Part 6 : Pertengkaran

Start from the beginning
                                    

"Loe apain sahabat gue?" tanya Sisil dengan marah

"Pergi kerumah sakit Pelita jika ingin bertemu dengan Syakira" jawab Maikel lalu mematikannya dengan sepihak.

Disisi lain Sisil berlari menghampiri Gibran dan Ferry
"Ferr,Syakira....Syakira" ucap Sisil dengan ngos-ngosan

"Syakira kenapa Sil?" tanya Ferry panik.

"Syakira ada dirumah sakit pelita" Penjelasan Sisil membuat Ferry terdiam,mana mungkin ia akan kerumah sakit. Ferry memiliki Fobia akan rumah sakit jika ia menginjakan kaki dirumah sakit ia akan teringat kematian ibunya dan itu membuatnya semakin benci pada ayahnya.

"Ayo Fer,kita kerumah sakit" ajak Gibran, Ferry terdiam sejenak ia harus melawan Fobianya untuk Syakira.

Suara motor membuat semua orang yang berada dijalanan melihatnya,sekarang jalanan dipenuhi dengan motor karena semua anak Bregizz ikut kerumah sakit.

Sesampai didepan rumah sakit Ferry ingin berlari masuk tetapi Gibran menahannya
"Sabar Ferr,kita gk tau Syakira ada diruangan mana lagian juga kita gk tau siapa yang sakit" ucap Gibran.

"Sil,telepon lagi" suruh Gibran pada Sisil yang langsung dibalas anggukan.

Setelah mereka semua tau ruangan dimana Syakira dirawat, mereka berlari menyusuri lorong rumah sakit. Langkah kaki mereka membuat semua mata tertuju pada mereka.

Ferry mengepalkan tangan saat melihat Maikel memegang tangan Syakira yang sedang berbaring diranjang rumah sakit.

Mata mereka saling menatap. Ferry menatap Maikel dengan tatapan benci sedangkan Maikel melihat Ferry dengan tatapan aneh.

Ferry langsung berjalan dengan langkah cepat,ia langsung memegang kerah Maikel dan menyuruhnya berdiri saat Maikel memegang tangan Syakira.

"Loe apain Syakira hah?.." bentak Ferry. Maikel tak menjawab ia tak tau harus bilang apa.

"Semua ini gara-gara loe kan?" tanya Ferry penuh amarah melihat Syakira berbaring tak berdaya.

"Gue tau gue salah,gue minta maaf" ujar Maikel. Ferry langsung menghajar Maikel saat tau jika Maikel lah penyebabnya.

Gibran merelaikan perkelahian mereka dan menyuruh Maikel untuk pulang.

Sekarang keadaan menjadi hening, Ferry berjalan kearah Syakira lalu duduk dibangku samping. Sekarang ia sedang mengelus kepala Syakira yang tertutup perban dan dibalut jilbab.

"Sya,kamu gkpp kan?" tanyanya

"kamu bangun dong Sya jangan buat khawatir" lanjutnya dengan nada lirih.

Tangannya terus mengelus kepala Syakira sebelum ada tangan yang menyingkirkan tangannya. Ferry mendongak untuk melihat siapa orang yang telah Menyingkirkan tangannya.

"Maaf mas bukan muhrim. Mas bukan suaminya kan?" tanya dokter wanita setengah baya yang memakai jilbab. Ferry menggeleng sedangkan semua orang yang berada diruangan tertawa kecil.

"Tuhkan" ucap dokter itu

"Suami mbak nya kemana yaa?" tanya dokter. Ferry tak mengerti dengan apa yang dokter katakan

"Suami?..." semua orang yang ada diruangan mengucapkannya berbarengan tak terkecuali Ferry yang diam.

"Ia suami mbaknya,tadi waktu dibawa kesini ada seorang lelaki yang mengaku sebagai suaminya" penjelasan dokter membuat Ferry semakin marah pada Maikel,ia tau siapa yang dimaksud dokter tadi.

"sebaiknya semua orang yang ada diruangan ini keluar dulu, soalnya saya mau periksa pasien dulu" suruh sang dokter.

"Dok,keadaan Syakira gkpp kan?..." tanya Ferry

"Gkpp kok,untungnya tadi langsung dibawa kesini kalau tidak saya tak tau apa yang akan terjadi dan alhamdulillah darah yang keluar tak terlalu banyak sehingga pendonor tak terlalu banyak mendonorkan darahnya" jelas sang dokter.

"Apa dok? Pendonor?..." tanya Ferry memastikan sang dokter mengangguk

"Siapa yang mendonorkan?..." tanya Ferry

Sebelum Ferry keluar dari ruangan ia bertanya terlebih dahulu kemungkinan besar Syakira sadar itu kapan dan Dokter menjawabnya sekitar pagi pukul 07.00

Ferry keluar dari ruangan dengan muka yang merah menahan marah.
"Gue mau ke markas anak J-Gen" ucapan Ferry membuat semua orang yang mendengarnya menganga tak percaya. Untuk apa Ferry kesana? pikir semua orang.

"Udah lah Ferr,tak usah diperpanjang" Gibran mencoba menenangkan Ferry yang terlaput dalam amarah,ia tau sahabatnya tak akan marah seperti ini jika tal ada masalah yang besar.

"Gue gk nyuruh kalian ikut tapi jika kalian ikut itu lebih baik" jelas Ferry. Awalnya semua anak tak ingin ikut karena tau jika berhadapan dengan anak J-Gen malah memperumit masalah tetapi saat Ferry berbicara seperti itu yang secara tak langsung menyuruh mereka untuk ikut akhirnya semua anak Bregizz ikut. Alhasil hanya Sisil yang berada dirumah sakit untuk menjaga Syakira.

Saat ini anak J-Gen sedang mabuk di markasnya tak lupa Maikel pun ada didalamnya.

Sorotan lampu dari luar membuat mereka keluar dari ruangan.

Anak J-Gen kaget saat melihat banyak motor yang terpakir di depan markasnya dan yang paling membuatnya kaget anak Bregizz lah yang datang kemarkasnya. Baru kali ini anak Bregizz datang,pikir anak J-Gen.

Sekarang mereka sedang berhadap-hadapan.

"SERANG......." ucapan Ferry membuat semua anak Bregizz maju walau kaget dengan ucapan Ferry karena sudah lama ia tak tauran.

Semuanya sedang berkelahi. Ferry masuk kedalam markas untuk mencari Maikel, Maikel sedang duduk di kursi yang mengelilingi meja diatas meja itu terlihat banyak sekali botol alkohol. Ferry yang melihatnya menendang meja itu sampai terbalik,Maikel yang melihatnya berdiri tak terima.
"Anj*ng" ucap Maikel. Ferry yang mendengarnya semakin marah dan mehantamkan tangannya menuju pipi Maikel.

Maikel tersungkur dipojok ruangan,saat ini ia Sedang ditindih Ferry. Perutnya diinjak oleh kaki Ferry ia tak bisa melawan karena terlalu banyak minum.

Akhirnya Maikel hanya bisa berbicara tak jelas layaknya orang yang sedang mabuk.

____________*******____________

Author
Maaf postnya sore
Gkpp lah buat ngebuburit yaa kan?

Tinggalkan jejak vote atau komen yaa...

Jangan lupa follow supaya tau informasi update yang jelas.

TBC...........

Guide Me To JannahWhere stories live. Discover now