[B2] Chapter 5 ● Safe And Sound #2

Start from the beginning
                                    

Baekhyun mengangguk sambil bergumam, "Sudah menjadi kewajibanku untuk menyelamatkanmu, Hailey."

Pria itu melirik sejenak jam yang melingkar di tangannya. "Sudah pukul 19.00, ponselku di mobil, bagaimana denganmu?"

Mia merogoh saku celananya dan mendengus, "Ponselku ada di tas lengan, di mobil."

"Kita berada jauh dari kota, sepertinya mencari telepon atau kendaraan umum juga susah. Tidak ada pilihan lain, kita harus bermalam di sini."

Sejujurnya Mia sangat menyukai ide Baekhyun untuk bermalam di tempat ini, toh mereka bisa menghabiskan waktu bersama. Setidaknya selama beberapa jam ke depan, Mia bisa mengamati wajah Baekhyun sepuasnya tanpa diganggu oleh Yejin atau Suho.

Ketika hendak mengikuti Baekhyun untuk menyandarkan punggung ke dinding, Mia mengaduh kesakitan. Otomatis Baekhyun segera mencari tahu apa yang terjadi. Pria itu menyentuh pelan punggung Mia dengan tangan kanannya, saat itu juga Mia kembali mengaduh.

"Sepertinya punggungmu terluka," gumam Baekhyun cepat.

Mia berusaha menengok ke punggungnya, ia menggerakkan kedua lengan bersamaan, dan benar saja, rasa nyeri langsung menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Bolehkah aku memeriksanya?" tanya Baekhyun cemas.

Mia tidak punya pilihan lain, ia mengangguk, menyetujui permintaan Baekhyun. Setelah Mia duduk membelakanginya, Baekhyun segera mengangkat baju wanita itu, ia mengernyit nyeri ketika melihat luka memar serta bercak darah yang hampir memenuhi seluruh punggung Mia. Pasti rasanya sakit sekali. Kalau diingat-ingat, ketika Baekhyun berusaha merebut Mia, orang yang menggendong wanita itu menjatuhkan Mia begitu saja ke jalan, untunglah Baekhyun sempat menjadikan telapaknya sebagai alas sebelum kepala Mia membentur jalanan.

"Apakah lukaku cukup parah?" Mia bertanya penasaran. Ia meringis saat Baekhyun kembali menyentuh punggungnya.

Baekhyun tidak menjawab secara gamblang. "Kau tidak akan bisa tidur terlentang ataupun menyandar ke dinding dengan nyaman dalam keadaan seperti ini," katanya.

Diturunkannya kembali baju Mia, kemudian pria itu kembali pada posisi awalnya—duduk sambil bersandar ke dinding.

Baekhyun menepuk dadanya beberapa kali. "Kemarilah, kau bisa tidur di dadaku."

Apa Mia salah dengar? Barusan Baekhyun menawari gadis itu untuk tidur sambil menyandar di dadanya?

"Kemarilah, kau pasti lelah," katanya lagi.

Karena Mia tidak kunjung bergerak, Baekhyun akhirnya meraih lengan gadis itu dan menariknya hingga kepala juga lengan Mia benar-benar bersandar di dadanya.

"Maaf aku telah membuatmu berada dalam bahaya," gumamnya lirih. Hatinya bergejolak, Baekhyun merasa bodoh dan gagal sebagai seorang pria ketika melihat Mia terluka. Tanpa bisa ditahan, diusapnya lembut rambut hingga lengan kanan Mia. "Aku berjanji, aku akan menyelamatkanmu, Hailey."

Sementara itu, Mia membeku. Jantungnya berdebar tak karuan, ia bahkan tak berani untuk mendongak karena takut kehilangan kontrol diri dan menangis begitu saja. Apa yang dilakukan Baekhyun saat ini berhasil meluluhlantakkan hati Mia. Ingin sekali rasanya Mia bergerak dan memeluk erat pria di hadapannya. Tapi Mia tidak bisa, Baekhyun pasti merasa aneh jika Mia melakukannya.

Dengan suara yang tersisa, Mia berucap, "Tuan tidak perlu meminta maaf. Aku sudah memilih untuk menemanimu, yang berarti aku menerima segala konsekuensi yang mungkin terjadi, bahkan bila harus mempertaruhkan nyawa."

Baekhyun tersenyum tipis. Ia memejamkan mata sebentar dan menyandarkan dagu di puncak kepala Mia. Sebuah ingatan lagi-lagi melintas di kepalanya. Ia hampir terisak, namun berusaha ditahan dengan sebuah nyanyian yang tak lagi asing bagi keduanya.

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now