Part 12: Peta Pulau Naga Api

3.5K 55 5
                                    

Mbah Tuyul dan Sekar kemudian memperhatikan huruf huruf bangsa lemuria di kedua bola pelangi. Cahaya lembut yang memancar dari bola pelangi mempunyai spektrum cahaya tertentu yang membuat beberapa huruf di tulisan lemuria di bola pelangi lainnya berubah dari warna hitam menjadi warna biru.
Sepertinya untuk membuka rahasia bola pelangi memang membutuhkan energi untuk membuat bola pelangi memancarkan cahaya.
Sebagian huruf lemuria di bola pelangi sepertinya mengandung zat fosfor / fluoresens (zat yang apabila terkena cahaya akan memantulkan spektrum cahaya tertentu) sehingga ketika terkena cahaya, warna tulisan lemurian tersebut tampak menjadi berubah warna.

Mbah Tuyul berkata: "Hmmm, kenapa beberapa huruf lemuria ini berubah warna sedangkan huruf lainnya tidak berubah warna?"
Sekar menjawab; "Berarti ada sesuatu yang spesial di huruf huruf yang berubah warna ini".
Sekar mencoba menekan huruf huruf lemurian yang berubah warna, terlihat sedikit reaksi perubahan warna kembali. Kembali sekar menekan huruf lemurian dengan lebih keras lagi, tapi sepertinya tidak ada perubahan besar yang signifikan.
Setelah beberapa saat Mbah Tuyul berpikir keras untuk memahami cara kerja bola pelangi, ia kemudian berkata kepada Sekar: "Menurut penjelasan ahli bahasa kuno yang saya temui, membaca bahasa lemurian itu dimulai dari sebelah kanan ke arah kiri."
"Saya coba menekan dari sebelah kanan kekiri ya!" Kata Mbah Tuyul sambil mencoba menekan dengan jari tangannya huruf huruf lemurian yang berubah warna karena terkena cahaya dari yang paling kanan kearah yang paling kiri.
"Klik, klik, klik ..."satu persatu huruf lemurian yang berubah warna ditekan Mbah Tuyul. Ketika semua huruf lemurian itu selesai ditekan, tiba tiba bola pelangi itu memancarkan cahaya lebih terang seperti lampu ditengah malam.
"Sresssshhhh,....!!!" Kemudian bagian tengah bola pelangi terbuka sehingga terlihat lubang kecil di bola pelangi.
Sekar dan Mbah Tuyul sama sama terkejut melihat bola pelangi terbuka.
Sepertinya ada mekanisme membuka kunci bola pelangi dengan menekan huruf huruf lemurian yang berubah warna ketika terkena cahaya secara berurutan dari sebelah kanan kearah kiri (sebagaimana cara membaca tulisan bangsa lemuria).
Kemudian dari lubang bola pelangi yang terbuka memancar sinar sorot keluar seperti semacam sinar dari proyektor film pada zaman sekarang.
Sinar sorot dari lubang bola pelangi menyinari tanah dibawah.
Ternyata Mbah Tuyul dan Sekar melihat sinar sorot dari bola pelangi itu membentuk gambar sesuatu diatas tanah seperti sorot film bioskop pada layar bioskop pada zaman sekarang.
Gambar yang muncul dari bola pelangi yang menyinari pada permukaan tanah terlihat seperti gambar bentuk pulau dan lautan.
Sekar dan Mbah Tuyul saling melihat satu sama lainnya, tampak rasa gembira dimuka keduanya.
Mereka berdua berpikir hal yang sama yaitu gambar yang terpancar dari bola pelangi itu adalah semacam peta petunjuk suatu daerah.
"Mungkinkah ini peta ke Pulau Naga Api?! Kata Sekar sambil menahan haru karena gembira kepada Mbah Tuyul.
"Hmm, kemungkinan besar iya istriku!" Jawab Mbah Tuyul yang juga merasa gembira telah berhasil membuka rahasia bola pelangi.
"Syukurlah Tuhan!!" Kata Sekar sambil memeluk Mbah Tuyul dengan gembira.
Mbah Tuyul yang juga merasa gembira balas memeluk isterinya itu, dan dalam hatinya Mbah Tuyul merasa girang bukan hanya karena telah membuka rahasia bola pelangi tapi karena isterinya mau memeluk dirinya setelah memusuhinya beberapa waktu.

"Eh, hussh, jauh jauh dariku!!" Kata Sekar sambil melepas diri dari pelukan Mbah Tuyul dan menjauhkan diri dari Mbah Tuyul.
Sekar karena dalam luapan rasa gembira, sepertinya sekar lupa bahwa ia masih memusuhi Mbah Tuyul sehingga secara reflek memeluk Mbah Tuyul seperti yang biasa mereka lakukan sebelum mereka berpisah.
"Hehehe....." Mbah Tuyul tertawa kecil melihat tingkah laku Sekar yang seperti anak kecil itu.
Walaupun demikian Mbah Tuyul dalam hatinya merasa gembira karena melihat istrinya itu sudah mulai melunak kepada dirinya.
Mbah Tuyul dan Sekar memperhatikan gambar yang dipancarkan sinar yang keluar dari lubang bola pelangi. "Hmmm, sepertinya gambar ini menunjukkan peta pulau jawa...dan ini pulau kalimantan..." kata Mbah Tuyul sambil menunjuk kearah gambar yang dipancarkan bola pelangi.
Sekar menunjuk kesebuah titik merah yang berada diantara pulau jawa dan kalimantan, dan Sekar memandang kearah Mbah Tuyul dan berkata: "Apakah titik merah itu adalah Pulau Naga Api?"
Mbah Tuyul memperhatikan titik merah digambar yang terpancar dari bola pelangi yang ditunjuk Sekar.
"Mungkin saja, isteriku yang cantik. Mungkin itu pulau Naga Api yang disebut sebut si penculik sebagai lokasi tempat anak kita berada."
Mendengar soal anaknya disebut Mbah Tuyul, Sekar menghela nafas panjang, karena membangkitkan rasa rindunya kepada anaknya itu.
Mbah Tuyul kemudian meraih untuk memegang tangan Sekar dan berkata: "Kita akan temukan anak kita, isteriku, aku berjanji padamu, kemanapun akan aku cari anak kita!"
Sekar menarik tangannya yang dipegang oleh Mbah Tuyul, tapi Sekar diam saja tidak bicara sepertinya ia lagi membayangkan cara bagaimana pergi ketempat yang ditunjuk bola pelangi.

Pengemis Dan Anak LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang