Aisyah ( ga ) peka

4.2K 246 4
                                    

Bel sekolah telah berbunyi pertanda jam sekolah telah usai,semua nya tengah bersiap siap untuk pulang menuju kerumah nya masing-masing tak terkecuali arkaan dan juga haiqal,sejak insiden sholat dzuhur tadi sampai sekarang jam sudah menunjukkan pukul 15.00 wib arkaan masih saja membisu,setiap kali ditanya mengapa ia selalu jawab "jangan tanya gue,lagi bete!" kan yang nanya jadinya makin bingung dengan tingkah bad boy satu ini,apakah ia masih badboy atau sudah babyboy? Entah lah hanya dirinya dan tuhan lah yang tau.

"Ar udahan dong bete nya,pusing gue dah sumpah lah iya,ga paham lagi gue bujukin elu,baik gue dikasih cewe yang lagi pms sekampung daripada nanganin elu yang lagi bete." haiqal sudah frustasi sejak tadi ia berencana buat gantung diri setelah ini jika arkaan benar benar bergaya layaknya cewek yang ketahuan tembus didepan umum. Benar benar menyusahkan.

"__ Ga gini deh ar,kita malam ni ke trongkongan gimana? Rindu gue ajeb ajeb ajakin anak anak lain,gimana?" tawaran haiqal membuat hati arkaan tergugah,sedikit.

"Lu bayarin gue gas,bosen gue jadi kaya mulu,sesekali belagak ga mampu trus morotin sohib sendiri ga dosa kan?" ucap arkaan seraya menaik turunkan alis nya.

"Benar-benar menyebalkan" haiqal membatin.

"Lu masalah ginian aja ingat dosa,buyut nya setan lo,dah ah buruan!" haiqal merasa dirinya benar benar sial saat ini,apa karna dirinya tadi sholat tapi malah keingat tubuh sinta yang bohay? Haiqal tak tau,doakan ia semoga mendapat hidayah dan dijauhkan dari godaan arkaan yang terkutuk,semua nya mari aminkan.

"Syah,kamu pulang?"tanya caca saat aisyah mulai berjalan keluar dari kelas. Aisyah menoleh lalu mengangguk kan kepalanya.

"Lo lupa kalau habis ini kita ada pengajian? Kan tadi si raffa udh ngasih tau lo." ucapan caca membuat aisyah menepuk kepala nya karna terlupa akan hal itu,ia tidak pernah melupakan hal hal jika berhubungan dengan agama,pasti ini karna perlakuan arkaan yang membuat syaraf diotak aisyah berantakan.

"Iya maaf ca,aku lupa,hehe." aisyah hanya tertawa garing saja membuat caca kebingungan.

"__Ayuk ca,ntar kita telat loh"tarik aisyah seraya berjalan menuju mushola namun ditengah perjalanan menuju mushola mata nya menatap keberadaan arkaan yang berjalan kearah nya,jantung aisyah kumat lagi,seperti ada yang menekan nya membuat debaran jantung aisyah menjadi tak terkendali.

"Hai caca sayang" haiqal lah yang menyadari keberadaan dua gadis itu sedangkan arkaan yang sibuk dengan dunia nya terkagetkan dan langsung menatap ke arah depan.

"Sayang kepala lo peang,minta di bacok lo ya? Udah bosan hidup?" umpatan caca bak nyanyian merdu ditelinga haiqal,mereka suka sekali bertengkar dengan hal yang tak jelas.

"Ca ngomong nya kok kasar? Ga boleh gitu,minta maaf dulu." muncul lah jiwa jiwa kebaikan aisyah keluar,caca menatap tak suka kearah haiqal yang senyum senyum tak jelas.

"Gue minta maaf." ucap caca singkat.

"Pada mau kemana ni?" tanya haiqal mewakili pertanyaan arkaan didalam hati,seperti nya mereka ada ikatan batin sehingga tau isi hati dan pikiran masing-masing.

"Mau ke pengajian di mushola"jawab aisyah seperlunya namun jawaban dari caca membuat mood arkaan berjatuhan layaknya remahan biskuit yang sedang dimakan oleh balita,berserakan.

"Iya,bareng kak raffasya." ucap caca tanpa beban seakan tak akan ada yang tergunjang jiwa nya jika mengetahui hal tersebut.

"Oh" hanya itu tanggapan dari arkaan lalu ia melangkah kan kaki nya melewati aisyah berharap aisyah akan memanggilnya dan mengucapkan terima kasih karna telah menolongnya upacara tadi.

1

2

3

Nyata nya aisyah tak memanggilnya sedikitpun,arkaan yang membelakangi aisyah pun langsung membalikkan badannya dan ia seketika ingin melemparkan kursi besi yang ada ditaman orang yang ada dihadapannya. Orang itu adalah raffa yang sedang berjalan bersisian dengan aisyah dan juga caca. Mood arkaan benar benar tak tertolong.

