Middle Of The Night 2 | Bagian Sembilan Belas - This Feelings (3)

469 11 0
                                    

aku kembali, selamat membaca💖

jangan lupa vote & komentar sebelum / sesudah membaca yaaaa

📎📎📎

Waktupun terus berputar, membuat suasana semakin melarut menjadi malam. Sejak tadi kedua pria itu masih bertahan atas egonya masing-masing yang membuat mereka tidak berkutat dalam apapun. Sesekali mereka kembali memesan minuman-minuman yang mereka inginkan, padahal Demian sudah tidak tahan lagi ingin kembali ke panthouse miliknya untuk bertemu dengan wanitanya.

" Apakah kau telah bersedia bermain denganku? " tawarnya kembali, benar dugaan Demian. Lelaki yang dihadapannya terus berisi keras atas permintaannya. Ia tidak menjawab pertanyaannya, membuat Demian kembali melontarkan pertanyannya kepadanya.

" Apakah kau berniat keras untuk mempermainkanku dengan permainan bodoh ini? " tanya baliknya, sejak tadi ia juga sudah mempertimbangkannya bahwa dirinya bisa bermain dengannya. Tetapi ia ingin tahu, apa niat dari selubung lelaki itu terhadapnya.

" Oh, what the hell man! Aku tidak memiliki niat sekecil apapun untuk mempermainkanmu. " balasnya, hm... baiklah. Mari kita tanyakan kembali saja dengan lelaki bermata biru itu.

" Triple shit untukmu! Apakah kau tidak bermain denganku, karena kau bermacam yang tidak-tidak denganku Mr. Durya? " tanyanya kembali, sembari dengan nada yang tidak seirama dengan sebelumnya.

Demian mengangkatkan kedua bahunya, napasnya kembali memburu lalu menyoroti kedua mata lelaki bermata hazel itu. Ia menatapnya dengan sungguh-sungguh, Demian tahu itu. Tetapi apa alasannya yang sebenarnya bahwa dirinya ingin bermain-main dengannya melalui permainan konyol itu.

" Kalau aku boleh tahu, darimana kau tahu nama belakangku yang tak berguna itu? " tanya Demian, sembari memikirkan itu.

Pertanyaan macam itu, Christan memikirkannya. Dirinya saja tidak tahu apa maksudnya. Yang jelas, ia tahu sosok lelaki yang berada di hadapannya itu. " Ya jelas aku tahu, kau kan CEO dari Durya's Building Company jelas aku tahu itu. " senyumnya, hell--- senyum itu membuat amarah Demian memucak.

Apakah sosok lelaki dihadapan tidak pernah tahu bahwa dirinya sudah terlepas dari semua bagian dari Durya?

Apakah jika dirinya mengiyakan permainannya dirinya akan memenangkannya?

Demian sebenarnya sering mendengar dari teman-teman lamanya bahwa permainan ini sebetulnya sangat menguntungkan bagi seseorang yang bertaruh besar. Namun... permainan ini juga bisa membuat membangkrutkan seseorang jika kita berani bertaruh.

Demi Tuhan, Demian tidak ingin mempermainkannya.

📎📎📎

Christan kini sedang berada di toilet untuk membuang air kecil katanya. Membuat Demian mengingat bahwa lelaki itu berkata padanya, " Kau fikirkan sekali lagi dengan baik-baik. Jika aku kembali kau belum meninggalkan jawaban aku akan pergi dari kehidupanmu dari sekarang. " kata Christan sebelum meninggalkan dirinya.

Suara disjoki pun kembali terdengar oleh indra pendengarannya, ia rasa penat mendengar suara itu terlalu bergemuruh tanpa diam. Ah, kenapa dirinya jadi seperti ini sih? Bukannya ini terlalu biasa baginya? Ah, entahlah itu.

Saat Demian memperhatikan siapa yang mempermainkan alat-alat itu, ternyata disjoki itu telah diperintahkan secara langsung oleh lelaki yang super kekeuh ingin bermain dengannya. Hal itu pun sudah tidak di fikirkan lagi oleh Demian, karena dulu sejak dirinya masih bisa berbuat seenak jidat dengan siapapun sering melakukan hal yang sama seperti Christan.

" Christ.... " ucapku padanya, Christan pun akhirnya menghampiriku dengan semangatnya. Lalu aku berkata padanya, " Bisakah kau kecilkan suara itu untukku? Bagaimana aku bisa bermain jika suara itu terlalu bergendang begitu keras kepadaku. " mata Christan menyorotnya tidak percaya. Setahu dirinya sosok Demian selalu senang dengan request yang ia pinta pada disjoki itu.

Chistian menuruti saja, sesuai keinginan Demian. Lagu yang sedang dipermainkan oleh disjoki agak sedikit diperkecil suaranya, membuat Demian sedikit tenang untuk memikirkannya. Ia seraya mengangguk, " Ya, lest play! " ucap Christ, dengan begitu girang.

Tak hanya girang, sebelum permainan casino-nya dimulai, ia mulai bersulang juga Demian. Seakan-akan mereka akan menikmati permainan yang akan mereka mainkan.
Lelaki bertender itu, sudah siap.

Seraya memberikan aba-aba untuk mereka, dan juga memperkenalkan terlebih dahulu serta menjelaskan bagaimana cara bermain permainan ini. Huh, begitu konyol memang. Chistian pun tidak peduli, entah kenapa rasa penasarannya terhadap Demian begitu besar?!

Mengocok, sembari memberikan kartu itu secara adil membuat Christian mengeluarkan kartunya terlebih dahulu, lalu disusul oleh Demian secara pelan-pelan. Mereka begitu serius, " Kau harus percaya diri, Demian! Jangan kau remehkan, bandar bukankah selalu menang begitu saja? " runtuk batinnya.

Seraya berkata, air keringat itu begitu bercucuran melalui tubuh Christian. Tubuhnya seakan-akan memanas begitu saja, seakan-akan juga AC diruangan ini tidak begitu mempan.

Padahal, saat tadi memutuskan ke toilet ia merasakan kedinginan saat air itu menggenang pada sekujur telapak tangannya. Tetapi kali ini berbeda, dirinya mulai tidak berkonsentrasi sama sekali?

Ditambah Demian, mengeluarkan kartu membuat tubuh Christian mengenag, seraya dirinya yang begitu ketakutan. Lelaki bertender itu dengan sigap mengangkat tangan kanan Demian, " Congratulation, Mr. Durya... kaulah pemenangnya! " seraya tepukan itu terjadi diantara mereka, terkecuali Christian.

Samanya dengan Demian, ia tidak begitu percaya atas kemenangannya dimalam hari ini? Ah, apa maksudnya mereka ini? Kenapa permainan segampang ini membuang waktunya yang sia-sia dimalam hari ini? Demian sangat tidak mengerti.

Christian pun mulai tersadar dari lamunannya, ia tersenyum manis terhadap Demian. Lalu menjabat tangan kanannya terhadap Demian. " Aku sungguh terpana dengan permainanmu, kau sungguh hebat! Seolah-olah kau begitu ahli dalam permainanmu, sungguh jenius otakmu Mr. Faustian! " bangga Christian terhadap Demian.

" Seperti janjiku, jika aku kalah... aku akan memberikanmu salah satu milikku untukmu. Tolong... jika kau berhasil, jangan beberkan ini dikalangan orang lain ya! Aku takut reputasiku hancur, gara-gara hal konyol seperti ini denganmu. " pinta Christian, Demian hanya tersenyum saja, ia juga tidak peduli toh?

📎📎📎

Terimakasih sudah membaca sampai sejauh ini, mohon maaf kalau 2 chapter sebelumnya harus aku repost ulang hehe!

Aku kembali, sesuai kata aku selesai uas aku langsung kembali hehe...

More info :
follow wattpad aku @quennutaggart juga follow intagram aku @annisanuuu

See you soon! With love, Quennu Taggart

Middle Of The Night 2 ( COMPLETED ) Where stories live. Discover now