[B2] Chapter 6 ● Start Over

2.9K 620 56
                                    

Follow me on Instagram : heenaprk

Line@ : @fbo0434t

.

.

.

Don't forget to leave a comment.

.

.

.

Berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan setelah berusaha keras adalah salah satu hal paling membanggakan serta menyenangkan dalam hidup, sama seperti yang tengah dirasakan Mia saat ini. Punggungnya memang sakit setengah mati, tapi hatinya tidak, perempuan itu bahkan tak bisa berhenti tersenyum semalaman.

Baekhyun memeluknya, ia bahkan sesekali terbangun untuk melihat keadaan Mia yang jelas-jelas tidak pernah pergi dari pelukannya. Mia sendiri sebenarnya tidak bisa tidur, ia hanya memejamkan mata dan menikmati setiap detik yang terlewati.

Hebatnya, mereka tidak mengantuk sama sekali pagi ini. Entahlah, mungkin efek dari perasaan yang sedang bahagia.

"Bisakah kau melacak dan mengirimkan bantuan pada kami?" Mia meminta penuh harap, ia melirik Baekhyun yang sedang duduk di sampingnya.

"Baiklah, aku akan memerintahkan seseorang membantu kalian. Dia akan sampai dalam dua jam," jawab Siwon.

"Terima kasih," katanya untuk menutup pembicaraan lalu menekan batu safir di cincinnya untuk memutuskan hubungan dengan Siwon.

Baekhyun tak pernah melepaskan tatapannya dari Mia. Diraihnya tangan kiri perempuan itu. "Jadi ini alasan kenapa kau berhasil mengalahkan musuh di Jepang." Ia berhenti sebentar dan mengusap lembut punggung tangan Mia. "Terima kasih sudah mencari, melindungi dan tak menyerah padaku selama ini."

Jujur Mia masih kehabisan kata-kata. Ia hanya tersenyum dan kembali menenggelamkan diri pada pelukan Baekhyun selama beberapa saat sebelum akhirnya kembali mengangkat wajah dan melontarkan pandangan penuh tanya.

"Apa kau benar-benar sudah mengingatku? Maksudku, ap—"

"Mia, aku tahu kau takut bahwa semua ini hanya kebohongan belaka, tapi Baekhyun yang hilang ingatan tidak mungkin tahu jika kau suka melakukan perjalanan panjang, warna biru dan nyawamu telah tertinggal di sebuah restoran sehingga seminggu sekali kau harus ke sana untuk mengisi daya hidupmu."

Pipinya memerah, Mia menunduk dan tertawa pelan. "Dan Baekhyun yang hilang ingatan tidak akan tahu kalau nyawanya telah tertinggal di hatiku."

Baekhyun mengerutkan kening. "Aku tidak percaya kau mengingat hal itu."

"Aku tidak pernah berpikir untuk melupakannya," jawab Mia senang.

Lebih dari tiga tahun telah berlalu, tapi kenangan manis mereka tak akan pernah pudar. Setidaknya melalui berbagai kenangan itu Mia berhasil menjadi wanita yang kuat dan terus percaya bahwa suatu hari nanti Baekhyun akan kembali.

Lihatlah, apa yang dipikirkan Mia memang benar adanya. Pada akhirnya Baekhyun kembali juga. Apa yang diusahakan perempuan itu berakhir bahagia.

"Tapi... apa yang akan kita lakukan setelah ini? Bagaimana kalau kita kabur? Aku tidak mungkin menikahi Yejin dan menyakiti istri yang sangat kucintai." Baekhyun memijat pelipisnya. "Istriku sangat cantik dan kuat, aku tidak ingin kehilangan dia."

Kembalinya ingatan Baekhyun sama saja dengan mengembalikan sifat lama pria itu. Selalu saja mengatakan sesuatu yang membuat jantung Mia berdetak tak karuan. Bisa-bisanya Baekhyun membual di saat seperti ini. Mia membenci itu, tapi hatinya tidak.

OBLIVIATE - BaekhyunNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