18 ● First Mission #3

4.2K 957 71
                                    

Don't forget to leave comment:)

.

.

.

.


Segera setelah mencuci kaki, aku mengekori Baekhyun untuk duduk di sofa. Ia sibuk memfokuskan diri pada laptop, sementara aku hanya diam, tidak tahu harus melakukan apa. Sampai akhirnya Baekhyun mengeluarkan suara tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali.

"Apa kau sudah makan malam?" tanyanya.

Aku menggeleng, meskipun aku tahu Baekhyun tidak melihatnya. "Belum, Tuan."

Ia berhenti dari kegiatannya dan bangkit, kemudian mengambil sepiring makanan dari atas laci kecil di samping tempat tidur, kemudian menaruhnya di depanku. "Makanlah. Chef di hotel ini memiliki menu baru dan memintaku untuk mencobanya, tapi aku sedang tidak ada mood untuk makan. Kau bisa memberikan komentar tentang makanan itu setelahnya."

"Terima kasih, Tuan," balasku yang kemudian mulai berdoa sambil menutup kedua mataku.

Aku bisa mendengarnya, Baekhyun terkikik pelan. Setelah aku membuka kedua mata, ia segera bergumam, "Kurasa aku mulai menyukai kebiasaanmu untuk berdoa sebelum makan."

Otomatis pipiku memerah. "Terima kasih atas pujiannya, Tuan."

Baekhyun mengangkat pundaknya bersamaan. "Berapa umurmu?"

Umur?

Kenapa dia menanyakan umur?

"26 tahun, Tuan."

"Kau hanya setahun lebih muda dariku. Kau tidak perlu berbicara terlalu formal seperti itu, aku tidak begitu menyukainya. Santailah sedikit."

"Saya hanya ingin menghormati Tuan sebagai atasan."

"Well, aku tidak seperti Suho. Jadi santailah jika berbicara denganku, kau boleh kembali formal jika ada Suho di antara kita. Oke?"

Aku mengangguk, tak lupa kutarik kedua ujung bibirku bersamaan. "Baiklah. Say—Aku mengerti, Tuan Byun."

Aku merasakan adanya kehangatan di antara kami. Penilaian burukku tentang sifat Baekhyun yang berubah perlahan luntur. Ya, mungkin dia memang lupa padaku, tapi sifat ramahnya tidak pernah hilang. Ia adalah Baekhyun-ku yang dulu.

Detik berikutnya, Baekhyun memutar laptopnya dan menunjukkan foto seorang lelaki padaku. Sepertinya hanya berbeda beberapa tahun dari kami.

"Dia Kris Wu, orang yang akan kita temui besok. Kita akan membeli alat yang diinginkan Suho. Tapi ada satu masalah serius, alat tersebut juga diincar oleh banyak orang, jadi akan ada kemungkinan yang cukup besar bagi kita untuk mendapat masalah ketika berusaha membawanya."

"Masalah? Seperti diserang oleh orang-orang itu?"

Baekhyun mengangguk. "Ya. Maka dari itu aku memintamu untuk berlatih menggunakan pistol meskipun hanya sebentar. Besok kau dan aku berada di mobil pertama, sementara beberapa bodyguard-ku di mobil kedua. Sedangkan aku telah meminta dua bodyguard Suho untuk berada di mobil ketiga. Mobil yang akan tiba di sana jauh sebelum kita sampai, dan mobil itu pula yang akan membawa alat dari Kris Wu. Pesaing Suho pasti berpikir bahwa kitalah yang membawa alatnya, dan mereka pasti akan mengejar mobil kita. Maka dari itu, sementara alat itu dibawa ke tempat yang aman, kita harus berusaha mengalihkan mereka sekaligus menyelamatkan diri."

Aku mengangguk-anggukkan kepala saat mendengar penjelasannya. Jujur saja, ekspresi serius Baekhyun membuatnya semakin terlihat tampan. Entahlah, kurasa ada hal positif yang nampak pada Baekhyun setelah ia lupa ingatan. Ya, dia semakin terlihat dewasa dari segi sifat maupun cara berpakaian. Aku menyukainya, sangat menyukainya.

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now