Bab 21

186 29 39
                                    

Hallo ada yang nunggu Thea update? Semoga silent readers pada jawab dalam hati masing-masing ya. Aamiin. HAPPY READING, jangan lupa have fun guys.

"Perkara dilema hal sederhana saja bisa jadi sangat membingungkan untuk dijadikan pilihan."

Udah vote? Yuk lanjut!
***

Apa yang pertama kali ada di benak kalian ketika mengingat liburan sudah dimulai? Sebagian besar tentu merasa bahagia, senang karena waktu luangnya itu bisa diisi dengan jalan-jalan. Sama pacar atau keluarganya yang utuh.

Tidak ada murid yang kalau libur itu sedih, ya walaupun liburannya cuma jadi kaum rebahan. Seperti Thea, meski liburan sudah berjalan dari tiga hari yang lalu, yang dilakukan Thea hanya liburan ke lima tempat yang itu-itu saja. Pertama, tentu kamarnya, kedua kamar mandi, ketiga ruang keluarga, keempat dapur, dan yang kelima tempat yang paling jauh adalah halaman rumahnya.

"HUUAAAA ...." Thea menggelinjang di balik selimut hangatnya. Meski jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih, gadis yang jarang mandi ini masih setia menempel dengan kasurnya. Ketika libur gaya magnet kasur menjadi maha dahsyat.

Untungnya sekarang ia memiliki teman online yang bisa mengusir rasa bosannya. Sudah berasa seperti memiliki seorang pacar, Thea beruntung mengenal Adrian.  Kadang persoalan perasaan sulit sekali dijelaskan menggunakan kata-kata. Belum pernah melihat wujud asli Adrian, tapi pesan-pesannya sudah mampu membuatnya nyaman.

Thea menyabut kabel charger ponselnya yang semalaman ia sambungkan. Tanpa berniat beranjak dari kasurnya, Thea menyalakan sambungan datanya sembari mengubah posisinya menjadi tengkurap.

Drtt ... drtt ... drrttt ....

Serentetan notifikasi dari berbagai akun media sosial Thea. Namun kali ini grup WhatsApp dengan title 'Wong Ayu' yang dihuni oleh ketiga sahabatnya dan dirinya, menjadi alasan utama ponselnya tidak berhenti bergetar.

Wong Ayu

Yuni : Guee gabut huaaa

Yuni : Sepi bener kayak hati Thea

Yuni : Hayu jalan. Gila lu pada liburan cuma jadi kaum rebahan!

Isna : Apa sih Yun? Pagi-pagi juga udah ngeluh. Dikasih miskin lu baru nyaho.

Yuni : Kuy jalan

Isna : Gue lagi patah hati baru putus dari Supra, trus lu ngajakin gue buat seneng-seneng? Gila lu! Gak punya hati

Thea : Cie mak comblangnya sekarang jomblo cieee

Ayu : Nah, pas banget nih. Berhubung Isna lagi sedih, kita makan dibayarin sama Thea

Thea : Heh! Heh! Kalo ngomong Bissmillah dulu kenapa sih. Apa urusannya sama gue woy!

Yuni : Si Isna kan temen lu juga. Gila Na, lu gak dianggap temen sama dia, jangan liatin pr mtk lagi serius

Thea : Tau gang kompleks rumah gue? Di deket pertigaan ada tukang martabak mantap waagelasihh. Kalian tunggu di situ, pas gue ke situ kalian gada, gue balik!

Yuni : Deal

Isna : Deal

Ayu : Deal

Thea mengusap-usap dadanya sembari mendecak pasrah. "Sabar, demi pr mtk."

Jadi teman Isna adalah sebuah anugrah dari Tuhan, ia sudah seperti jawaban -jawaban soal essay. Isi otaknya sederas air terjun perawan kalau enggak salah.

THEA Where stories live. Discover now