Part 3: Perguruan Putri Suci

3.7K 65 0
                                    

Dahulu ketika Mbah Tuyul masih muda, ia mempunyai kegemaran pergi berkelana dan merantau kemana aja sesukanya.
Nama asli Mbah Tuyul adalah Galih dan dia berasal dari pulau Jawa bagian selatan. Galih dari kecil sudah yatim piatu karena orangtuanya meninggal karena wabah penyakit yang menyerang desa kelahirannya.
Dari kecil Galih sudah merantau untuk mencari nafkah dan menyambung hidupnya. Sekaligus ia pergi untuk berguru ke tokoh tokoh persilatan terkenal untuk menambah kemampuan beladirinya.
Sudah banyak perguruan yang ia datangi dan belajar ilmunya. Karena bakatnya yang besar dibidang ilmu bela diri, Galih hanya sebentar sebentar saja belajar di satu perguruan dan kemudian mencari perguruan silat lainnya karena ia merasa tidak cukup hanya belajar di satu perguruan saja.
Saat itu Mbah Tuyul sedang datang mengunjungi perguruan Macan Putih yang cukup disegani di pulau jawa untuk belajar ilmunya.
Pada saat itu perguruan Macan Putih didatangi beberapa wanita yang mengaku dari perguruan Putri Suci di lembah Cukang Taneuh.
Kedatangan wanita-wanita ini adalah mencari seorang murid perguruan Macan Putih yang dituduh telah berbuat kurang ajar kepada salah seorang murid perguruan Putri Suci.
Merasa tidak bersalah, perguruan Macan Putih tidak mau menyerahkan muridnya yang dituduh berbuat kurang ajar kepada murid perguruan Putri Suci.
Karena kedua pihak saling ngotot akan pendiriannya, akhirnya beberapa wanita itupun bentrok dengan murid-murid perguruan Macan Putih.
Ternyata wanita wanita perguruan Putri Suci itu mempunyai kemampuan diatas rata rata murid murid perguruan macan putih sehingga dalam waktu sebentar saja banyak murid-murid perguruan macan putih kalah tanding.
Tapi keadaan berbalik ketika ketua perguruan macan putih turun tangan dan berhasil mengalahkan wanita wanita perguruan Putri Suci ini.
Ketika itu Mbah Tuyul bersimpati dengan rombongan wanita perguruan Putri Suci itu karena dia mengetahui bahwa murid perguruan macan putih yang dituduh berbuat kurang ajar itu memang berperilaku sehari harinya sombong, berkelakuan bejat dan sering berbuat kurang ajar kepada wanita.
Hal ini dilakukan murid perguruan macan putih kurang ajar itu karena merasa bangga menjadi anak kandung sang guru perguruan macan putih.
Ketika wanita wanita perguruan Putri Suci itu dikalahkan oleh Ketua perguruan macan putih dan akan dihukum, Mbah Tuyul muda maju membela para wanita itu dan melawan ketua perguruan macan putih.
Karena kemampuannya masih rendah, Mbah Tuyul muda dapat dikalahkan guru perguruan Macan Putih dan ketika ia terluka parah, dia diselamatkan para wanita perguruan Putri Suci yang simpati dengan pembelaannya dan membawanya pergi ke tempat yang aman.
Salah satu wanita murid perguruan Putri Suci yang menolong Mbah Tuyul adalah Sekar yang simpati akan pembelaan Mbah Tuyul muda ini.
Sekar ternyata putri kandung dari ketua perguruan Putri Suci.
Sekar dan teman-teman seperguruannya merawat Mbah Tuyul sampai kondisinya pulih kembali.
Sejak saat itu keduanya, Mbah Tuyul dan Sekar mulai saling jatuh cinta dan diam diam tetap membina hubungan walaupun sekar dan teman temannya telah kembali ke perguruannya.
Secara rutin Mbah Tuyul mengunjungi dan bertemu dengan Sekar di Lembah Cukang Taneuh tempat perguruan Putri Suci berada secara diam diam karena Perguruan Putri Suci adalah perguruan yang semua muridnya adalah wanita dan kaum pria dilarang memasuki wilayah perguruan ini.
Perguruan Putri Suci menetapkan peraturan untuk murid-muridnya umtuk tidak berhubungan dengan kaum pria, dan apabila murid tersebut ingin menjalankan hubungan dengan kaum pria, murid tersebut harus keluar dari perguruan dan tidak boleh masuk wilayah perguruan Putri Suci.
Sekar hanya mengenal ibu kandungnya yang juga menjadi ketua perguruan Putri Suci. Sekar tidak mengenal ayah kandungnya yang menurut ibunya sudah lama meninggal dunia sejak sekar masih kecil.
Lama lama hubungan rahasia Sekar dan Galih alias Mbah Tuyul diketahui ketua perguruan Putri Suci yang juga ibu kandung Sekar dan sesuai peraturan perguruan, Sekar dihukum dan diminta meninggalkan perguruan.
Kemudian setelah Sekar meninggalkan perguruan Putri Suci, dia dan Mbah Tuyul menikah disebuah tempat yang jauh dari keramaian, di sebuah desa yang tenang dekat pantai laut selatan Jawa.
Mbah Tuyul dan Sekar hidup bersama dengan rukun dan bahagia sampai akhirnya sekar mengandung anaknya.
Saat itu Mbah Tuyul yang masih muda mulai sering merasa tak betah dan jenuh tinggal diam ditempat yang jauh dari keramaian. Hasrat untuk berkelana dan merantau mencari ilmu, kembali merasuki pikiran Mbah Tuyul.
Suatu ketika Mbah Tuyul pergi meninggalkan sekar yang sedang hamil tua untuk pergi belajar ilmu kesaktian ke seseorang yang terkenal sakti walaupun dilarang oleh sekar karena kondisinya yang sedang hamil.
Tapi baru beberapa hari mbah tuyul belajar menimba ilmu, ditempat tinggalnya, sekar melahirkan anak yang dikandungnya dengan dibantu seorang warga kampung.
Anak perempuan Sekar terlihat cantik dengan berkulit putih seperti ibunya.
Tapi kebahagiaan Sekar tidak lama karena pada malam harinya seseorang dengan berjubah serba hitam dan bermotif naga dengan benang emas. Orang itu bertopeng berlapis emas datang diam diam kedalam rumah Sekar.
Sekar yang terkejut melihat dalam kamarnya sudah berdiri seseorang memakai topeng emas berbentuk muka manusia yang rata tanpa hidung dan bibir dan hanya ada sepasang lubang untuk mata di topeng itu.
Dari lubang mata topeng itu, Sekar melihat kedua mata yang berpandangan sangat tajam.
"Siapa kamu dan apa maumu?" Kata Sekar yang mendekap bayi perempuannya di dadanya. Sekar masih lemah karena belum pulih setelah melahirkan anaknya.
Si orang bertopeng tidak mengucap apa apa, jari tangannya menunjuk bayi Sekar seakan akan menginginkan bayi itu. Sekar merasa hatinya tidak enak.
Orang bertopeng emas itu tiba tiba bersuara: "anakmu ini biar aku yang urus!"
Suaranya terdengar seperti bergetar kuat dalam kamar itu menandakan orang bertopeng itu menggunakan tenaga dalam untuk menyamarkan suara aslinya sehingga sukar diketahui apakah ia pria atau wanita.
Mendengar ucapan orang bertopeng, sekar memeluk bayinya erat-erat dan menjawab: "Huh, pergilah dari sini, sebelum aku berbuat kasar kepadamu!"
Yang kemudian terjadi membuat Sekar terbelalak terkaget melihat orang bertopeng itu tiba tiba melayang keatas seperti balon terlepas dari talinya.
Si orang bertopeng melayang diudara sekitar 30 cm dari tanah.
Sekar yang melihat kemampuan luar biasa orang bertopeng itu tidak menjadi takut dan karena ia khawatir dengan bayinya, maka ia menaruh bayinya diatas dipan dan kemudian berdiri disamping dipan dan berkata: "Pergilah kau dan jika tidak mau pergi jangan salahkan aku menyerangmu!"
Si orang bertopeng yang masih melayang diudara menjawab: "Aku hanya ingin anakmu, aku tidak akan pergi sebelum mendapatkan anakmu!"
Sekar yang mendengar ucapan orang bertopeng menjadi marah dan dengan ia tahu orang bertopeng itu pasti mempunyai ilmu yang luar biasa tinggi sampai dapat melayang diudara seperti itu. Tapi kekhawatirannya akan keselamatan anak bayinya membuat ia menjadi nekad, Sekar kemudian mengumpulkan semua tenaga dalamnya kedua tangannya dan dengan sangat cepat, kedua tangan sekar sudah bergerak cepat menghantam dada si orang bertopeng.
Hantaman kedua tangan penuh tenaga dalam itu sebenarnya kekuatannya dapat dengan mudah membunuh kerbau besar dengan sekali pukul saja.
"Buuggghhhh!!!!!" Kedua tangan Sekar menghantam dada orang bertopeng emas itu dengan telak, tapi si orang bertopeng itu tidak bergeming dari posisinya dan malah Sekar yang kemudian terjatuh kebawah dengan kedua tangan masih menempel didada orang bertopeng.
Yang terjadi adalah ketika kedua tangan Sekar menghantam dada si orang bertopeng, tiba-tiba Sekar merasa hampir semua energi tenaga dalam di tubuhnya tersedot tertarik masuk kebadan orang bertopeng tanpa bisa ia tahan dan karena itu, Sekar langsung merasa lemas dan tak bertenaga sehingga jatuh terduduk didepan orang bertopeng itu.
Si orang bertopeng perlahan lahan turun ketanah dan kedua tangan Sekar pun terlepas dari dadanya.
Sekar yang lemas dan merasa tak bertenaga hanya dapat berbaring lemah dilantai dan melihat orang bertopeng itu mendekati anak perempuan dan kemudian orang bertopeng itu mengambil dan menggendong anaknya.
Sekar yang tidak dapat berdiri karena badannya sangat lemah hanya bisa berkata: "Kenapa engkau mengambil anakku??"
Orang bertopeng emas itu menjawab: "Tenanglah Sekar, aku tidak akan mencelakai anakmu dan aku merawat anakmu dengan sebaik-baiknya"
Sekar merasa heran karena si orang bertopeng mengetahui namanya.
Si orang bertopeng dengan perlahan seperti bergerak melayang perlahan kearah pintu kamar sambil menggendong bayi perempuannya.
Sekar hanya bisa melihat orang bertopeng membawa pergi anaknya tanpa ia bisa mencegahnya.
Sebelum orang bertopeng keluar kamar, ia berkata: "Jika kamu ingin bertemu dengan anakmu ini, pergilah ke tempatku di pulau Naga Api".
Sekar hanya bisa meneteskan air mata dan menangis tersedu sedu setelah anaknya dibawa pergi orang bertopeng itu.
Keesokan harinya ketika Galih alias Mbah Tuyul datang pulang kerumah, ia hanya mendapati istrinya sedang menangis. Dan Galih menjadi kaget bukan kepalang mendengar cerita istrinya yang kehilangan anak mereka yang baru dilahirkan.
Galih dan Sekar pergi berkeliling desanya untuk mencari jejak si orang bertopeng. Tapi walaupun sudah berusaha mati matian mencari orang bertopeng itu, mereka tidak juga mendapat petunjuk keberadaan si orang bertopeng.
Mereka juga tidak dapat menemukan keberadaan lokasi pulau Naga Api yang diucapkan si orang bertopeng karena pulau Naga Api sangat misterius lokasinya.
Setelah setahun, Galih dan sekar tidak mendapatkan jejak orang bertopeng itu kemudian Sekar yang kemudian marah kepada Galih karena kepergian Galih yang tidak berada disisinya ketika sekar melahirkan bayinya memutuskan untuk berpisah dengan Galih dan kemudian kembali ke tempat ibunya yaitu perguruan Putri Suci.
Galih yang sudah meminta maaf kepada Sekar dan membujuknya untuk tidak berpisah akhirnya menyerah juga ketika Sekar tetap bersikeras untuk berpisah dengannya dan kembali ke perguruan Putri Suci.
Karena perguruan Putri Suci tidak menerima kehadiran pria dalam wilayahnya, akhirnya galih alias Mbah Tuyul kembali pergi berkelana mencari keberadaan bayi perempuannya.
Selama berkelana, Galih yang terus memperdalam kesaktiannya akhirnya dapat menciptakan ilmu baru yang disebutnya ilmu tenaga dalam "Awan Putih". Ilmu tenaga dalam ini bersifat unik karena dapat mementalkan semua serangan lawan dan membalikkannya kembali ke penyerangnya seperti ilmu Taichi yang dikenal dinegeri cina.
Sepuluh tahun berkelana didunia persilatan, tubuh Galih yang suka makan menjadi gemuk bulat dan berkepala botak karena sering stress sehingga rontok rambutnya karena memikirkan keberadaan putrinya yang belum pernah ia temui.
Karena botak dan bertubuh gemuk bulat inilah Galih kemudian dikenal didunia persilatan dengan sebutan Mbah Tuyul.
Mbah Tuyul yang ternyata masih suka mengikuti istrinya secara diam diam dari jauh kemudian mengetahui istrinya sekar pergi ke gunung galunggung karena tertarik dengan legenda bola pelangi yang berisi peta ke pulau Naga Api.
Mbah Tuyul dan sekar ingin mencari keberadaan pulau Naga Api itu untuk menemukan putri mereka yang dibawa pergi orang bertopeng misterius.
Mbah Tuyul yang kemudian bertemu dengan Sena, si anak kecil yang sebatang kara setelah kakeknya meninggal dunia.
Ketika diatas gunung galunggung, Mbah Tuyul yang melihat istrinya sekar dalam keadaan bahaya diserang Ki Mojo, si datuk 1000 racun akhirnya menolong istrinya.
Sekar menunjukkan muka yang cemberut karena melihat suaminya menolongnya, dia masih merasa kesal dan marah dengan suaminya itu.
Mbah Tuyul tidak menghiraukan kekesalan istrinya dan Mbah Tuyul tetap menyalurkan energi tenaga dalamnya ketubuh sekar untuk mengeluarkan semua racun sudah keluar dari tubuh Sekar.
Racun dalam tubuh sekar keluar dari tubuh sekar dalam bentuk asap tipis berwarna hitam pekat.
Setelah semua racun sudah keluar dari tubuh Sekar, Mbah Tuyul melepaskan tangannya dari punggung Sekar.
Sekar merasa kekuatannya pulih secara perlahan setelah racun dalam tubuhnya keluar semua dan ia juga mengetahui suaminya itu juga diam diam menyalurkan tenaga dalam untuk memperkuat badannya.
Sebenarnya sekar merasa sangat berterimakasih atas pertolongan suaminya itu tapi karena ia masih marah dan menyalahkan suaminya atas kehilangan putrinya membuat sekar kemudian menggandeng anak kecil perempuan yang ikut bersamanya untuk pergi dari tempat itu.
Mbah Tuyul tidak berusaha mencegah kepergian istrinya dan hanya menghela nafas panjang, ia kemudian mengajak sena untuk turun gunung juga.
Sementara itu dipuncak gunung galunggung ini, beberapa orang yang masih hadir kemudian mengambil mayat mayat orang yang meninggal dan kemudian menguburnya ditempat itu juga.
Didunia persilatan, ada kode etik tak tertulis, untuk mengubur lawan tanding yang kalah dan meninggal.

(Bersambung ke Part 4)

(Spoiler: .....di cerita part 4 nanti sena akan mulai mempelajari kesaktian dari Mbah Tuyul dan apakah bola pelangi akan membuka rahasia lokasi Pulau Naga Api? Nantikan cerita part 4 ya)

Pengemis Dan Anak LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang