1 ● Plan

13.7K 1.7K 226
                                    



Sudah hampir dua jam berlalu dan aku belum juga dipanggil untuk wawancara. Memang antrean pendaftar calon asisten pria bernama Suho ini tidak main-main panjangnya, dan baiklah, otakku terus berpikir kenapa pendaftaran seperti ini dilaksanakan di sebuah kelab malam?

Aku bahkan tidak tahu apa yang akan dikerjakan oleh asistennya. Melihat bagaimana cara pria itu melakukan test wawancara bodoh di tempat yang tak wajar sudah membuat pikiran negatifku beterbangan.

Ayolah, apalagi yang diinginkan pria seperti dia kalau bukan hal itu? Asisten apanya, pasti dia hanya mengada-ada!

Tapi baiklah, kucoba meyakinkan diri bahwa apa yang kulakukan hanyalah sandiwara. Aku tidak benar-benar menginginkannya, aku hanya ingin mencapai tujuan utamaku melakukan semua hal gila ini.

Kusapukan pandangan ke seluruh ruangan, Suho rupanya menyewa kelab malam hanya untuk kebutuhannya, atau mungkin dialah yang memilikinya? Entahlah, aku tidak begitu peduli. Sepanjang antrean hanya terlihat para wanita dengan berbagai macam gaya, tentu saja mereka berusaha menonjolkan kecantikan serta kemolekan tubuhnya, bahkan wanita berambut ombre di sampingku sudah empat atau lima kali membetulkan dandanannya.

Sementara aku?

Dress sialan bewarna hitam yang mau tak mau mengekspose sebagian tubuhku benar-benar tidak nyaman. Aku tahu semenjak kedatanganku beberapa waktu lalu para bodyguard di tempat ini sudah melemparkan pandangan tertarik padaku. Yah, mungkin kalau aku gagal dalam test wawancara ini mereka akan memangsaku.

Ditambah lagi heels setinggi lima belas senti yang menghiasi kakiku hingga serasa kaku. Aku memang bukan gadis tomboy, namun pakaian seperti ini juga bukanlah gayaku.

"Sofia Hailey."

Ah, rupanya aku dipanggil.

Aku bergegas memasuki ruangan di belakang dua orang bodyguard serta seorang wanita berparas cantik yang bertugas memanggil peserta wawancara. Percayalah, lagi-lagi bodyguard itu melihatku, mereka bahkan tak malu melemparkan tatapan mesum seperti itu. Memalukan!

Aku hampir tergelak menatap sosok pria yang langsung menyambutku kala melangkah ke ruangan. Tatapannya tajam, ia duduk di sofa yang tepat menghadap ke pintu, bahkan dalam satu garis lurus.

Ia tampan, sangat tampan, kelihatannya pria berpendidikan tinggi. Kemeja hitam yang membalut tubuhnya juga terlihat mahal.

Kim Suho.

Papan nama di atas mejanya menuliskan itu, otomatis senyum kemenangan tergambar di wajahku begitu saja.

"Miss. Hailey."

Ia memanggil namaku, sontak aku berjalan mendekat dan duduk di hadapannya. "Yes, sir."

Ia mengamatiku dari ujung rambut sampai ke dada karena bagian bawahku tertutup oleh meja kerja. Selama beberapa saat ia kelihatan menimang-nimang sebelum kembali mengucapkan beberapa patah kata.

"Dari mana asalmu?"

Aku memang bukan orang Korea murni. Ibuku berasal dari Perancis, sementara ayahku dari Korea.

"Canada, sir."

Jelas aku harus berbohong padanya, mengatakan yang sebenarnya sama saja dengan bunuh diri.

"Katakan, apa keahlianmu?"

"Keahlian?" Aku terdiam, sebenarnya keahlianku sangat banyak. Aku bisa menggambar, berkuda, menyanyi, menari, memasak, menembak, memanah, bermain catur, banyak yang kukuasai.

Pria itu bangkit dari kursinya dan berjalan ke belakangku. Ia kemudian mendekatkan wajahnya kepadaku dari samping. "Bagaimana dengan menembak?"

Demi apapun! Ia sangat mendominasi keadaan hingga terasa mencekam. Aku bahkan seolah tak mampu menggerakkan kepala untuk sekedar menengok. Kutelan salivaku perlahan dan menggeleng, "Saya tidak bisa menggunakan benda seperti itu, sir."

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now