2 ● Party

7.6K 1.3K 122
                                    

Alunan musik dari DJ bergema di telinga. Awalnya aku tak tahu kenapa mereka menggelar pesta semeriah ini di mansion, namun Katrina akhirnya menjelaskan bahwa keluarga ini memang memiliki kebiasaan membuat pesta setelah melakukan sesuatu atau memiliki banyak pegawai baru—dalam artian pesta ini digelar untuk kami. Ya, aku, Jisoo dan Lucy.

Ini adalah pesta ucapan selamat atas diangkatnya kami menjadi asisten di tempat ini. Aneh memang, tapi siapa peduli, toh aku tak mengeluarkan uang sepeserpun.

 Aneh memang, tapi siapa peduli, toh aku tak mengeluarkan uang sepeserpun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dress yang kukenakan sedikit berbeda dengan yang lain. Ketika mereka berusaha mengekspose tubuh indahnya, aku hanya mengenakan dress bewarna merah sederhana ini. Setidaknya aku telah menonjolkan kedua kakiku yang jenjang.

"Something to drink, Miss?"

Seorang pelayan menghampiriku. Tangan kirinya sibuk membawa nampan di samping kepala. Red Wine sepertinya tidak buruk. "Apa yang kau punya?" tanyaku.

"Cabernet Sauvignon and Sangiovese, Miss."

"Cabernet Sauvignon, please," pintaku yang sepersekian detik kemudian telah menggenggam gelas berisi wine. Sambil menyesapnya pelan, kuarahkan pandanganku untuk menyapu tempat ini. Jisoo dan Lucy sibuk menari dengan beberapa bodyguard, sementara Katrina? Oh lihatlah jalang itu, pantas dia tidak memperbolehkan kami mendekati Suho, rupanya ia memiliki perasaan pada atasannya sendiri.

Sungguh memalukan.

Sayangnya aku tak bisa menemukan Baekhyun. Ia tak pernah memunculkan batang hidungnya kembali setelah terakhir kali berdiri di dekat kolam renang pagi tadi. Aku bahkan tak tahu apa yang membuatnya terus bertahan di sini dan siapa saja anggota keluarga Suho. Aku sangat penasaran dibuatnya.

Sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya aku menemui Siwon dulu. Semoga saja tidak ada penjagaan ketat di gerbang belakang, meskipun aku sendiri tidak yakin.

Sambil berjalan, kuamati keadaan sekitar, siapa tahu bertemu Baekhyun di jalan sampai akhirnya kedua kakiku terhenti di balik gerbang sementara dua orang bodyguard sudah siap menghadangku sambil menyilangkan kedua lengan.

"Aku harus keluar," kataku berusaha terlihat tak kaku.

Mereka menatapku curiga. "Katakan alasannya."

Sialan, seharusnya aku menyiapkan alasan sejak tadi, tapi otakku yang entah kenapa menjadi beku karena Baekhyun tak mau diajak bekerja sama. Tenanglah Mia, kau pasti bisa mendapatkan alasan yang tepat.

Ya..

Alasan tepat...

Yang hanya dibutuhkan wanita...

"Aku harus membeli pembalut."

Bagus! Aku tahu mereka akan percaya.

Keduanya saling berpandangan dan mengerutkan kening. Alasanku rupanya sangat masuk akal untuk membuat mereka sedikit memaklumi.

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now