Middle Of The Night 2 | Bagian Enam Belas - Talking About Me in Your Dream

541 17 0
                                    

Happy reading❤

📎📎📎

Menulusuri tempat tinggal barunya, membuat Demian tercengang karna melihat Pricillia tertidur di sofa dengan posisi tidak menyenangkan.

Ia merasakannya, bahkan dikelihatannya pun itu sudah tidak posisi yang enak untuk dilakukan saat tidur. Pasti, menyebabkan sakit punggung, kepala, dan lain-lain.

Saat ia sudah berada dihadapan Pricillia, mencermati wajah damainya saat tertidur.

Mengingat sebuah impian, wanitanya... membuat Demian teringat bahwa dirinya harus segera mendaftarkan Pricillia disebuah universitas terbaik untuk mendapatkan gelar magisternya.

Hembusan nafasnya, tidak berat... hanya saja, ia menoleh terhadap Pricillia untuk mengangkat tubuhnya ke kamar tidurnya untuk membaringkan tubuhnya ke tempat tidurnya.

" Kau terlalu manis, untuk aku mencintai tanpa sebuah kata Pricillia... " ucapnya tanpa sadar, ia mengingat sejak dulu dirinya tidak pernah semanis ini dengan perempuan.

Demian yang dulu mungkin terlalu melihatkan dirinya sebagai kawasannya, Durya.

Namun itu hanya bersifat sementara bagi kebahagiannya. " Dulu aku pernah mencintai seseoarang.... " ucapnya kembali menatap Pricillia yang tengah di pelukannya.

" Ia meninggalkanku, karna aku hanya orang nomor empat dinegaraku." lanjutnya, dengan sendu.

Sepertinya melihat masalalu itu, seperti ingin tertawa lalu mengingat ingin mati.

Untuk apa dirinya bisa melewatkan hal-hal sebodoh itu?

" Dia meninggalkanku, lalu diriku bertemu Candy. " ucapnya dengan bergetar, Pricillia dapat merasakannya.

Demian menceritakan tentangnya saat ia tertidur?

Kenapa saat tidak ia membukakan kedua matanya saja?

Tidak ada suara kembali, namun ucapan itu terdengar jelas bagi Pricillia, pria itu mencoba untuk membawanya kekamar miliknya.

Manis, namun dirinya sedikit kecewa atas perbuatannya. Sejak tadi, ia menunggu, sehingga ia tertidur diatas sofa. Untung saja sofa itu terasa empuk, coba kalau keras? Remuk sudahlah badannya itu.

Pricillia sengaja tidak membukakan kedua mata indahnya, untuk melekat jelas sang pemilik mata biru itu.

Dirinya terusik saat seseorang mencoba mengangkatnya, ternyata lelaki itu mengangkatnya dengan penuh hati-hati... Hatinya seolah-olah berbicara, namun disaat ia berbicara lelaki itu tersebut terus bergumam tentang wanita-wanitanya.

" And i don't care, " runtuk, batinnya.

📎📎📎

Sinar pagi mentari, telah menyinari seluruh permukaan bumi ini membuat semua orang terhalut dalam mimpi indahnya harus kembali dengan usai.

Semuanya berlabuh, termasuk Demian yang tengah mempersiapkan sarapan untuk wanitanya. Wanita... yang ia cintai, Pricillia, Pricillia Setiawan.

Demian tak pandai tuk masak-memasak, ia melihat aplikasi menyuluruh dunia yang mengaseskan seluruh video dalam berbentuk online.

Untung saja panthousenya dilengkapi oleh wifi yang super kencang, coba kalau tidak?

Mungkin ia bisa memasak sembari memarkir wifi difasilitas umum kota?

Bila begitu, " The best good idea! " mungkin dengan cara itu dirinya bisa memviralkan dirinya sendiri? Agar si lelaki tua itu semakin geram dengannya? Ah, ia hanya tertawa untuk membayangkannya.

" Good morning, " sapanya, ia dati tadi melihat Demian dari kejauahan. Berhubung sepertinya dirinya membutuhkan asupan sebuah air mineral jadi ia memutuskan pergi kedapur.

Ia meneguk minumnya, " Are you okay, Sir? " ia menarik kursi itu seperti semula, lalu tersenyum terhadap Demian. Demian memperhatikannya, ia tidak bergerak dalam waktu yang tak sedikit ia lewati sejak tadi.

"Oh my good! " Pricillia terkejut, ia mematikan sebuah kompor yang menyala karna sebuah masakan yang dimasak Demian telah memudal.

Konyol, namun Pricillia memilih tuk menaruh masakan-masakan itu kesajian makanan yang untuk dimakan oleh si lelaki gila itu?

Demian diam, ia menghampiri Pricillia untuk merengut bibirnya. Bibir itu serasa nikmat, membuat mereka terhalum dengan buaian yang dibuat oleh Demian.

" Oh, shit! " Pricillia menyudahkan ciuman itu, lalu memperhatikan Demian secara bersamaan.

Rasanya ia tidak sudi untuk melakukan ciuman itu diwaktu sepagi ini? Oh, my world! Dunianya akan hancur jika dirinya terlalu berkalut dengannya?

Tuhan... berikanlah jalan untuknya, ia rasa dirinya harus berisi keras dengan lelaki gila itu!

📎📎📎

Terimakasih sudah mau membaca Middle Of The Night 2 sampai sejauh ini, minggu depan aku uts ada dua kemungkinan untuk update chapter selanjutnya.

yang pertama update sebelum uts.

yang kedua update sesudah uts.

ini uts perdanaku di jenjang yang baru btw, jadi aku deg-deg-degan lagi huhu😂

Sampai bertemu di chapter selanjutnya, with love Quennu Taggart.

Middle Of The Night 2 ( COMPLETED ) Where stories live. Discover now