Part 5: Ilmu Bulan Es

3.6K 63 1
                                    

Perguruan Putri Suci berada dilembah Cukang Taneuh yang memiliki pemandangan indah. Perguruan Putri Suci berada di sebuah desa terpencil didalam lembah yang dikelilingi beberapa bukit yang tinggi. Untuk mencapai ke desa tersebut seseorang harus menembus hutan dan mengarungi sungai besar dengan perahu.
Desa perguruan Putri Suci terbagi atas dua bagian yaitu desa luar dan desa dalam. Desa luar dapat dihuni oleh baik pria dan wanita yang sebagian besar merupakan keluarga dari murid-murid perguruan Putri Suci. Desa dalam hanya boleh dimasuki oleh murid-murid perguruan Putri Suci yang semuanya adalah wanita.
Murid-murid perguruan Putri Suci merupakan orang orang terpilih yang semuanya mempunyai bakat mempelajari ilmu beladiri dan kesaktian.
Ketua perguruan Putri Suci yang mempunyai julukan Putri Es ini merupakan satu satunya wanita dari tujuh legenda yang paling ditakuti orang di dunia persilatan saat ini karena jarang ada tandingan kesaktiannya.
Ia dijuluki Putri Es karena konon ia adalah puteri dari raja dari kerajaan Hambala yang menguasai bagian timur pulau jawa saat ini. Entah kenapa sang putri ini meninggalkan istana dan mendirikan perguruan ditempat terpencil ini.
Sang putri memiliki ilmu Bulan Es yang dapat membekukan setiap benda menjadi es.
Putri Es mempunyai anak kandung perempuan yang bernama Sekar.
Ketika sekar menikah dengan Galih alias Mbah Tuyul, sekar diusir ibunya dari perguruan dan keluar dari desa perguruan putri Suci karena memang aturan yang dibuat Putri Es adalah setiap muridnya tidak boleh berhubungan dengan kaum pria dan jika melanggar harus keluar dari perguruan.
Ketika sekar kehilangan anaknya yang diculik orang misterius dan berpisah dengan Galih, Putri Es yang masih menyayangi putrinya itu akhirnya membolehkan sekar untuk kembali tinggal diperguruan Putri Suci.
Setelah tinggal beberapa lama di perguruan Putri Suci, suatu hari sekar mendengar informasi mengenai legenda bola langit yang setiap sepuluh tahun sekali diberikan diatas gunung galunggung, dan konon bola pelangi itu berisikan peta lokasi pulau misterius Naga Api. Dan waktu penyerahan bola itu adalah pada bulan ini.
Karena pulau Naga Api disebut sebut oleh penculik anaknya maka sekar sangat ingin merebut bola itu untuk menemukan pulau Naga Api itu, sehingga sekar mendatangi puncak gunung galunggung dan berebut bola pelangi dengan orang orang lain yang juga ingin merebut bola itu.
Setelah mendapatkan bola pelangi, Sekar dan anak kecil yang bersamanya pulang ke desa dalam dan sekar disambut beberapa murid perguruan Putri Suci yang menjaga jalan masuk desa dalam.
Semua murid perguruan Putri Suci berbaju panjang berwarna putih dan rata-rata berwajah cantik.
Murid-murid perguruan Putri Suci langsung membungkuk hormat ketika bertemu anak kecil yang bersama Sekar. Sepertinya anak kecil perempuan itu sangat dihormati oleh seluruh murid perguruan.
Si anak kecil perempuan yang berwajah cantik itu sepertinya sudah terbiasa dengan sikap penuh hormat murid perguruan Putri Suci.
Ditengah tengah desa terdapat sebuah bangunan besar dengan dikelilingi kebun bunga-bunga yang sangat indah.
Si anak kecil cantik berkulit putih dengan penuh senyum memetik satu bunga mawar berwarna merah yang tumbuh di kebun itu dan ditaruh bunga itu diatas telinganya sehingga menambah kecantikannya.
Tiba tiba entah dari mana datangnya, disebelah anak kecil cantik ini sudah berdiri seorang wanita berbaju panjang putih dengan sulaman bordir bunga yang bagus sekali.
"Hmmmh,...anindya sudah pulang?! Kata wanita berjubah panjang yang bukan lain adalah Putri Es, ketua perguruan Putri Suci.
Ilmu Bulan Es yang dimiliki Putri Es selain mempunyai kekuatan yang luar biasa juga mempunyai kelebihan lain yaitu dapat membuat pemilik ilmu ini menjadi awet muda.
Ilmu Bulan Es dari Putri Es telah membuat wajah dan tubuhnya menjadi lebih muda belasan atau puluhan tahun dari umurnya yang sebenarnya.
Wanita ini sebenarnya sudah berumur hampir enam puluh tahun tapi entah kenapa wajah dan tubuhnya seperti wajah dan tubuh wanita berusia empat puluh tahunan dan belum tampak ada tanda keriput diwajahnya dan rambutnya masih hitam belum ada uban.
Wajahnya sangat cantik dengan hidung kecil dan berkulit sawo matang. Kecantikan khas seorang putri Jawa. Wajah Putri Es mempunyai kemiripan dengan Sekar.
Si anak kecil yang bernama Anindya ini langsung menundukkan kepala dengan hormat kepada Puteri Es yang bernama asli, Tungga Dewi ini sambil berkata: "Nenek, bibi sekar telah mendapatkan bola pelangi itu...!"
Sekar mencium tangan ibunya Putri Es dengan hormat. Kemudian mereka bertiga masuk kedalam bangunan besar didalam kebun bunga.
Raja Aranjung dari kerajaan Hambala saat ini adalah keponakan dari Putri Es dan Anindya adalah anak kandung dari Raja Aranjung, sehingga tak heran Anindya, yang menjadi puteri kerajaan Hambala sangat dihormati di perguruan putri suci.
Anindya sangat senang belajar ilmu bela diri dan suatu ketika ia memohon ayahnya sang raja untuk belajar ilmu bela diri kepada putri es yang terkenal kesaktiannya.
Putri Tungga Dewi memang sudah tidak mau berhubungan dengan urusan kerajaan lagi karena ingin hidup sederhana di tempat ini. Tapi karena ada permintaan sang Raja langsung, maka Tungga Dewi bersedia untuk menerima anindya untuk tinggal sementara di perguruan Putri Suci dan mengajarkan ilmu kesaktiannya kepada Anindya.
Putri Tungga Dewi tidak menghalangi keinginan Anindya yang ingin ikut pergi dengan sekar untuk merebut bola pelangi karena ia ingin agar anindya mendapatkan pengalaman di dunia persilatan dan ia percaya kemampuan sekar yang dapat melindungi anindya dari orang yang mau berbuat jahat kepadanya.
Putri Tungga Dewi sangat gembira ketika Sekar dan Anindya pulang dengan selamat dan berhasil mendapatkan bola pelangi.
Setiap hari setelah pulang, sekar berusaha keras untuk meneliti bola pelangi untuk membuka rahasia lokasi pulau naga, tapi sudah lewat sebulan sejak mendapatkan bola pelangi itu sekar belum juga berhasil mendapatkan petunjuk lokasi pulau naga api.
Bola pelangi itu terbuat dari bahan besi yang sangat kuat, walau dibanting, dipukul dan dibakar tetap tidak rusak dan tidak terbelah.
Disuatu pagi terlihat anindya berdiri ditengah tengah lapangan dan dikelilingi beberapa murid perguruan Putri Suci yang masih remaja dengan rata-rata berumur antara dua belas sampai enam belas tahun.
Anindya sendiri masih berumur sembilan tahunan.
Tak jauh dari situ terlihat putri Tungga Dewi duduk bersila ditemani sekar melihat anindya.
Lima murid perempuan perguruan putri suci tampak bersiap siap untuk menyerang anindya yang masih bersikap tenang tapi waspada.
"Hyahhhh....!!!" Seorang murid perempuan yang berbadan cukup tinggi tiba tiba menyerang dengan memukulkan kepalan tinju tangannya kearah kepala anindya.
Ketika tinju murid perempuan itu hampir mengenai kepala anindya, dengan gerak cepat anindya memiringkan kepalanya menghindari tinju lawan dan dengan cepat anindya balas menghantam dada lawan dengan telapak tangannya.
"Blaaaakkkk!!!" Telapak tangan anindya tepat menghantam dada murid perguruan putri suci yang mau memukulnya dan membuat murid itu terdorong beberapa langkah kebelakang.
Tapi belum sempat anindya senang dapat memukul mundur lawannya, tiba tiba datang dua serangan sekaligus kepadanya yaitu seorang murid perguruan berbadan gemuk meninju kearah punggung anindya sementara satu murid lain yang berbadan kurus menendang kearah kaki anindya.
Diserang secara bersamaan seperti ini tidak membuat panik anindya, dan dia bergerak seperti penari yang gemulai memutar badannya kebelakang dengan satu tangannya menepis tinju lawan yamg mengarah punggungnya sementara satu kakinya diangkat menghindari tendangan lawan yang mengincar kakinya.
Serangan dua murid perguruan putri suci menjadi gagal karenanya dan tiba tiba anindya seperti menari lagi dengan badan berputar cepat dan kedua telapak tangannya berputar cepat menghantam kedua lawannya masing masing dibagian dada dan perutnya.
"Buuukkkk...!!!"..." Buukkkk...!!"
Kedua lawannya langsung terjatuh terkena hantaman telapak tangan anindya yang sudah teraliri tenaga dalam.
Mereka berdua merasa bagian tubuhnya yang terkena pukulan menjadi sangat dingin.
Gerakan menari anindya itu adalah bagian dari jurus "Tarian Bidadari Bulan" yang diajarkan Putri Es kepadanya. Orang yang melakukan jurus ini seperti menari karena badan dan tangannya yang bergerak meliuk liuk membuat bingung lawannya.
Tapi anindya tidak bisa senang dulu karena dua murid perguruan yang tersisa sudah melancarkan serangan. Satu murid kembali menendang kearah perut anindya sementara satu murid lagi memukul kearah badan anindya.
Kembali Anindya memiringkan badannya menghindari tendangan dan bergerak melangkah kesamping sambil berputar dengan menepis pukulan lawan dan sambil berputar satu tangannya menarik tangan lawan sampai badan lawan ikut tertarik dan lawan terjatuh.
"Bruuukkkk...!!" Satu lawan terjatuh. Gerakan ini disebut "mengambil daun membuang ranting" dari "Tarian Bidadari Bulan".
Anindya melihat lawan terjatuh langsung bergegas membantu lawan yang jatuh itu untuk bangkit seraya berkata: "Apakah engkau tidak apa apa?"
Murid perguruan putri suci yang terjatuh menggelengkan kepalanya tanda ia baik baik saja.
Putri Tungga Dewi dan Sekar tersenyum melihat Anindya dapat mengalahkan lawan lawannya yang berumur diatas usianya.
Kemudian Putri Tungga Dewi memanggil Anindya, kemudian ia berkata: "Saatnya sudah tiba untuk kamu belajar ilmu inti perguruan kita"
Setelah itu anindya diajak masuk ke sebuah ruangan didalam sebuah bangunan utama didesa dalam.
Didalam ruangan berukuran besar terdapat banyak sekali balok balok es berukuran besar yang memenuhi semua tempat sehingga suhu udara di ruangan itu sangat dingin sekali sampai beberapa derajat dibawah 0 derajat celcius.
Suhu yang sangat dingin membuat anindya menggigil kedinginan sementara Puteri Tungga Dewi dan Sekar terlihat biasa saja tidak kedinginan karena mereka mengerahkan energi tenaga dalamnya untuk menahan suhu dingin.
Kemudian sekar bercerita kepada Anindya, perguruan putri suci ini didirikan Putri Tungga Dewi yang memiliki banyak ilmu kesaktian.
Ilmu inti perguruan Putri Suci adalah ilmu Bulan Es yang terdiri dari 12 tingkat. Tingkatan tertingginya adalah ketika orang yg mempelajari ilmu ini dapat membekukan air menjadi es dalam sekejap.
Sampai saat ini baru Putri Tungga Dewi saja yang mampu mencapai tingkat 12 ini.
Kemudian sekar memberitahu anindya bahwa putri Tungga Dewi sudah memutuskan untuk mengajarkan ilmu inti perguruan Putri Suci ini kepada Anindya karena setelah setahun belajar di perguruan Putri Suci, anindya menunjukkan bakat yang istimewa dalam ilmu bela diri.
Ilmu Bulan Es adalah ilmu rahasia perguruan Putri Suci dan hanya beberapa orang terpilih saja seperti Sekar yang diperbolehkan mempelajari ilmu ini.
Anindya kemudian diminta duduk bersila diatas sebuah balok es besar berukuran 2 x 2 meter.
Duduk diatas balok es besar itu, membuat badan Anindya semakin menggigil kedinginan, walaupun kemudian setelah mengerahkan tenaga dalamnya untuk berputar didalam tubuh, rasa dingin sedikit berkurang.
Sekar kemudian menjelaskan bahwa di dunia persilatan itu, jenis tenaga dalam yang dilatih para pesilat pada umumnya terbagi dua jenis, yaitu energi tenaga dalam panas dan energi tenaga dalam dingin.
Ilmu bulan es melatih energi tenaga dalam dingin di tubuh manusia sehingga latihannya juga lebih banyak ditempat dingin.
Kemudian sekar mengajarkan cara mengatur pernafasan yang menjadi dasar ilmu bulan es
Anindya mengikuti petunjuk sekar untuk melatih pernafasan bulan es. Setelah beberapa jam berlatih pernafasan bulan es, rasa dingin menusuk tulang diruangan itu mulai terasa berkurang oleh Anindya.
Semenjak hari itu, Anindya terus berlatih ilmu bulan es mengikuti petunjuk sekar dan Puteri Tungga Dewi.
Sementara itu juga sekar ikut berlatih ilmu bulan es untuk meningkatkan kemampuannya yang masih rendah dalam tingkatan ilmu bulan es.

==============================

(Bersambung ke Part 6)

Pengemis Dan Anak LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang