Middle Of The Night 2 | Bagian Dua Puluh Dua - Different

800 11 4
                                    

Happy reading!

Jangan lupa vote & komentar sebelum / sesudah membaca yaaaa💖

📎📎📎

Hari sudah semakin terang, membuat jejeran para penjual disesepanjang jalan sudah mulai ada yang membukanya secara tidak langsung. Demian turun dari mobilnya, yang telah memarkirkan mobilnya didepan bangunan yang sedikit menjulang tinggi karna katanya ini toko offline yang sedang naik daun.

Sosok pekerjanya hanya menatapnya kagum dari kejauhan, tetapi 2 menit kemudian ia terasa ada yang membuyarkan lamunanannya. " Astaga, pria seksi itu menuju kearah kita! " bisiknya, membuat sosok penjaga toko bunga itu memperhatikannya secara seksama.

Mereka tersenyum seramah mungkin, " Ada yang dapat kami bantu Tuan? " tanya temanku, membuat aku menatapnya gugup.

" Carikan buket bunga mawar yang besar untukku! " pinta Demian, kali ini ia meminta bunga mawar sebab ia tidak tahu wanitanya menyukai bunga yang seperti apa. Seringkali Demian memberikannya ia bunga, tetapi ekspresi Pricillia selalu sama aja tanpa berubah sekali pun jika diberikan kejutan darinya.

Tak lama datanglah lelaki yang sangat manis membawakan sebuket bunga mawar nan besar untuknya, " Ini Tuan, " katanya dengan sopan, " Mau saya bawakan kedalam mobil Anda, Tuan? " tanyanya, membuat Demian menggeleng tanda tidak usah kepadanya lalu ia memberikan kartu debit hitam kepadanya.

📎📎📎

Pricillia sudah terbangun dari mimpi indahnya rupanya, wanita berambut hitam yang baru saja mengecat rambutnya sedikit kecoklatan ia sedang menatap jendela dengan nanar. Ia mencepol rambutnya, dengan ikat rambut seadanya, ia juga berdiri sejak satu jam lalu untuk menatap kearah jendela tersebut.

Rasanya... ia hidup tetapi seperti tidak hidup. Memiliki keluarga seperti tidak punya keluarga, memiliki pendirian seperti tidak memiliki pendirian, juga memiliki kehidupan seperti tidak memiliki kehidupan.

Hidupnya memang telah berubah, semenjak ia bersama lelaki sinting bersamanya. Semuanya telah berubah, benar-benar berubah, karna dirinya seorang.

Hatinya berkeping-keping hancur seorang diri, niat tulusnya digagalkan olehnya. Pricillia tidak habis pikir, di dunia ini masih ada orang yang seperti itu. Tetapi kenapa, kenapa... di dunia memiki orang-orang yang tak bisa bisa dihitung tetapi dirinya yang mendapatkannya? Ah, tidak... ini sungguh tidak adil baginya.

Pricillia ingin keluar, berkehidupan bebas diluar sana sembari mencari sekaligus menggapai cita-citanya untuk melanjutkan program study magisternya dikota penuh bangunan langit yang menjulang tinggi. Tidak usah jauh-jauh, bahkan itu seperti mimpi awalnya ketika ia meniatkan dirinya untuk berpergian ke New York.

Kini, ia gagal seorang diri.

Didalam penthouse lelaki itu pun, rasanya ia juga ingin keluar keruang lain, tetapi lelaki itu benar-benar tidak mengizinkan dirinya untuk berkeliaran atas miliknya. Pricillia bagaikan boneka tanpa arah dengan majikannya, ia terunyuh, kedua bola matanya sudah menanarkan bahwa ia akan menangis deras seorang diri sembari menatap kebawah.

Rasanya... ia ingin keluar, lalu berlompat dengan sesenang hati daripada seperti ini. " Tuhan, apakah ini begitu adil bagiku? " tanyanya, sembari memejam matanya yang begitu sulit untuk diresapi.

Suara Pricillia begitu menggema, membuat seseorang membukanya dengan cepat lalu menghampirinya sembari memeluknya dari belakang. Lelaki itu bernapas begitu kencang di sisi kirinya, membuat Pricillia dengan cepat menghapus air matanya yang begitu tumpah sampai membanjiri bajunya.

" Tuhan sangat adil padamu, Pricillia... " ucapnya dengan membisik, lelaki itu.... Priciillia hanya membuang napasnya begitu gusar, napasnya menjadi sesak, karna ia memeluknya tak kunjung henti, sial.

" Tuhan begitu adil Pricillia, percayalah. Disaat aku kehilangan milikku yang dapat kuraih dari beberapa tahun yang lalu, Tuhan malah menggantikanmu disaat aku menjadi seorang diri." ucap Demian, sebelum ia melanjutkan perkataannya lagi Demian malah mencium tekuknya juga memberikan tanda disana, Pricillia memegang tekuk lehernya ia tidak percaya lelaki itu melakukannya terhadap dirinya.

Demian melanjuti perkataannya, " Aku kini berbeda Pricillia... Aku berbeda, aku berbeda karena dirimu..."

📎📎📎

Terimakasih sudah membaca Middle Of The Night 2 sampai sejauh ini 😊

Untuk info lebih lanjut ;

1. Follow my wattpad quennutaggart

2. Follow my instagram annisanuuu

See you soon!

With Love, Quennu Taggart

Middle Of The Night 2 ( COMPLETED ) Where stories live. Discover now