48.

3.3K 370 12
                                    

Y/n berjalan tergesa di lorong rumah sakit, ia barusaja mendapat pesan dari pamannya, Kim Minseok, paman yang juga menjadi dokter pribadi keluarga Kim, dokter yang menangani Sohyun selama ini.

Y/n tahu semua tentang perkembangan penyakit Sohyun dari dokter Minseok, dan sekarang dokter Minseok mengirim pesan padanya ingin bertemu secara mendadak. Tentu Y/n panik dan langsung meninggalkan rapatnya dengan para pengurus projek anniversary Sohyun dan Hansol.

Tok tok tok!

Kriet..

Y/n menjembulkan kepalanya, dengan seperti ini ia bisa melihat dokter Minseok yang tampak sibuk dengan lembaran-lembaran kertas didepannya. Y/n kembali mengetuk pintu dan melangkah masuk ruangan.

"Ahjussi memanggil Y/n, ada apa?"

Dokter Minseok mendongak, mengangguk kecil dan mempersilahkan Y/n untuk duduk. Y/n yang bingung hanya menurut, namun pikirannya sudah kemana-mana.

"Kau tau kan kalau penyakit Sohyun sudah bersarang di tubuhnya hampir tiga tahun lamanya, dan penyakit ini bukan penyakit biasa. Sohyun harus mendapat penanganan lebih lanjut sesegera mungkin, atau nyawa taruhannya.."

Deg! Bagai disambar petir, Y/n membeku saat itu juga. Separah itu penyakit yang diderita saudarinya hingga nyawa lah yang dipertaruhkan. Y/n mengusap wajahnya frustasi, ia tidak bisa berpikir di saat seperti ini.

"Lakukan apa saja, Ahjussi. Selamatkan Sohyun.." Y/n mengatakannya dengan nada putus asa, ia tidak bisa berbuat banyak.

"Sohyun harus melakukan operasi dengan segera, tapi pihak rumah sakit belum mendapatkan donor hati."

Andai Y/n memiliki 2 hati, maka dia akan berbagi pada Sohyun. Namun, jika Y/n mendonorkan hatinya, maka dialah yang harus meninggalkan dunia.

Meninggalkan dunia ketika masalah Sohyun dan tujuh kakaknya belum selesai? Y/n tidak akan melakukan hal bodoh itu. Dia harus mencari cara lain.

"Lalu bagaimana, Ahjussi?"

Minseok menghela napas. "Aku dipindah tugaskan ke LA mulai minggu depan, mungkin setelah ini bukan aku lagi yang merawat Sohyun.."

"Ahjussi.."

"Tapi Ahjussi akan berusaha mencari donor untuk Sohyun dan melakukan operasi sebelum tahun ini berganti."

9 bulan lagi.

...

"Ne, aku akan menunggu di rumah.."

Pip!

Y/n memutuskan telpon dan melempar asal ponselnya kearah jok mobil kosong disampingnya, ia menghela napas.

Barusaja Sohyun menelpon, memberi kabar bahwa sore ini ia diperbolehkan pulang. Sekarang Y/n dalam perjalanan pulang setelah menemui dokter Minseok, mendengar kabar mengenai keadaan Sohyun membuat Y/n tidak tega menemui gadis itu dan melihat senyumnya. Rasanya sakit dan belum siap jika ia harus kehilangan senyum itu secepat ini.

Minseok hanya berpesan agar Sohyun banyak istirahat, jangan biarkan ia berpikir keras dan banyak pikiran. Apalagi sampai ia bersedih, itu bisa memengaruhi kesehatannya.

Sementara sekarang? Keadaannya sekarang lebih sulit dari yang ia duga. Sohyun pulang untuk istirahat, tapi para kakaknya ada di rumah, dan Y/n tahu persis apa yang akan terjadi. Pasti akan ada adu mulut, cacian, bentakkan, tangisan, dan sakit hati. Y/n tahu itu akan terjadi.

"Khamshamnida, Ahjussi.." Y/n membungkuk pada supir taksi setelah membayar, ia langsung berlari masuk kedalam rumah dan mencari orang yang ingin ditemuinya.

"Oppa.. Oppa.. Minhyun Oppa dimana?"

Y/n mendengus kesal, apa jam segini Minhyun masih di kantornya? Y/n melirik jam tangannya, pukul 2 siang. Ck, bukankah Minhyun bilang pulang pukul 3 setiap hari.

Y/n mengusap wajahnya, ia benar-benar frustasi. Tidak tahu harus mengadu pada siapa, dan apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Nona Y/n?"

Y/n menoleh sekilas pada seorang maid yang terlihat masih muda, ia hanya memasang wajah datar. Setelah itu meninggalkan mansion itu tanpa berkata apapun lagi.

...

"Y/n!"

Kim Hoseok, pemuda yang sebelumnya sibuk dengan camilannya seraya menonton TV itu berlari menghampiri adiknya yang hanya tersenyum tak jauh dari tempatnya. Ia langsung memeluk Y/n erat dan mengecupi puncak kepala gadis itu.

"Hey! Kau kemana saja? Lim Ahjumma bilang kau datang membawa kopermu, tapi kau tidak pernah menginap disini."

Y/n tersenyum tipis. "Oppa, aku lelah, ingin duduk."

Hoseok yang menangkap ekspresi adiknya langsung panik, ia menuntun adik untuk duduk di sofa ruang kekuarga, sementara dirinya duduk disamping sang adik.

"Kau sakit?"

Y/n menggeleng.

"Lalu?"

"Hanya lelah."

Hoseok mengangguk. "Mau makan sesuatu? Lim Ahjumma memasak makanan kesukaanmu tadi, Yoongi hyung yang memintanya."

Y/n yang semula menyandarkan punggungnya, sekarang berdiri tegak dengan wajah terkejut. Sementara Hoseok mengerjap pelan.

"Dimana mereka?"

"Mereka?" Hoseok mengerutkan dahi.

"Oppadeul.."

"Ohh.. Seokjin hyung sedang-"

"Kecuali Seokjin Oppa.."

Hoseok terdiam, bingung harus mengeluarkan jawaban apa, namun wajah Y/n yang menuntut membuatnya terpaksa membuka mulut.

"Belum pulang."

"Kemana?"

"Mereka sudah besar, mereka bekerja."

"Aku tau.."

"Lalu kenapa kau bertanya lagi?"

"Aku ingin kalian semua berkumpul disini sebelum pukul tiga lebih tiga puluh."

Hoseok mengerutkan dahi. "Untuk apa?"

"Aku ingin kalian berkumpul.." Y/n menunduk, menatap jam tangannya. "Satu jam dari sekarang.."

"Y/n, tapi-"

"Oppa, aku ingin kalian berkumpul tanpa ada alasan terlambat atau apa.. Hanya itu, kumohon."

"Iya, tapi-"

"Aku akan kembali tepat pukul tiga lebih tiga puluh, pastikan kalian semua sudah berkumpul di ruang ini."

"Tapi, Y/n-"

"Annyeong, Oppa.."

Dengan cepat Y/n menghilang dari hadapan Hoseok, pemuda itu terdiam beberapa saat. Ia mengacak surai coklatnya kasar, untuk menolak Y/n adalah kelemahannya.

Pemuda itu melirik jam dinding besar di sisi ruangan, matanya membulat melihat waktu telah berjalan lima menit semenjak kepergian Y/n. Ia segera melompat dari posisinya dan berlari mencari ponselnya.

"Hya! Kenapa jam ini cepat berputar?!"

Sementara Y/n yang sekarang berdiri di ambang pintu hanya tersenyum tipis melihat kakaknya yang kalang kabut. Kejam? Tidak. Mereka lebih kejam. Kenapa mereka bersikap seperti ini pada Y/n yang hanya sepupu mereka? Sementara Sohyun? Adik kandung mereka sendiri, bahkan menyempatkan waktu untuk menengok Sohyun di rumah sakit pun mereka tidak bisa melakukannya.

"Kenapa sekarang aku benci kasih sayang kalian padaku?"


Tbc~


MunLovea
Selasa, 15 Januari 2019

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang