| 090 | GBGB

653 37 1
                                    

090

~Good Boy Gone Bad~

Sunset di sore hari tampak begitu indah. Bukan hanya memperhatikan momen itu saja, beberapa pendatang mengambil foto sunset itu. Beberapa orang juga mengambil gambar dengan latar sunset. Para warga RT 01 sempat berfoto bersama-sama. Mereka meminta bantuan kepada pendatang lain untuk memotret mereka.

Waktu berlanjut sampai waktu maghrib tiba. Untuk yang beragama Islam, bisa numpang sholat di warung terdekat. Pemilik warung itu menyediakan tempat sholat. Setelah sesi sholat adalah sesi perayaan ultah RT itu. Perayaannya sederhana, cukup doa dan makan-makan bersama. Pembuka, isi, penutup. Berlangsung dengan lancar.

Setelah makan-makan selesai, mereka semua mulai melihat-lihat sekitar bukit itu. Ada juga yang mengambil foto dengan flash. Hari mulai gelap. Udara dingin mulai menelusup ke pori-pori. Momen yang ditunggu-tunggu dan membuat Jay deg-degan akhirnya tiba juga.

"Mungkin permintaan maaf aku nggak akan kamu terima, Rin! Aku udah kasar dan kejam sama kamu. Tapi diluar semua itu, aku sayang sama kamu. Aku hanya terpengaruh sama emosi aku."

"Vitviu!"

Suara siulan dari salah satu warga yang menyaksikan momen itu.

Jay memegang kedua telapak tangan Karin. Ia tatap mata Karin lekat-lekat. Jantungnya yang berdegup tidak karuan, ia bisa menahan momen itu selama beberapa saat.

"Aku suka sama kamu, Rin. Kamu masih suka, kan, sama aku?"

"Cie... cie..."

Beberapa orang memberi ledekan.

Karin merasa dadanya sesak diselimuti rasa gugup dan panas dingin ketika Jay mengatakan itu langsung di hadapannya.

"Aku juga suka sama kamu."

Akhirnya Karin bisa mengatakan hal itu di depan Jay. Pertama kali ia mengatakan hal itu adalah sekitar dua tahun yang lalu. Ungkapan perasaan itu adalah dirinya yang memulai duluan. Tetapi sekarang Jay-lah yang mengatakan bahwa dia menyukai Karin terlebih dahulu.

Suara riuh dari warga yang menyaksikan hal itu, membuat para pendatang lain melihat ke arah mereka.

"Cie... cie..."

Fino sudah merelakan gadis itu untuk Jay. Yang terpenting gadis itu tidak menjadi orang yang bodoh lagi. Bodoh dengan menunggu seorang pria untuk mengungkapkan perasaan suka terhadap dirinya.

Jay merentangkan kedua tangan memberikan akses untuk Karin agar bisa memeluk dirinya. Karin paham akan kode itu. Karin memeluk Jay begitu pula sebaliknya. Siulan dan ledekan datang berulang kali. Hal itu tidak digubris oleh kedua orang yang sedang berpelukan itu.

Kevin merasa lega adiknya itu bisa bahagia. Sakit hati Karin yang disembunyikan dalam waktu yang cukup lama, akhirnya lenyap juga ketika orang yang membuat dirinya sakit hati menyatakan rasa sukanya.

Maya juga merasa lega. Sebab Jay sudah berubah lagi menjadi sosok Jay yang dulu. Merokok, minum minuman keras, baku hantam, semua itu sudah perlahan Jay tinggalkan.

Kiki yang merasa kakaknya itu bisa membuang ego-nya. Ikut merasa bahagia. Rasa bahagia yang melanda kakaknya itu bisa ia rasakan. Dengan semua itu, mungkin Jay sudah bisa memaafkan kesalahan ibunya beberapa tahun yang lalu.

~Good Boy Gone Bad~

***

See You Next Part

See You Next Part

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Thank for reading

Good Boy Gone BadWhere stories live. Discover now