Part 41

2.8K 167 16
                                    

Setelah acara makan bersama, semua murid di kerahkan untuk berkumpul dan berbaris sesuai kelompok yang sudah di tentukan.

Satu kelompok berisi 8-10 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ebi, Anggun, dan Syifa kebetulan satu kelompok. Masih di tambah dua orang perempuan dan empat laki-laki dari kelas Ebi.

"Ya allah bi, kita gak sekelompok! Kesel parah,"keluh Jessy sejak tadi.

"Ya elah Jes, udah dari OSIS. Ikutin aja, kan nanti pas otw juga bisa bareng."balas Ebi. Jessy masih memanyunkan bibir nya.

"Oke semua, acara yang akan kita lakukan malam hari ini adalah berkeliling pinggiran hutan."terang pak Slamet dengan pengeras suara nya. Di sambut suara ricuh murid-murid.

"Kalian tenang! Tenang semua nya! Gak ada kok yang nama nya hantu-hantu an. Kita hanya menyusuri dingin dan gelap nya hutan per kelompok dan di Pandu oleh dua orang OSIS. Memang, kita mengadakan sebuah game disini. Semua guru dan OSIS sudah mengatur beberapa lentera lampu kecil di dalam hutan. Kalian harus menemukan 2 lentera dalam satu kelompok nya! Ngerti nggak?"

"Ngerti pak!"jawab serempak semua murid.

"Pihak sekolah atau kami sudah meminta ijin kepada penjaga hutan ini. Kalian di mohon untuk tetap menjaga sikap! Menjaga ucapan dan perkataan kalian! Hindari bahasa kasar dan sikap selenge'an! Kita harus menghormati dan menghargai wilayah orang lain agar mereka juga bisa menghormati dan menghargai kita. Jangan macam-macam! Sampai bapak menemukan ada murid yang berani macam-macam, bapak lepas! Biarin dia urusi itu masalah sendiri. Ngerti semua?"

"Mengerti pak!!!"

"Baik. Sekian dari saya, kalian hati-hati! Bawa senter kalian! Momen seperti ini menjadi ujian kalian. Ujian mencari teman yang sesungguhnya. Dimana sudah tiga tahun lamanya kalian bersama tapi kalian belum tahu keras nya sang teman dalam berjuang untuk kalian. Dan sekarang, kalian bisa tau dan liat sendiri. Wassalamualaikum."

Setelah salam terjawab, semua murid kembali berisik. Ada yang ngeluh takut, ngeluh mager, ngeluh yang serem-serem.

"Lo bawa ponsel kan Jes?"tanya Ebi

"Bawa bi, lo harus juga!"

"Iya, gue bawa."

Baru saja berbicara tentang ponsel, saat itu pula ponsel Ebi bergetar sekali.

Drrrt!

Pesan masuk.

SamUyee!💕

Kamu hati-hati! Ikutin terus OSIS sama temen-temen! Jangan sampe pisah dari yang lain! Maaf kita gak bisa bareng:(

Aku padahal udah maksa guru untuk pindahin aku ke kelompok kamu, tapi tetep gak boleh. Padahal Doni dan Raka aja bisa masuk ke IPA C abjad akhir.

Sebel!😒😑

Kalo kenapa-napa langsung hubungi aku, guru, atau OSIS ya sayang!

Aku sebel deh! Masa kamu di Pandu sama ketos sih🙄 kan bocah nya caper! Kayak gada yang lain deh.

Pesan Sam lah yang masuk. Ebi tersenyum kecil melihat bawel dan keluhan Sam. Bahkan menahan tawa melihat isi pesan terakhir. Caper kenapa si Jovan? 😄

Iyaa

Emang Jovan kenapa Sam? 😂

Kamu juga hati-hati Sam! Jaga sikap sama ucapan!

Jangan ngomong kasar!

send.

Setelah mengirim pesan itu, Ebi mematikan ponsel nya.

30 Days [TAMAT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat