meniup angan

2.6K 197 8
                                    

Lapak ini minim editan⚠️
Part ini lebih enak sambil dengarin lagu dari "ashira zamita ( cintaku kini ) "

Setelah melihat sesuatu yang menyakitkan bagi aisyah di halte pagi itu,ia langsung menorobos hujan dan berjalan menuju arah pulang,mengabaikan tatapan aneh dari orang-orang yang melihat nya,ia hanya ingin berbaur dengan air hujan supaya air matanya tersamarkan.
Hujan makin lebat dan Aisyah sudah basah kuyup terlebih lagi tas nya sudah mulai kebasahan,ia mengabaikan itu semua.

"Aku terjebak dalam rasa yang salah,yang sejak awal aku tau akan seperti apa akhirnya." Aisyah tetap berjalan,ia sudah tak memperdulikan apapun namun seketika langkah nya terhenti, tangan nya tertarik dan tubuh nya berbalik.

"Mainan jilbab lo jatuh." Ucap nya,lalu pergi meninggalkan Aisyah yang terdiam sesaat,Aisyah memandang mainan jilbab berbentuk bunga matahari di tangan nya lalu ia tersenyum dan kembali menatap punggung seseorang yang selama sebulan ini mengganggu pikiran nya,menatap punggung kokoh yang tetap berjalan tegap tanpa ada niat untuk berbalik barang sejenak,Aisyah merasa kan luka nya mulai berdarah,dihati. Paling dalam.

"Syah, itu si bucin nungguin Lo diluar kelas." Caca berteriak heboh menggoda Aisyah yang sedang menyalin catatan kimia dan seketika Aisyah memandang ke arah pintu kelas dan arkaan sedang berdiri menyandar pada pintu dengan jaket denim koyak koyak pada sisi lengan nya sambil tersenyum lebar.

"Ngapain kesini,kamu bolos ya?" Todong Aisyah saat ia menghampiri arkaan dan membawa nya menjauh dari pintu kelas agar teman teman nya tidak mendengar percakapan mereka.

"Nih." Ujar arkaan menyerahkan bungkusan kecil bewarna putih berhias pita  kepada Aisyah. " Dibuka gih siap itu dipakai,gue mau liat kadar kecantikan elo nambah berapa persen."  Ucap arkaan lalu Aisyah dengan penasaran pun membuka bungkusan kecil tersebut dan terlihat lah mainan jilbab berbentuk bunga matahari.

"Yaampun cute banget." Guman aisyah mengelus mainan jilbab tersebut,ia memandang arkaan takjub.

"Kamu terniat banget beli ginian,tau ga? Tapi makasih yaa,aku suka." Ucap Aisyah lalu memakai mainan tersebut di lipatan jilbab nya.

"Nambah 65% kalau Lo senyum pasti bakalan jadi 115%." Ucapan arkaan sontak membuat Aisyah tertawa.

"__200% kadar kecantikan elo nambah setelah ketawa,makasih. Lo cantik. Dipakai terus ya,gue pergi dulu. Bye." Lalu arkaan pergi meninggalkan Aisyah yang memandangnya dengan tak habis pikir,ia membeli mainan jilbab dan memberikan nya di jam pelajaran hanya untuk melihat Aisyah tersenyum,padahal ia bisa memberikan nanti dijam istirahat.

"Kamu itu benar benar ya Ar." Ucap Aisyah lalu kembali masuk ke dalam kelas yang di hadiahi tatapan mengejek dari Caca.

Aisyah teringat kenangan manis tentang mainan jilbab matahari yang arkaan berikan pada nya,ia jatuh luruh dalam lubang bahagia yang ia ciptakan sendiri.

Hujan yang makin lebat dan mereka tampak mengabaikan hal tersebut,saling berbalut dengan luka dan menyalahkan diri sendiri.

"Nanti kamu flu,pulang ya?" Aisyah mengangkat wajah nya melihat seseorang didepan nya,dan seketika ia bangun lalu memeluk seseorang yang ada didepan nya.

"Nangis nya lanjut rumah ya? Disini makin lebat hujan nya,nanti mas beliin seplastik coklat buat kamu." Bujukan Ilham membuat Aisyah dapat tersenyum dengan samar lalu ia membawa Aisyah masuk ke dalam mobil dan pergi menuju rumah aisyah,meninggalkan seseorang yang bernafas lega lalu pergi menghadapi kenyataan.

Sesampainya dirumah,Aisyah masuk kedalam kamar nya lalu mengunci pintu tersebut,ia sedang tak ingin di ganggu oleh siapapun.

Setelah mengganti baju nya,ia berbaring di tempat tidur namun saat melihat ke arah nakas,ia melihat bunga matahari pemberian arkaan telah layu,namun masih segar di ingatan bagaimana bunga tersebut bisa sampai ke pelukan Aisyah.

assalamualaikum badboy ( END )Where stories live. Discover now