? Woi curut!"haiqal dibikin kesal jadinya,ia hanya memandang punggung arkaan yang semakin menjauh lalu kembali ke kelas karena jam pelajaran telah di mulai,mungkin haiqal harus mencari alasan bolos arkaan pagi ini.

Saat memasuki kelas XII IPS4 ia merasa aneh karena tidak mendengar suara gaduh teriakan dari dalam kelas,bahkan guru yang terkenal garang pun menyerah dengan kelas ini,haiqal mempercepat langkah nya lalu saat membuka pintu kelas,ia terkejut saat melihat sesuatu didepan nya.

🎬🎬

Jam istirahat telah berbunyi,aisyah dan caca yang sudah kelaparan pun pergi ke kantin untuk mengisi perut.

"Syah lo gapapa?"tanya caca saat melihat wajah aisyah pucat dengan keringat yang terus menetes membasahi pelipis nya.

"Agak pusing dikit mungkin karna kecapekan." aisyah gampang terlalu lelah,ia yakin tekanan darah nya turun saat ini karna ia mendadak lemas.

"Kan lo tau lo ga bisa kecapekan syah,lo punyaa darah rendah." caca geram kepada aisyah lalu saat mereka telah berada di kantin,caca menyuruh aisyah mencari tempat duduk dan ia yang akan memesan makanan namun setelah beberapa langkah suara sesuatu terjatuh menghentikan caca lalu membalikkan badannya.

"Syah!" caca panik saat aisyah pingsan terjatuh ke lantai kantin,siswa yang penasaran pun mengelilingi aisyah dan membuat caca jengkel.

"Jangan di kelilingi bego! Minggat lo pada! Bukan nolongin malah liatin dasar ga guna!" caca memarahi semua orang yang mengelilingi aisyah namun seseorang datang mendekat lalu menggendong aisyah dan membawa nya keluar kantin,semua nya terdiam melihat siapa yang menggendong aisyah begitupun dengan caca.

"Tunjukkin uks nya dimana mbak." caca yang tersadar langsung berjalan didepan menunjukkan jalan menuju uks dan masih syok atas apa yang ia alami.

"Ini uks nya." ucap aisyah lalu aisyah yang didalam gendongan seorang tersebut dibawa masuk dan diletakkan diatas kasur dengan hati-hati.

"Mbak,tolong belikan teh hangat gula nya agak di banyakan ya." caca hanya menganggukkan kepala nya lalu pergi seperti robot yang dijalankan dengan mesin.

"Pusing." aisyah meringis sakit masih dengan memejamkan mata nya ia mengurut kepala nya pelan yang masih di lindungi oleh jilbab panjangnya.

"Sebentar ya qila,mbak mbak tadi beliin kamu teh hangat." aisyah hanya menganggukkan kepala nya masih dengan setengah sadar aisyah kembali memejam kan mata nya.

"I'm back qila"ucap nyaa membatin.

"Ca! Woi ngapain buru-buru? Mau kemana?" haiqal yang hendak menyusul arkaan yang masih di atas rooftop melihat caca berjalan tergesa-gesa sambil membawa cup teh hangat.

" ke uks,aisyah tadi pingsan." teriak caca dan haiqal langsung berlari menuju tempat arkaan berada.

"permisi,ini teh nya." caca menyerahkan teh tersebut lalu duduk disebelah aisyah yang masih memejam kan matanya.

"Terimakasih banyak mbak."ucap nya lalu membangunkan pelan aisyah yang tertidur.

"La,qila bangun dulu ya? minum teh nya." ia membangunkan aisyah pelan dan aisyah hanya berguman tak jelas.

"Bisa bangun? Aku bantu ya la?" ia membantu aisyah bangun dan membantu aisyah untuk meminum teh hangat nya dengan hati-hati. Caca syok melihat nya namun ia masih tak sadar atas apa yang baru saja terjadi.

"Udah baikan la? Ga mau liat aku la?" ia kembali bersuara dan aisyah langsung memandang nya,masih belum terlalu jelas aisyah pun menajamkan kembali pemandangan nya.

"Mas ilham." aisyah berseru semangat,mengabaikan rasa pusing dan caca kembali syok,mungkin caca akan struk kali ini.

"Lamaa ga jumpa,sekali jumpa kamu nya sakit la, mas ga suka." mas ilham berkata lirih namun ia tetap tersenyum tak ingin membuat aisyah bersedih.

"Kok mas bisa disini? Bukan nya mas pindah ke jogja?" aisyah masih tak menyangka akan bertemu mas ilham disekolah nya dan mengenakan baju seragam seperti nya.

"Ayah pindah tugas,jadi mas ikut pindah dan sekolah disini,supaya bisa jagain kamu,ayah bunda juga nitip salam,katanya rindu." perkataan ilham membuat mata aisyah berbinar-binar.

"Eh caca,sini kenalan dulu,ini mas ilham."aisyah yang menyadari caaca menatap dirinya tak berkedip pun mengenalkan mereka berdua dan cacaa yang terkejut pun langsung tersenyum kikuk.

"Jadi mbak ini teman kamu la?" tawa aisyah meledek saat mendengar pernyataan ilham sedangkan caca menahan marah dalam hati.

"Mbak? Emang gue setua itu? Pantes dari tadi gue kira gue salah denger lo manggil gue mbak,ternyata emang otak lo yang setengah." caca berteriak emosi,baru kali ini ia dipanggil mbak saat ia menggunakan baju seragam sekolah.

Benar-benar menyebalkan.

"Muka kamu keliatan tua." ilham mengatakan nya tanpa dosa,aisyah tertawa kembali saat melihat wajah caca merah padam dan mereka tak menyadari ada sepasang mata yang mengawasi mereka dari luar dengan tatapan mematikan.

"Masuk aja ar,cowok itu anak baru kebetulan dia dikelas kita namanya ilham." haiqal berbisik didekat telinga arkaan,arkaan yang emang sudah kesal langsung menyiku haiqal dan menendang tulang kering sahabat nya itu.

"Woi setan lo ar,haram emang sifat lo ar,gue santet lo ya! Woi berenti ga lo!" haiqal berteriak histeris namun arkaan yang emang ga peduli tetap menjalankan kaki nya menjauh dari sana.

Bete.
Bete.
Bete bete.

Mood arkaan kembali amblas anjlok hancur berantakan,ia benar benar akan membunuh si ilham ilham tersebut jika berani mendekati aisyah.

Arkaan melangkah kan kaki nya menuju kelas dengan seplastik sampah kuaci yang ia minta dari tempat bude kantin,ia berjalan menuju salah satu bangku yang menjadi tempat duduk rival nya itu lalu memasukkan sampah kuaci tersebut ke dalam tas korban dan melenggang pergi,tidak ada yang berani menegur arkaan dikarenakan ekspresi arkaan sangat menakutkan ketika marah.

"Gue ga bakalan biarin aisyah jauh dari gue! Lo tunggu aja pembalasan gue,anjing emang!" arkaan mengumpat tak ada henti nya,ia benar benar kesal setengah mampus dan setelah melaksanakan permulaan perang melawan sekutu ia kembali cabut untuk menenangkan pikiran nya.

assalamualaikum badboy ( END )Where stories live. Discover now