Middle Of The Night 2 | Bagian Tujuh - Sweet Day (2)

698 31 2
                                    

Vote dulu boleh dong? 😍

Happy reading, guys💓

📎📎📎

Setelah memberi kesepakatan untuk membangun perusahaan-perusahaannya di Los Angeles, ia harus pintar-pintar mencari client yang sesuai dengan kriteria kerjanya.

Demian tidak mau, mendapatkan tawaran tanpa kejelasan diawal. Jadi, diawal saja sudah tidak bisa diajak kerjasama apalagi jika nanti dirinya akan membuah hasil? Menurutnya, membuah hasil saja tidak cukup untuk menggepai sesuatu. Ya, walaupun Demian kini sedang mengincarnya jadi mau bagaimana lagi?

Musim gugur membuat sebuah mobil mewahnya yang terparkir di sebuah gedung serbaguna perusahaan clientnya, bertaburan dengan dedaunan. Demian menghelai nafasnya, lalu membukan mobilnya untuk kembali ke penthousenya.

Aku akan segera kembali, bersiap-siaplah :)

- Demian.

Itulah salah satu pesan yang baru ia kirim pada wanitanya, tak lupa juga ia memakirkan mobilnya di suatu toko bunga ditengah kota.

Mengingat kejadian lalu, ia membeli bunga special untuk wanitanya. Namun, yang mernerima bunga itu adalah Daddynya mebuat dirinya terasa muak seketika! Drama murahannya apa lagi, Demian dari dulu memang sama sekali tidak suka padanya.

Durya memiliki sifat yang keras, tetapi tidak sangat keras dan Demian memiliki sifat yang tak kalah keras, tetapi kerasnya melebihi lampau batas.

Seseoarang menghampirinya, dengan menatapnya tidak biasa. Demian berdecih, lelaki dihadapannya pasti ia seorang gay membuat Demian ingin mencoba membara dalam tubuhnya.

" Ada yang bisa saya bantu? " tanyanya, dengan suara yang sangat berat. Oh, ya lord... sepertinya dirinya mulai salah mengartikan, lelaki yang dihadapannya rupanya lelaki sungguhan?

Demian sedikit berdeham, " Carikan sebuket bunga yang besar untukku! " lelaki dihadapannya hanya menganguk, Demian tidak menyangka ada seseorang berupa layaknya gay namun dia memiliki suara seperti bertender bertubuh besar.

Menatap ponselnya sekilas, tidak mendapatkan jawaban pun Demian hanya bergeming untuk melihat gerak-gerik si lelaki itu membawakan sebuket bunga yang indah untuknya. Lalu ia membayarnya dengan kartu kreditnya yang baru, sebab kepergiannya sengaja untuk tidak sama sekali membawa berhubungan dengan Durya.

📎📎📎

Lift terbuka dengan jelas, Demian menulusi penthousenya sembari mencari keberadaan wanitanya dengan genggaman sebuket bunga yang telah ia beli sejak tadi.

Menulusuri lorong pertama, ia belum sama sekali menemukan batang hidung wanitanya. Demian tersenyum kecut, sembari membukakan jas kerjanya berwana hitam.

Penthousenya memang terlihat minimalis, namun dari ukuran penthouse yang ada. Penthouse miliknya, hampir serupa dengan mansion Daddynya dulu. Demian menghabiskan waktunya dengan sia-sia di mansionnya itu, Ah, lupakan! Demian tidak mau mengingatkan tentang itu kembali!

Menaiki tangga, untuk bertemu dengan wanitanya yang dilantai tiga membuat Demian tak sabar untuk melihatnya. Pintunya sudah termampang jelas begitu saja, membuat Demian memasukinya tanpa ketukan apapun.

" Astaga, kau masuk tanpa seizin diriku! " geramnya, membuat Demian merebahkan tubuhnya disamping wanitanya. Sempat refleks, wanitanya itu meminggat untuk menjauhi tubuh Demian.

Menatapnya dengan rasa sedikit kesal, karna sudah menghindarnya. Demian kini merasakan hal refleks seperti wanitanya tadi, " YA LORD, BUNGANYA. " ucap Demian dengan heboh, membuat wanita didepannya tersenyum padanya.

" Ya ampun, kau lucu sekali! " kata Pricillia yang mempertawakan Demian dengan tragis, lelaki itu ya ampun. Badan saja seperti tertiup angin, tapi bunga ditimpanya tanpa hitungan detik pun sudah tidak terlihat indah kembali.

Mengecutkan bibirnya, sembari menggenggam bunga itu. " Hm, okay, sepertinya kau perlu tahu soal bunga ini Pricillia, " perkataannya membuat Pricillia menautkan alisnya.

" Hah? "

Demian menghelai nafasnya, lalu membuang bunga itu ketempat sampah diluar kamar Pricillia. Pricillia tidak mengerti, semenjak Demian pergi keluar kamarnya ia mengikutinya dan rupanya Demian sedang membuang bunganya itu.

Mendekatinya, " Kau tidak perlu menatapnya seperti itu, Love! Bunga itu akan kuganti dengan bunga yang baru, jika kau menginginkannya sekarang... bahkan, tempat serta tamannya akan ku beli. Ketika uangku, sudah bertambah kaya raya di kelak akan datang. " Pricillia kelu, lalu dirinya memejamkan kedua matanya ketika Demian mengecup kening miliknya.

📎📎📎

Maaf telat.... minggu ini aku lagi gak tau kenapa, ditambah aku nunggu pengumuman ptn :)

Walaupun gak sesuai dengan kenyataan tapi gpp, aku udah coba bukan?
*Eh, sorry kenapa jadi curhat gini sih aku😂

Btw, terimakasih sudah baca middle of the night 2 sampai sejauh ini, sampai ketemu di chapter selanjutnya!

Big love, Quennu Taggart.

Middle Of The Night 2 ( COMPLETED ) Where stories live. Discover now