08.

5K 504 2
                                    

Sohyun dan Y/n barusaja masuk kedalam sebuah cafe ketika hujan tiba-tiba turun, hujan pertama yang Y/n temui di Seoul setelah hampir sebelas tahun berlalu.

Dua remaja cantik itu memilih tempat duduk di dekat jendela kaca, alasannya karena mereka ingin mendapat tempat yang jauh dari keramaian dan bisa memandang luar sepuasanya. Dan mereka mendapat tempat yang pas, disamping jendela kaca besar yang menghadap ke taman.

Y/n menghela napas sebelum mengalihkan pandangan dari taman ke saudarinya yang sekarang terlihat hanya diam menatap keluar jendela. Seperti melamun.

"Sohyun-ah,"

Sohyun menoleh, menatap Y/n dengan kening berkerut, seakan bertanya 'ada apa?' lewat tatapannya itu.

"Aku ingin bertanya sesuatu, tapi jujur ya kepadaku?"

Kening Sohyun semakin berkerut, bingung. Namun kemudian mengangguk dan tersenyum.

"Biasanya kau tidak perlu izin dulu, bertanya apa?"

"Biasanya kapan? Sebelas tahun yang lalu? Hey! Aku sudah banyak berubah jika kau tidak tahu. Lihat, aku lebih tinggi, pipiku tidak segembul dulu, lebih langsing daripada saat masih SD. Dan.. aku lebih cantik? Benarkan?"

Jika saja Y/n ini bukan saudarinya, tidak memiliki hubungan darah dengannya, tidak satu marga, dan bukan orang yang dia percaya selain Minhyun. Mungkin sekarang Sohyun sudah menendang Y/n sampai London, dikembalikan pada orangtuanya.

"Terserah, kau ingin tanya apa?" Berdebat dengan Y/n sama saja masuk ke dalam masa dimana kau akan kehilangan banyak waktu berartimu hanya untuk saling mengoceh tanpa topik yang jelas dan tanpa ujung. Sohyun tidak suka banyak bicara, berbeda dengan Y/n yang cerewet.

"Kau jawab dengan jujur dan tanpa ada jawaban entah. Harus jelas, tanpa penolakkan, dan tanpa pertanyaan balik."

"Ne ne, Palli!"

"Dimana Kim Sohyun ku?"

"Ha? Maksudmu?"

"Sudah kubilang tidak ada pertanyaan balik, Shy!"

"Aku disini, bodoh! Kau tidak lihat Kim Sohyun ada disini?"

"Tidak!"

Ini Y/n mengajak war atau bagaimana? Atau pertanyaan ini hanya untuk prank? Tidak! Memangnya Y/n akan membuat kejutan apa sampai prank dulu? Ulang tahun Sohyun bahkan sudah lewat.

"Y/n jangan bercanda."

"Terimakasih," Y/n tersenyum pada waiter yang mengantarkan pesanan mereka.

Dengan tenang dan seakan tidak terjadi apa-apa, Y/n menyeruput coklat dingin pesanannya. Membiarkan Sohyun dengan kebingungannya.

"Y/n, bisa kau ulangi pertanyaanmu? Siapa tau aku salah dengar."

"Dimana Kim Sohyun ku?"

Tidak! Sohyun tidak salah dengar. Tapi Sohyun juga yakin kalau Y/n tidak dalam keadaan mabuk.

"Aku disini, Y/n-yaa. Aku Kim Sohyun."

"Sejak kapan Kim Sohyun berdebat dengan Y/n? Sejak kapan Kim Sohyun mulai banyak bicara? Yang aku kenal, Kim Sohyun adalah seorang pemalu yang irit berbicara. Satu-satunya putri pendiam di keluarga Kim, tidak dengan dua saudarinya yang selalu berdebat."

"Y/n,"

Y/n memalingkan wajahnya, mengahadap keluar jendela. Ia tidak sanggup menatap Sohyun. Kenapa? Karena dia merasa bersalah telah bertanya.

Tapi, jujur, Y/n memang sedikit merasa aneh dengan perubahan Sohyun. Padahal dulu Sohyun adalah gadis paling pemalu yang pernah dia kenal, sekarang? Berdebat dengan Kim Y/n?

"Aku akan menjawabnya. Tapi tidak sekarang, mungkin besok. Antar aku ke kampus besok, dan aku akan menjawabnya setelah pulang."

"Itu janjimu."

.
.
.
.
.

Pagi yang cerah di hari selasa, Y/n menggeliat di atas kasur empuknya. Matanya mengerjap pelan saat cahaya terang menyusul lewat jendela kaca besar, seorang pelayan sedang berjalan menjauhi jendela setelah membuka tirainya.

Y/n mendengus kesal dan bangkit untuk duduk, tangan putihnya bergerak meraih benda pipih berwarna silver di atas nakas dan membukanya.

Dibibir tipis berwarna softpink itu muncul senyum tipis ketika ponselnya menyala, menampilkan wallpaper dua orang gadis dengan es krim dan senyum lebar. Itu adalah selca yang diambilnya kemarin bersama musuh tersayangnya, Kim Sohyun.

Selama beberapa saat, Y/n hanya diam dan tersenyum memandangi wallpaper itu. Hingga layar ponsel berubah gelap lagi, Y/n berdecak, kembali menekan tombol power, dan terkejut. Sekarang pukul 6 lebih!

"What?! Pukul enam lebih?! Huaaa.. kenapa tidak ada yang membangunkanku?!" Y/n langsung melompat dari kasurnya dan berlari menuju kamar mandi.

Hanya 15 menit, Y/n melakukan mandi kilat. Sekarang Y/n sudah siap dengan kaos santai berwarna biru langit, dan jeans hitam. Tak lupa rambut panjang berwarna hitam kecoklatan yang dikuncir kuda dan poni yang menambah kesan imut. Dengan gerakkan cepat, Y/n menyambar slimbag diatas meja rias dan berlari kearah pintu.

Barusaja membuka pintu, hendak berlari lagi, seseorang sudah berdiri di depannya dan menghalangi jalannya. Pria dengan pakaian santai yang tersenyum pada Y/n, membuatnya memutar bola mata malas.

"Wae?" Tanya Y/n malas.

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau terlihat buru-buru?" Y/n berdecak kesal. Ia mencondongkan tubuh kearah pria itu untuk membisikkan sesuatu.

"Aku akan mengantar Sohyun ke kampus." Bisik Y/n.

"Mwo?! Apa kau gila?! Kau ingin membuat masalah lagi?"

Sudah kepo, responnya menyebalkan pula. Harus sabar punya paman setingkat Kim Minhyun ini.

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Rabu, 21 November 2018

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Where stories live. Discover now