16 ● First Mission #1

4.7K 1K 105
                                    




"Se-sebuah lagu?"

Pria di sampingku mengangguk antusias. "Ya, bagaimana? Kau bisa menyanyikan lagu yang paling kau sukai di dunia. Atau kau mau mendengar rekomendasi dariku?"

"Aku menyuruhmu ke dapur dan kau malah menggoda asistenku."

Kembali telingaku mendengar suara seseorang. Kami menengok bersama, sosok Suho sudah berada di dalam. Ia menyimpan kedua tangannya di saku. Menyadari telah ketahuan oleh Suho, Mingyu terkikik pelan.

"Aku mendengarnya sedang bernyanyi dan merasa tertarik. Apa kau keberatan kalau aku mendekatinya, hyung?"

Suho mengangkat kedua bahunya bersamaan. "Aku tidak merasa kalau Hailey tertarik padamu," gumamnya cepat, terkesan bercanda dan aku hanya bisa tersenyum simpul. Selang beberapa detik kemudian Suho menggerakkan kepalanya ke arah pintu sambil bergumam, "Hailey ada yang harus kita bicarakan, yang lain sudah menunggu di luar."

Aku mengangguk, lalu berdiri dan mengekori Suho yang sudah lebih dulu keluar. Sebelum menutup pintu, kusempatkan diri untuk sekedar membungkukkan badan pada Mingyu yang masih berada di tempatnya.

Rupanya benar yang dibilang Suho. Katrina, Yejin, Baekhyun, Jisoo, mereka semua sudah berkumpul dan menatap tajam ke arahku yang barusan datang bersama Suho. Terutama Katrina, ia melayangkan pandangan tak suka padaku. Hei, apa aku melakukan kesalahan?

"Well, karena kita sudah berkumpul semuanya, aku tidak akan berbasa-basi," ujar Suho begitu aku menyamankan diri untuk duduk di sofa.

"Kau yakin tidak ingin Mingyu ikut serta dalam hal ini?" tanya Yejin tiba-tiba.

Suho menggeleng. "Aku tidak bisa memasukkannya dalam misi kita," katanya, "lagipula Mingyu masih terlalu muda dan kita sudah memiliki cukup orang untuk dibagi menjadi tiga kelompok."

Misi?

Aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Sungguh.

Suho menaikkan jari telunjuknya dan mengarahkannya pada Katrina. "Kau akan bergabung denganku."

Ya, aku sudah menduganya. Suho tidak akan pernah lepas dari Katrina.

Ia kembali menggerakkan jarinya, kali ini menunjuk ke arahku. "Hailey, kau akan pergi bersama Yejin. Ryo pasti akan lemah menghadapi dua gadis seperti kalian, kuharap di antara kalian ada yang bisa membuat kerajinan tradisional Jepang."

"Kerajinan tradisional Jepang?" Jisoo yang semula diam mulai unjuk suara. Ia menarik kedua ujung bibirnya. "Aku bisa membuat boneka Ishogi," tambahnya.

Ucapan Jisoo barusan berhasil membuat Suho mengernyitkan dahinya. Ia mendecak, "Baiklah, kalau begitu Jisoo yang akan pergi bersama Yejin, dan kau, Hailey, pergilah dengan Baekhyun."

Refleks aku menengok ke arah Baekhyun, tanpa kuduga pria itu juga sedang menatap ke arahku. Ia bertopang dagu, kepalanya mengangguk sekali dan tersenyum sekilas padaku.

Tunggu, aku tidak sedang bermimpi kan?

Aku akan benar-benar pergi bersama Baekhyun kan?

Kalau iya, tidak peduli apa yang akan terjadi selanjutnya, selama aku bisa terus bersama Baekhyun, aku selalu bahagia.

"Apakah tidak bisa aku dan Baekhyun menemui Ryo bersama dan setelah itu baru menyelesaikan misi selanjutnya? Kurasa waktu kami sangat cukup untuk menangani dua hal itu," protes Yejin. Ya, aku tahu kenapa dia seperti itu. Ia pasti tidak suka bila Baekhyun pergi bersama gadis lain.

Padahal aku bukanlah seseorang yang asing dalam hidup Baekhyun.

Aku jauh lebih mengerti Baekhyun daripada dia.

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now