[15] Yang tak diinginkan

7.7K 940 145
                                    

Nikmatin yang ini dulu aja ya, jangan nanya kapan Faded dilanjut. Kusedang nyusun dulu konfliknya. Sebenernya udah sempet kepikiran dan udah klop sama konflik awal, tapi aku goyaah :'(

~~~~

Hepireding:*

~~~

(Anggap aja bonus hoho, lagi seneng ngedit soalnya wkwk)

(Anggap aja bonus hoho, lagi seneng ngedit soalnya wkwk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Dennies suka balap ya?"

Dennies menyimpan jaket miliknya ke sisi kasur yang di duduki oleh Kenzie. Kini, mereka sedang berada di kamar Dennies setelah Kenzie mengantarnya ke sini. Huh, setidaknya ia ada teman bicara walaupun hanya anak kecil.

"Iya," jawab Dennies seadanya.

Mendengar itu, mata Kenzie berbinar. "Wah, keren!"

Dennies hanya diam saja. Tatapannya, berkeliaran menatap kamar mewah yang kini ditempatinya. Bahkan, dulu kamar Dennies tidak sebesar ini. Cukup lengkap, ada meja belajar, gitar, catur dan masih banyak lagi barang-barang yang biasa digunakan oleh anak anak laki-laki sepertinya. Tapi, semua ini tidak ada artinya untuk Dennies. Tetap saja, untuk mendapatkan kamar seperti ini ia harus mengorbankan banyak hal sedari kecil.

"Kenzie, ayo ke kamar, jangan main sama preman!"

Dennies dan Kenzie menoleh, mendapati Chloe yang nampak berdiri di ambang pintu kamar Dennies sambil bersidekap. Anak itu, menatap tajam ke arah Dennies, kemudian tatapannya kembali ia arahkan pada adiknya. "Kenzie, ayo!"

Mendengar itu, Kenzie menatap Dennies dan Chloe secara bergantian. Anak itu menggeleng sambil menatap Chloe, Kenzie akhirnya mendekat ke arah Dennies, ia berusaha mencari perlindungan dari Dennies.

"Kenzie mau sama Kak Dennies, Kak Chloe kalo mau main, main sendiri aja," ucap Kenzie.

Mendengar itu, Chloe menghentakkan kakinya kesal, kemudian tatapannya kembali ia arahkan pada Dennies. "Yaudah, malam ini Kakak nggak bantuin kamu ngerjain tugas!" ucap Chloe sarkas, kemudian pergi dengan wajah yang nampak begitu kesal.

Dennies masih diam, menatap kepergian Chloe dalam diam. Sekarang Dennies paham, bahwa anak itu yang dahulu memisahkan Dennies dengan Ayahnya.

"Richard harus pergi Kak, ibunya meminta dia untuk menjadi suami dari Clara yang hamil di luar nikah. Ibunya Richard menginginkan Richard menjadi ayah dari anak yang dikandung Clara."

Itukah anak yang sudah dibesarkan oleh Ayahnya? Anak yang membuat Dennies harus kehilangan Ayahnya diusia dia yang bahkan masih begitu kecil. Untung Dennies pintar dalam mengingat banyak hal. Dan bahkan sampai sekarang Dennies ingat, bagaimana hancurnya ia saat tahu bahwa Ayahnya pergi untuk orang lain. Demi Chloe, anak yang dengan terang-terangan menyebutkan Ibunya sebagai pembantu, anak yang dengan terang-terangan menampilkan ketidaksukaannya pada Dennies, anak itukah yang Ayahnya bela mati-matian? Miris sekali!

DENNIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang