Part 4: Ilmu Awan Kapas

3.5K 73 0
                                    

Dibawah gunung galunggung, Mbah Tuyul kembali bertanya kepada Sena: "Apakah kamu masih punya keluarga yang masih ada untuk merawatmu?!"
Mbah Tuyul ingin mengantar Sena ke keluarganya sehingga dia dapat kembali berkelana tanpa gangguan.
Sena menggeleng kepalanya, sambil menundukkan kepalanya, sena berkata lirih: "aku tidak punya siapa siapa lagi"
Lalu Sena bercerita, dia dari kecil sudah diasuh sama kakeknya dan dari kecil dia diberi tahu kakeknya bahwa orangtuanya sudah meninggal dunia.
Neneknya pun sudah meninggal dunia sebelum sena lahir kedunia. Sehari hari kakeknya berprofesi sebagai tabib yang suka mengobati orang yang sakit di desa kahuripan tempat sena tinggal. Untuk keperluan meracik obat-obatan, kakeknya yang bernama Ki Targa itu selalu mengajak Sena untuk mencari bahan baku obat dari tumbuh-tumbuhan di gunung Galunggung ini.
Tapi hari itu, kakek yang biasa selalu menemaninya meninggal dunia sehingga Sena tidak punya siapa siapa lagi untuk menemaninya. Tapi sena teringat cerita kakeknya sebelum meninggal bahwa ternyata ayahnya masih hidup, tapi ia tidak tahu harus kemana mencari ayahnya itu.
Mbah Tuyul cuma menghela nafas panjang sambil memperhatikan anak kecil didepannya itu.
Anak kecil yang sedang duduk diatas rumput didepannya itu, walaupun sedang sangat sedih kehilangan satu-satunya keluarganya tapi tampak berusaha tegar dan tidak terlarut kesedihannya.
"Hmm, sekarang kamu mau kemana sena setelah kakeknya tidak ada lagi?" Tanya Mbah Tuyul.
Sena melihat orang berkepala gundul dan bertubuh bulat gemuk didepannya lalu sena menjawab: "aku mau balik ke desa lagi,.. Aku akan membantu bantu para petani dan kepala desa, siapa tahu aku dapat makanan dan tempat tinggal"
Melihat anak kecil didepannya itu yang tidak menyerah akan keadaannya yang sulit dan terlihat jelas semangatnya yang kuat untuk bertahan hidup membuat hati Mbah Tuyul tidak tega untuk meninggalkan sena.
"Jika kamu mau, apakah kamu mau ikut pergi sama mbah?" Kata Mbah Tuyul ke Sena.
Sena melihat Mbah Tuyul didepannya dengan seksama lalu berkata: "apakah nanti aku tidak merepotkan mbah nanti jika aku ikut mbah?"
Mbah Tuyul malah tertawa mendengar ucapan sena dan menjawab: "Asal kamu ga pilih pilih makanan dan selalu siap untuk tidur dimana saja walaupun dihutan kayak disini sih ga masalah buatku!"
Kemudian mbah Tuyul bertanya lagi: "apakah kamu diajari kakekmu tentang ilmu bela diri?"
Sena menggelengkan kepalanya: "kakekku tidak pernah mengajarkanku ilmu bela diri, kakek hanya mengajarkanku cara meracik obat dan menemukan tanaman tanaman yang dapat dibikin menjadi obat untuk penyakit penyakit tertentu."
Mbah Tuyul melanjutkan lagi: "Jika kamu ikut denganku, kamu harus belajar mempertahankan dirimu karena hidup denganku tidak mudah, seperti dihutan ini banyak sekali binatang buas yang dapat membunuhmu."
"Lagipula untuk mencari makanan seperti dihutan ini kamu harus punya kemampuan lebih untuk mendapatkan makanan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuannya sekarang."
Mbah Tuyul kemudian mengajak sena berjalan lebih masuk lagi kedalam hutan dilereng gunung galunggung ini. Setelah mereka berjalan beberapa lama kemudian mbah tuyul memberi isyarat ke sena untuk berjalan perlahan dan tangannya memberi isyarat ke satu arah.
Mata sena mengikuti arah tangan mbah tuyul. Dia melihat ada seekor kelinci hutan sedang berdiam didekat semak belukar sambil matanya bergerak gerak tanda waspada.
Mbah Tuyul berbisik kepada sena: "Bisakah kamu menangkap kelinci itu?"
Sena melihat si kelinci berbadan kecil dan sena mengangguk tanda ia merasa yakin dapat menangkap si kelinci.
Sena berjalan mengendap ngendap mendekati sikelinci berusaha tidak membuat kaget si kelinci untuk kemudian menangkapnya.
Tinggal beberapa langkah lagi dari si kelinci, kaki sena tidak sengaja menginjak ranting kayu ditanah.
"Krakkk...!!" Si kelinci mendengar bunyi ranting patah langsung meloncat kabur.
Sena langsung berlari mengejar si kelinci, tapi sikelinci lebih gesit loncatnya dan dalam sekejap si kelinci sudah tidak terlihat mata sena.
Mbah Tuyul langsung tertawa melihat si kelinci berhasil kabur dari kejaran sena.
Kemudian Mbah Tuyul sambil tertawa berbicara kepada sena: " Hahaha,... Itulah yang aku bilang...kamu harus punya kemampuan lebih dari orang biasa untuk bertahan hidup!"
Sena hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Mbah Tuyul.
Kemudian Mbah Tuyul mengajak sena berjalan lagi mencari kelinci dihutan yang penuh pepohonan besar besar itu.
Setelah ketemu kelinci hutan lagi, si Mbah Tuyul berbisik kepada sena: "Nah kamu lihat caraku menangkapnya ya!"
Kemudian sena melihat si Mbah Tuyul menggerakkan tangan kearah kelinci yang berjarak sekitar 2 meter dari mereka.
"Wuuusssshhh...!" Angin kuat menghembus kuat kearah si kelinci. Si kelinci yang terkaget tiba tiba terjatuh dan tergeletak ditanah. Sepertinya angin kuat yang berhembus dari gerakan tangan si Mbah Tuyul membuat sikelinci pingsan.
Wajah sena langsung melongo kaget bukan main lihat kemampuan si Mbah Tuyul membuat pingsan si kelinci.
Mbah Tuyul kemudian mengambil si kelinci yang pingsan lalu berkata: "yuk kita bakar kelinci ini untuk makan malam kita!"
Sena menggelengkan kepalanya tanda dia ragu-ragu. Melihat wajah sena, si Mbah Tuyul kembali tertawa: "Hehehe, kamu ga tega makan kelinci ya? .... Ya sudahlah kita cari buah buahan saja!"
Si Kelinci diletakkan kembali ditanah oleh Mbah Tuyul.
Kemudian setelah mendapatkan buah buahan yang terdapat di hutan itu Mbah Tuyul mengajak sena kesebuah tempat dibawah gunung dekat sungai kecil. Sambil makan buah buahan, Mbah Tuyul bertanya kepada sena: "Apakah kamu ingin belajar ilmu kesaktian?"
Sena melihat Mbah Tuyul dengan tajam dan menjawab: "Mbah, aku tidak mau belajar untuk membunuh orang!"
Mbah Tuyul terkaget mendengar ucapan sena yang tidak mau mempelajari ilmu kesaktian.
"Heh?? Benar kamu ga mau belajar ilmu ilmu sakti? Apakah kamu tahu mungkin ada ribuan orang yang mau mengantri untuk diajarin ilmu kesaktian oleh Mbah!" Kata Mbah Tuyul yang masih terheran heran dengan anak kecil didepannya ini.
Sena dengan raut wajah yang tegas dan sambil memegang bola pelangi menjawab: "Kakekku meninggal dibunuh orang, hanya gara-gara rebutan bola ini, semua orang yang sakti sangat mudah membunuh orang lain karena dirinya mahir bela diri! Aku ga mau belajar bela diri yang nantinya hanya untuk melukai oranglain!"
Mbah Tuyul menjawab: "Tapi nanti jika ada orang lain mau melukaimu atau berbuat jahat kepadamu bagaimana jika kamu tidak bisa bela diri?"
Sena menjawab: "Aku akan tetap membela diriku tapi aku ga mau belajar kesaktian yang penuh kekerasan dan dapat membunuh orang lain!"
Mbah Tuyul tertawa lagi: " Ya sudah kalau kamu tidak mau belajar kesaktian, tapi kamu mau belajar cara menangkap kelinci kayak tadi?"
Sena sambil tersenyum menjawab: "Kalau yang cara menangkap kelinci tadi, aku mau belajar mbah, boleh aku diajarin caranya?"
Mbah Tuyul hanya tersenyum melihat anak kecil didepannya ini.
Lalu Mbah Tuyul berkata: "Untuk bisa menangkap kelinci kayak tadi itu butuh latihan yang sangat tekun, tidak bisa instan langsung bisa!"
Sena menjawab: "Siap mbah, aku akan berlatih tekun!"
Mbah Tuyul kemudian menjelaskan bahwa untuk dapat menangkap kelinci itu harus latihan mengatur pernafasan.
Kemudian sena diajari cara latihan mengatur nafas yaitu menarik nafas panjang dari hidung kemudian tahan nafas beberapa saat lalu menghembuskan nafas keluar melalui mulut. Terus hal ini dilakukan berulang-ulang.
Sena tidak mengetahui bahwa latihan mengatur nafas yang dia pelajari sekarang itu adalah awalan dan pondasi dari melatih ilmu kesaktian yang dihindarinya.
Memang sengaja mbah Tuyul tidak memberitahukan sena bahwa latihan pernafasan yang dipelajari sena itu sebetulnya adalah pondasi dari ilmu ilmu kesaktian.
Keesokan harinya, Mbah Tuyul dan Sena melanjutkan perjalanan berkelana dengan santai. Setiap hari sena selalu mengatur nafas sesuai petunjuk Mbah Tuyul.
Tanpa sepengetahuan sena, dengan melatih nafasnya, sena sedang berlatih ilmu tenaga dalam dari Mbah Tuyul yang dinamakan dengan nama ilmu tenaga dalam "awan halus". Sebuah ilmu tenaga dalam yang diciptakan mbah Tuyul yang dapat menaklukkan serangan lawan sebesar apapun tenaganya.
Mbah Tuyul memang orang yang berbakat dalam melatih kesaktian dan ia telah banyak berguru ke orang orang yang terkenal kesaktiannya. Kemudian Mbah Tuyul mengambil inti sari dari berbagai ilmu yang telah dipelajarinya untuk membuat ilmu baru yang dinamakannya dengan ilmu Awan Kapas. Ilmu Awan Kapas ini terdiri dari dua bagian yaitu ilmu tenaga dalam awan halus dan ilmu silat kapas penakluk badai.
Dengan ilmu awan kapas inilah selama bertahun tahun Mbah Tuyul telah mengalahkan ratusan orang orang sakti di berbagai tempat di pulau jawa. Hal ini yang membuat nama Mbah Tuyul ditakuti di dunia persilatan.

========================

Kita tinggalkan sena dan mbah tuyul, kita ikuti perjalanan Sekar dengan anak kecil cantik yang mengikuti Sekar.
Sambil membawa bola pelangi, Sekar dan si anak kecil yang mengikutinya kembali ke lembah Cukang Taneuh.

(Bersambung ke Part 5)

(Spoiler: .....di cerita part 5 nanti ada cerita legenda perguruan Putri Suci Nantikan cerita part 5 ya)

Pengemis Dan Anak LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang