Middle Of The Night 2 | Bagian Sembilan Belas - This Feelings ( 2 )

557 13 0
                                    

Happy reading 😊

📎📎📎

" Do you play game with me? " tanyanya, membuat Demian mendonggak terhadap dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Do you play game with me? " tanyanya, membuat Demian mendonggak terhadap dirinya. Lelaki itu dengan sengaja duduk dihadapan Demian, membuang si pemilik mata berwarna biru itu memancarkan tatapan tidak suka terhadap dirinya.

" Kasino. " katanya, membuat Demian semakin tidak peduli apa yang ditawarkannya terhadap dirinya. " Namaku, Christan.... " ia pun mengulurkan tangan kanannya terhadap Demian.

Dengan rasa tidak peduli pun, Christan dengan sigap duduk di hadapan Demian. Astaga, lelaki ini! Sulit sekali, ia respon dengen respon biasa-biasa saja. Beranjak dari tempat duduknya, Christan membawakan sebuah surat-surat terpenting selama hidupnya. Ia beberkan terhadap Demian, bahwa dirinya bersungguh-sungguh untuk mengajak Demian bermain kasino.

Demian sedikit menyergit, lelaki itu rupanya akan menyerahkan semuanya menjadi taruhannya? Ah, ia tidak peduli! Lagi pula, Demian tidak pernah bermain itu, bisa saja si lelaki itu bermain curang dan menjadikan Demian sebagai budaknya? Haha, pikiranku sudah jauh sekali rupanya?!

Memperhatikan seluruh isi club menjadi mendadak sepi, Demian semakin muak, lalu ia menoleh terhadap dirinya dengan tatapan penuh menantang. Oh, c'mon Dem... apa yang sedang kau takuti? Lebih baik mengitu arah alurnya saja bukan?

Christan memesan minuman untuk keduanya, dirinya berusaha ingin menjelaskan permainan ini. Demian masih tidak peduli sama sekali dengannya? Hell... pantas saja lelaki ini telah dibuang dari keluarganya? Ia memang sosok lelaki yang menyebalkan, dengan sialnya Christan telah memesan sebuah lelaki bertubuh besar agar menjadi dalang dalam permainan ini.

Ralat, bukan dalang. Tetapi semacam memandu permainan ini, dengan pure 'murni'. Dalam sosok apapun, ia bisa mendapatkan apapun sesuai permainannya, apalagi ini? Ia akan bermain dengan sosok Demian Faustian Durya? Christan yakin, walaupun ia berusaha dirinya akan menang.

" Aku tidak berminat untuk bermain itu, kau bisa mencari orang selain aku? " kata Demian dengan sedikit sabar, Christan binggung, padahal ia telah menbeberkan seluruhnya kepada Demian.

Ya walaupun, ia harus menang dengan Christian harus menerimanya dengan lapang dada? " Aish, lelaki ini terlalu meremehkan kemampuanku! " ucapnya membatin, belum ada jawaban pun Christan telah mengeluarkan assetnya kembali.

Asset itu adalah perusahaan yang Christan pimpin, sekarang asset itu menjadi taruhan diantara mereka berdua. Dasar bodoh memang, ia terlalu percaya diri bahwa dirinya tidak akan rugi bandar bahwa dirinya tidak akan kalah dalam bentuk apapun? Mari, buktikan.

" Calm down, Dem! Ini hanya bermain, mari kita bermain! " ajaknya, dengan penuh semangat. " Anggap saja ini kita sedang bermain biasa, atau sedang memerlukan bahwa anggapan itu akan bisa tergapai dengan suatu permainan? " ucap Christan, sembari menyebat sebuah rokok yang tersimpan pada saku jasnya.

📎📎📎

An hour later.

Lelaki dihadapan masih tetep kukuh ingin bermain kasino dengannya, entah kenapa rasanya lelaki itu meyakinkan dirinya bahwa dirinya seperti terobsesi pada dirinya untuk bermain kasino.

Sebenarnya... ada rasa ingin juga yang Demian sampaikan padanya, bahwa dirinya bersedia untuk bermain permainan konyol itu yang mempengaruhi kekuasaan pada lelaki itu. Lelaki itu sekekali meneguk minumannya, ia sempat menawarkannya namun Demian lebih baik memanfaatkan ponsel canggihnya untuk merantas lebih cepat mengenai Chistan.

Saat dicari-cari pun, barulah muncul dengan berbagai sumber mengenai Christan. Rupanya Christan merupakan nama dari marga yang ia terima sebagai pemimpin di dalam keluarga besarnya.

Bahkan beberapa sumber juga mengatakan bahwa Christan sedang menaik daun hingga tidak dapat dihitung beberapa assetnya hingga kini.

Sesekalilah Demian menatap berkas itu, ketika dilihat-lihat itu memanglah berkas-berkas asli. Sepertinya, laki-laki ini tidak pernah bermain-main atas ucapannya? Ah, rupanya mereka memiliki selera ucapan yang sama? Well--- lalu bagaimana ia akan mengajaknya bermain? Apakah si Christan itu tidak suntuk untuk kembali bermain dengannya?

" Tunggu saja Dem, hitung-hitung ini harga dirimu. " batinnya, hell--- lelaki ini memang telah memutuskan akan bermain dengannya.

Kenapa ia masih mencoba memikirkan sebuah harga dirinya? Memangnya kenapa? Bukannya setelah namanya tidak sekumplit seperti dulu, ia sudah tidak memiliki harga diri? Atau apa? Entahlah, hanya diriku saja dengan Tuhan yang tahu.

Christan kembali menatapnya, ia pun sama seperti Demian yang memilih bungkam daripada berbicara. Cukup unik memang keduanya ini. Padahal mereka akan menjadi simbiosis mutualisme bukan? " Apakah aku harus menunggu esok hari untuk mendapatkan keputasanmu? " tanyanya sekaligus tawarannya terhadap Demian.

Rupanya Christan tersadar, sedari tadi ia menghabiskan waktu demi yang tidak-tidak. Sejak tadi pun sekretarisnya telah menghubunginya secara diam-diam bahwa dirinya esok hari akan menuju ke Rusia untuk menghadari acara penting perusahaannya. Christan menatapnya lekat-lekat, membuat Demian merasakan kegusaran yang ada.

" Kau begitu gusar, Christ! " ucapnya, membuat Christan yang begitu gusar menatapnya secara lekat-lekat." Sejak tadi aku memang gusar, karna rasa kadar kantukku bertambah karna kau mengacangngiku seperti layaknya kacang. " balasnya dengan jujur.

Oh my good!

Apa katanya? Ia mengantuk? Seketika ia menatap jam yang termampang jelas di ponsel miliknya, lalu ia ketawa sekencang-kencangnya membuat Christan seperti hina dimatanya?
Dengan kesalpun, Christan mengebrak mejanya.

Lalu mencondongkan tubuhnya lebih dekat terhadap Demian. " Tidak usah mentertawakanku, kau sudah tahu dengan jelas kalau aku mengantuk itu efek aku menunggu terlalu lama menunggu jawabanmu! " balasnya dengan sedikit marah, tetapi batinnya kembali berkata, " Sabar Christ, sabar... " tapi tetap saja, ia tidak bisa sesabar itu sesuai dengan kata hatinya.

📎📎📎

Terimakasih sudah mengikuti Middle Of The Night 2 sampai sejauh ini jangan lupa tinggalkan jejak yaaaa😊

Untuk info lebih lanjut :
1. Follow wattpad aku
2. Follow juga instagram aku
annisanuuu
quennutaggart

With love, quennu taggart

Middle Of The Night 2 ( COMPLETED ) Where stories live. Discover now