Part 18

3.4K 226 0
                                    

"Rumah lo dimana?"tanya Doni sedikit berteriak ke Jessy yang tengah ia bonceng. Mereka baru keluar dari perkomplekan rumah Ebi.

"Komplek Mawar!"jawab Jessy yang juga sedikit berteriak.

Doni memberhentikan motor nya tiba-tiba, sampai Jessy menubruk punggung Doni dan kepala nya ke jedot helm Doni.

"Lo apaan sih?!"tanya Jessy kesal. Menonjok helm Doni hingga kepala Doni terhuyung ke depan.

Doni membuka kaca helm nya lalu membalikan kepala nya, menatap Jessy.

"Lo satu komplek sama gue dong?"tanya Doni dengan muka sedikit kaget.

"Mana gue tau."jawab Jessy ketus. Ia memalingkan wajah nya, malu di tatap seperti itu oleh Doni.

"Iya, kita sekomplek. Lo blok sama nomor berapa?"tanya Doni penasaran.

"Blok D no.30."jawab Ebi singkat.

"Lah? Beda beberapa rumah doang dong yak? Gue nomer 24."kata Doni.

"Bodo lah! Kok kita jadi intro an alamat rumah sih?"kesal Jessy yang malah membuat Doni terkekeh.

"Iya yah, lupa."kata Doni menyengir. Ia membalikan badan nya kembali.

"Eits! Gue gamau jalan kalo tangan lo belum pegangan."rajuk Doni.

Jessy membulatkan matanya kesal, apaa-apaan nih?

"Dih? Ogah! Modus mulu lo."ketus Jessy.

"Yaudah gak mau jalan."lagi, rajuk Doni bersedekap.

"Yaudah gue bisa ojol."balas Jessy yang sudah ingin turun motor Doni.

"Yaudah, komplek Mawar kan kalo sore jelang malam gini banyak pemuda nongkrong di dekat pos. Biasa nya mereka berhenti in atau godain cewek-cewek sekolahan yang cantik gitu."kata Doni mengember-emberi.

"Kalo sama gue sih, gak bakal di berhenti atau godain. Kan disitu juga banyak temen gue, juga lo tuh keliatan kalo sama gue berarti lo udah gak single."kata Doni lagi dengan membusungkan dada nya, tengil sombong.

"Gausah ember-ember in deh!"sewot Jessy. Sebenarnya sekarang ini ia juga takut. Yang dikatakan Doni benar, ia pernah melihat banyak pemuda di daerah pos jam-jam segini.

"Enggak ember."balas Doni.

Doni mulai menyalakan motor nya, mengegas beberapa kali untuk memanasi motornya. Eh salah! Memanasi Jessy.

Jessy bingung!

"Oke!"final Jessy.

"Bareng!"ketus Jessy. Ia terpaksa!

Doni tersenyum kemenangan.

Jessy mulai naik motor Doni lalu berpegangan di pinggang Doni. Lagi, Doni memindahkan tangan Jessy untuk melingkar di perut nya.

Uhh! Ia suka, hangat.

"Ish! Padahal awal nya aja dia yang maksa nganterin gue."gerutu Jessy pelan. Doni tidak mendengar nya karena terhalang helm.

Motor Doni mulai berjalan, menuju rumah sang penumpang.🙂

***

Sam sampai rumah nya dan disambut hangat oleh Wulan, mamah Sam.

"Baru pulang sayang?"tanya Wulan kepada Sam yang tengah menyalimi tangan nya, mencium lembut tangan mamah nya.

"Iya mah, tadi ada masalah sedikit sama temen Sam."jawab Sam.

30 Days [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن