Middle Of The Night | Bagian Dua Puluh Satu - Without Me

529 8 0
                                    

Happy reading🥰

Jangan lupa vote & komentar sebelum / sesudah membaca yaaaaaa❤

📎📎📎

Pagi buta ini, Demian tengah bergegas menuju keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi buta ini, Demian tengah bergegas menuju keluar. Entah itu akan kemana, yang terpenting ia akan keluar di dalam waktu yang tengah menunjukan pukul 04:00 AM.

Aneh saja rasanya, jika ia tidak bisa memejam matanya kali ini jadi mungkin ia akan mencari sebuah mangsa?

Ah, mangsa ya?

Demian keluar dibalut oleh pakaian yang cukup tebal, tak lupa juga dengan maskar juga topi dikepalanya, serta kacamata berwarna hitam.

Pakaiannya juga terlihat seperti casual, jadi mana cocok ketika ia sudah berpakaian seperti ini dirinya harus mencari mangsa dalam artian lain.

Dirinya sudah berubah, karta mangsa dalam hal ini bukan mencari wanita-wanita jalang seperti dulu. Tetapi mangsa yang baru ini, akan membuat kesenangannya melebihi dari kata apapun.

" Ini sudah, itu sudah, dan yang itu pun sudah. Semuanya, sudah. " Demian kini sedang mengecek, apa yang ia persiapan untuk mangsanya.

You Ready?

Ia mengendarai mobilnya dengan keatasan rata-rata, membuat dirinya tidak menguap secara berlebihan seperti sekarang.

Jika dulu incarannya terdapat di dunia malam, kini ia harus memarkirkan mobilnya dihadapan tempat makan siap saji yang membuka secara 24 jam.

Sehingga Demian mulai mengintai, secara kejauhan didalam mobil miliknya.

Cahaya diluar pun samar-samar, sehingga Demian harus segera mengeluarkan diri dan memasuki tempat makan siap saji tersebut.

Berkeluar dengan gagah, Demian memesan minuman panas biasa untuk menemaninya sebagai pengintai. Lalu duduk dihadapan sang wanita tua, yang terlihat kaya raya.

" Bolehkah aku duduk disini? " tanyanya, sekaligus permintaannya.

Tentu saja si wanita tua itu mengiyakannya, sehingga Demian dapat duduk dihadapannya.

Mereka pun berbicang-bincang, mereka berbincang apapun semampu mereka berbincang. " Sepertinya aku harus pulang, hari sudah terlihat semakin pagi. Anakku bisa mencariku, " ucapnya sekaligus penutupnya terhadap Demian, Demian hanya tersenyum saja. Lalu meremas minuman panasnya, dan menuju keluar untuk mengikuti wanita tua tadi.

Wanita tua tadi berjalan menuju parkiran, Demian mengkutinya secara terus terang, tanpa berdiam-diam. " Bukakankah mobil itu, setara milik si lelaki tua? " tanyanya pada dari sendiri, lihatlah si wanita tua itu memiliki mobil yang setara milik Durya sang lelaki tua yang ia maksud.

Mobil itu pun sudah berjalan, membuat Demian kembali mengikutinya dengan mobil miliknya.

" I see, " dia tertawa riang, sembari bersiul-siul sembari mengendarai mobilnya dengan kecapatan secara normal.

Tetapi, si wanita tua itu malah mengendari mobilnya menuju kearah perdesaan, aneh! Untuk apa si wanita tua itu harus kearah perdesaan, yang jauh dari kata kota?

Padahal Demian yakin, bahkan sangat yakin bahwa wanita tua itu sosok wanita tua kaya raya yang dapat tinggal di mansion megah miliknya dulu?

Berasa diikuti pun wanita tua itu berhenti mengendarai mobilnya, lalu ia keluar dan berjalan menuju mobil yang dikendarai oleh Demian. Ia mengetuk kacanya, " Keluarlah, " katanya, membuat Demian menurunkan kaca mobil miliknya dengan rendah.

Alisnya bertautan, menandakan dirinya seperti tidak apa-apa. Namun wanita tadi, membuang matanya dengan tatapan yang begitu memelaskan kini si wanita itu mulai berhati-hati kembali kedalam mobil miliknya untuk mencari sesuatu?

Tangannya mengadah pada isi mobilnya, membuat Demian mendekati si wanita itu dengan begitu santai.

Jelas saja itu membuat wanita tua itu sedikit ketakutan, lalu menodorkan pistolnya terhadap Demian. Demian dalam hati berkata, " Sungguh pintar wanita ini, i see? " tanyanya, lalu tersenyum kepadanya.

" Jangan sesekali kau mencoba untuk menembakku Madam, tetapi kau sendiri yang akan merasakan tembakkanku untukmu! " ucap Demian dengan begitu tajam, Demian memang bisa disebut mengerikan tetapi mata birunya membuat semua orang terlena karna matanya itu sangat berbinar dengan begitu indah.

" LALU KAU INGIN APA DARIKU, BAJINGAN SIALAN! " teriaknya, untung saja mereka kini berada ditengah-tengah menuju perdesaan yang jarang sesekali orang lintasi.

Sebab, disini orang-orang lebih memilih tinggal di perkotaan dibanding dengan perdesaan.

" Jika aku ingin membunuhmu, bagaimana? " tanyanya dengan riang, membuat wanita tua dihadapannya tercenggang.

Bulu kuduknya kini sudah menegang, apa katanya? Si lelaki kurus ini ingin membunuhnya? Sungguh berterang-terangan sekali rupanya.

Wanita itu mencoba mengontrol pistol yang tengah ia condongkan pada Demian, namun dengan gerakan begitu cepat Demian malah merampasnya begitu cepat melalui tangan kanannya membuat wanita itu ternganga.

" Habis sudah, tamat riwayatku ini ditangan lelaki bajingan ini! " dia meruntuk dalam batinnya, sembari memejamkan kedua matanya membuat Demian tersenyum sesenang mungkin?

DOR!

DOR!

DOR!

Wanita itu telah terhuyung kedasar jalan, membuat Demian menatapnya dengan penuh rasa kasih?

Ia berjalan menuju mobil miliknya, lalu membuang sebuah pistol ketepi bendungan air yang begitu dalam membuat semua orang tidak dapat mengetahui siapa dibalik pembunuhan tersebut.

📎📎📎

Bonus putu Demian🤪

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bonus putu Demian🤪

More info follow wattpad aku gais, jangan lupa follow intagram aku juga annisanuuu * cek sorotan MOTN 2💓

Oke, see you soon!

With love, Quennu Taggart

Middle Of The Night 2 ( COMPLETED ) Where stories live. Discover now