"Cewek emang ga peka."arkaan membatin.

"Dah dah ya? Besok kita kasih dia obat biar diare,tenang aja sob,gue dipihak elu." candaan haiqal menjadi sesuatu yang berharga untuk arkaan. Ia seperti menemukan ide dengan lampu yang ada diatas kepalanya.

AHAA.

"boleh juga tu qal." haiqal mati kutu dibuatnya. Duh kiamat.

"__gue serius ya njing,lu beli obat nya,bisa mati berdiri gue kalau gini terus,tu cewe ga bisa liat karisma gue ya? Atau emang tu cewek pura-pura ga tau? AH bangsad pusing sendiri gue,HAIQAL BURUAN ANJING!"

"Haiqal salah apa yaallah?" batin haiqal frustasi.

"syah kamu ga ngerasa aneh gitu akhir akhir ni? Gue kok ngerasa ada yang ga beres gitu sih?" pertanyaan caca diabaikan karna aisyah pergi berlari ke arah parkiran.

"Syah! Kemana?" panggilan caca pun ia abaikan dan setelah menemukan yang ia cari di parkiran,senyum aisyah mengembang dan berjalan menghampiri arkaan yang hendak menjalankan motornya.

"Arkaan?" panggil aisyah berdiri didekat motor arkaan,dan membuat arkaan menaikkan kaca helm nya.

"Kenapa?" Arkaan menjawab tanpa melihat aisyah,ia masih kesal.

"Bisa kita ngomong berdua bentar?" aisyah berjalan kearah bangku dibawah pohon didekat parkiran setelah mendapati arkaan menyetujui ucapan aisyah.

"Soal tadi pagi,makasih ya udah nolongin aku,maaf aku baru terima kasih nya sekarang,rencana aku besok terima kasihnya sambil dibawain bekal tapi liat kamu badmood jadinya aku minta maaf nya sekarang?" senyum arkaan mengembang seketika,ia mengira aisyah tidak peka tau nya ia ingin berterima kasih dengan layak kepadanya

"Dasar bego lu ar"maki arkaan dalam hati.

"Eh iya sama sama,santai aja gue ikhlas karena allah kok" astaga arkaan merasa mual dengan ucapan nya sendiri,kenapa ia bisa separah ini jika berhadapan dengan Asiyah.

"Kalau gitu aku pamit ya?makasig sekali lagi,assalamualaikum." ucap aisyah lalu ia pergi meninggalkan arkaan.

"Syah?"panggil arkaan saat aisyah sudah berjalan beberapa langkah didepannya

"yang kamu  bilang buat ngasih bekal ke gue masih berlaku ga? Gue kepengen soalnya." ucapan arkaan tak tau malu,namun di angguki oleh aisyah lalu aisyah berjalan menuju mushola karna ia sudah telat dalam menghadiri pengajian.

"Ah idaman banget lu syah,pengen gue nikahin" arkaan suka seram sendiri ketika berkata,lalu dengan hati gembira ia mengeluarkan hp dari dalam saku nya untuk menghubungi seseorang.

"Malam ni gue traktir,ajak yang lain juga." senyum seseorang diseberang sana mengembang tatkala mood arkaan telah kembali.

"Saking senang nya gue pengen mabok beneran dah ah!" guman arkaan lalu pergi menuju motornya untuk pulang kerumah nya berganti baju dan pergi menuju club langganan mereka untung bersenang-senang.

Malam telah tiba dan pasukan arkaan pun sudah siap tempur dengan para alkohol dan hingar bingar musik memekakkan telinga. Mereka hanyut dalam alunan musik yang mematikan syaraf mereka.

"Woi! Ar,gue kira lu tobat semenjak gosip lu deket sama cewek berhijab." wawan bberteriak agar suara nya didengar oleh arkaan.

"Gue? Ah elah gue mah pengen main-main doang,kalo mau main main tentu gue mesti totalitas berperan sebaik mungkin." arkaan memang brengsek rupanya.

"Anjir ar,lo brengsek nya jangan sama cewek kayak dia bangsad,anjing dasar lo." maki haiqal namun arkaan tak mendengarnya ia ingin menikmati malam ini dengan baik dan bertemu dengan aisyah keesokan paginya.

"Cewek tu mesti diolah dengan baik,biar nurut. HaHaHa." ucap arkaan membuat haiqal mengumpat kasar namun menahan emosi nya dikarenakan arkaan sudah sedikit mabuk.

"bangsat lo dikurangi anjing! Lu nyesal ntar gue takutnya lu gantung diri,goblok!." ucap haiqal lalu berjalan ke arah kumpulan para wanita berpakaian mini.









Hai haii akhirnya diriku update kembali.

Maafkan jika ada typo dan terlalu singkat,sejujurnya diriku malas ngelanjutin ceritanya,maafin diriku.

Mari kita lihat sampai mana air ini akan mengalir.

assalamualaikum badboy ( END )Onde histórias criam vida. Descubra agora