tanpa sengaja

2.7K 174 11
                                    

Lapak minim editan⚠️
Awas typo bertebaran ⚠️


Papan pengumuman dipenuhi oleh puluhan siswa yang saling berdesakan satu sama lain untuk bisa melihat pengumuman yang terpampang sambil berharap harap cemas.

"Ga ikutan juga Lo?" Tanya Caca kepada haiqal yang sedang duduk di bangku depan lobby tempat papan pengumuman dipasang sambil memainkan ponselnya cuek.

"Males gue ntar ketampanan gue luntur." Ucap haiqal tanpa melihat ke arah Caca yang duduk tepat disebelahnya.

"Udah 3bulan lebih kita sembunyiin sesuatu yang seharusnya kita kasih tau sejak awal." Caca memulai perbincangan yang sejak kemarin selalu menjadi beban nya,mendengar penuturan tersebut haiqal mematikan ponsel nya lalu menatap manik mata Caca dengan dalam.

"Gue ga tau harus gimana." Ucap haiqal lirih dengan helaan nafas yang berat,namun tetap saja ia tak ingin ikut terlarut dalam pahit nya cerita.

"__Kita biarin cerita ni lenyap dengan sendiri nya,tutup rapat,kita cuman harus lupa,jika tuhan baik biar dia yang nyiptain alur yang seharusnya terjadi." Lanjut haiqal lalu berjalan ke depan sambil menatap papan pengumuman yang sudah mulai sepi dan senyum samar tersampir di bibir nya dengan mata yang berkaca kaca,ia menatap sebuah nama yang menjadi luka nya.

Kelas XI IPA1 yang biasa nya tenang kini menjadi tak biasa,kursi berantakan dan keadaan yang ricuh membuat lokal ini tak tertolong lagi,tisu bekas berserakan di lantai kelas,dan suara bising tangisan mengisi cerah nya pagi ini.

"Gue sedih banget syah,tapi gue juga senang." Caca tak dapat menyembunyikan air mata nya sejak 10 menit yang lalu,ia menangis dalam senang,sementara Aisyah hanya mengelus punggung Caca dengan tenang namun tak dapat menghilangkan ke kalutan dalam dirinya.

"Kita masih bisa kontakan ca,jangan sedih ya?" Aisyah masih berusaha nenangin Caca yang tak kunjung berhenti menangis,suasana tak kondusif pagi ini didukung oleh para guru yang sepakat untuk meliburkan segala pembelajaran dan membiarkan siswa nya hanya bermain menikmati waktunya di sekolah.

"Tapi jauh Syah,gue ga bisa tanpa lo,siapa yang bakalan jadi teman curhat gue? Siapa yang bakalan ingatin gue buat sholat,puasa sunah,sama minta maaf kalau salah? Lo tega ninggalin gue syah,i want you to stay Syah,please don't leave me alone." Caca masih meraung tak ingin melepaskan Aisyah yang kini ia peluk dengan erat,penuturan Caca pun menjadi sumbu pengingat segala memori yang telah ia lalui di segala sudut ruangan.

"Ca,dengarin aku? Bagi aku juga berat buat ninggalin semua nya,tapi aku ga bisa milih,dan kalau boleh jujur aku masih pengen ketemu dia sebentar aja." Ucapan lirih Aisyah menghentikan tangisan Caca dan seketika rasa bersalah menusuk hati nya.

"__tapi aku ga bisa kan? Tapi kamu bisa lihat aku kan? Aku masih bisa hidup dan bahagia sekarang,dan begitu juga buat kamu,ayok kita sama sama jalanin,hanya sebentar sebelum ketemu esok,suatu saat nanti.ditempat yang udah ditentukan untuk kita sama sama bertemu kembali." Ucap Aisyah yang kembali menatap portal pengumuman di layar ponsel nya dengan mata berkaca-kaca,sejak sejam yang lalu ia melihat nama nya dan 2 orang perwakilan sekolah nya lulus mendapatkan beasiswa pertukaran pelajaran dan pembekalan sebelum memasuki jenjang perkuliahan di luar negri ia kembali menatap kisah yang bahkan belum sempat dimulai namun di akhiri dengan paksa,ia kembali mengulas senyum palsu untuk menguatkan diri nya sendiri.

"Lembar pertama yang bahkan belum sempat tertuliskan,namun kini dipaksa untuk menutup lembar terakhir nya,aku harus apa jika memang cerita ini tak seharusnya ada?"

Setelah acara tangis tangisan tersebut kini caca,aisyah,dan juga haiqal duduk sebuah kursi di rooftop tempat yang dulu nya menjadi tongkrongan arkaan dan haiqal jika ingin cabut dari jam pelajaran kini malah menjadi tempat penutup hari bagi mereka bertiga.

assalamualaikum badboy ( END )Where stories live. Discover now