32 ● Get It #4

3.5K 823 21
                                    

Jangan lupa tinggalkan komentar ya! :)

.

.

.

.

.

.

Ohiya, FF ini bakal punya banyak chapter atau bahkan season karena tiap chapter isinya cuma 700-1200 words hehe.

.

.

.




Mataku terus terpaku pada pantulan di televisi. Saat kusadari salah satu dari mereka mulai menggerakkan jari, aku langsung menunduk. Saat itu juga, aku bisa mendengar suara tembakkan.

Mereka benar-benar gila! Untung tembakan itu telah kuantisipasi dan meleset hingga mengenai layar televisi. Sebelum mereka kembali berulah, kuputari lantai dengan satu kaki menjulur hingga menjegal kaki mereka dan terjatuh ke lantai.

Bersamaan dengan itu, alarm berbunyi keras hingga semakin membuat gaduh suasana. Entah, mungkin salah satu dari mereka telah menekan tombol bahaya atau bagaimana, aku tidak ingin terlalu mengambil pusing dan segera menembakkan pistol berisi bius sebelum semakin kerepotan.

Alarm tadi berhasil menarik penjaga apartemen Jeffrey yang lain. Tiga dari lantai atas, dua dari sisi kanan dan seorang wanita paruh baya yang sepertinya hanya bekerja sebagai seorang housekeeper.

Dilihat dari ekspresinya, wanita paruh baya itu nampak terkejut dan ketakutan, ia mungkin tidak tahu sedang bekerja pada penjahat selama ini.

"Angkat tanganmu!" teriak seorang pria yang berdiri di tangga.

Well, tidak ada satupun dari mereka yang tidak menodongkan pistol ke arahku, sedangkan wanita paruh baya tadi tiba-tiba pingsan begitu saja. Wajar, dia pasti shock mendapati pemandangan seperti ini.

"Angkat tanganmu atau kami akan mem—"

Belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya. Kuangkat kedua tanganku dan memandangnya satu persatu sembari memikirkan jalan keluar. Tiba-tiba mataku lebih tertarik pada anggota yang tengah menghubungi seseorang, mungkinkah Jeffrey?

"Boss, we found a thief here, we will securing her."

Oh astaga, laporan mereka semakin menyusahkan saja. Waktuku untuk menjelajahi apartemen akan semakin menipis, Jeffrey tidak mungkin diam setelah mendengar ada pencuri di apartemennya. Terlebih lagi, tempat ini memiliki penjagaan yang super ketat. Aku harus segera bergerak sebelum segalanya berakhir sia-sia.

"Tangkap gadis itu, bawa dia ke gudang," katanya pada dua orang yang berada di sisi kananku.

Kali ini aku tak melakukan perlawanan dan membiarkan kedua orang itu memegang tanganku kencang. Salah satu dari mereka—yang memegang tangan kananku—berucap, "Karena kau seorang perempuan, bos kami mungkin akan melepas atau memberikanmu pada kami, jadi bersiaplah melalui malam yang indah serta menyenangkan ini."

What the hell?

Aku mendecih pelan, menertawakan kebodohan serta nafsu kotor mereka.

"Ya, kalau kau bersikap baik, kami tidak akan menghabiskanmu dalam satu malam. Kami juga akan memperlakukanmu dengan lembut, nona," tambah yang lainnya.

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now