13.

4.3K 429 3
                                    

Didalam mobil, diperjalanan, hanya keheningan yang melanda setelah dua kata keluar dari mulut Y/n. Sohyun terdiam begitu tahu kesalahannya, dan ia harus menuruti semua permintaan Y/n disisa hari ini.

Kau kalah!

Kata menyebalkan yang membuat kecanggungan antara Y/n dan Sohyun semakin menjadi. Sohyun tidak tahu kenapa sikap Y/n sangat aneh, yang ia tahu, pertama kali ia melihat tatapan itu dari Y/n.

Sohyun mengernyitkan dahi ketika mobil yang dikendarai Y/n berhenti di sebuah tempat, ia merasa tidak asing dengan tempat ini, namun ia juga tidak ingat benar kenangan apa yang pernah ia buat disini.

Brak!

Sohyun terlonjak di tempat dan langsung menoleh ke arah kursi kemudi yang kosong, Y/n sudah keluar dari mobil, sempat membanting pintu, dan sekarang berjalan menuju tempat yang menurutnya adalah sebuah taman.

"Y/n-yaa, tunggu aku!"

Bukannya menghentikan langkahnya karena panggilan dari Sohyun, Y/n malah mempercepat langkah dan membuat Sohyun semakin tertinggal.

Ketika sampai di samping arena taman bermain, kaki Y/n tiba-tiba terasa lemas. Bulir demi bulir bening meluncur melewati pipinya, ia terduduk berlutut di sana. Suara decitan ayunan dan jungkat-jungkit membuat kepalanya pusing, ingatan sebelas tahun lalu kembali menghantuinya.

"Bermain disini seru sekali,"

"Aku akan minta Appa membuat taman bermain seperti ini,"

"Katakan yang ada jungkat-jungkitnya,"

"Kenapa tidak bilang pada kakek saja? Pasti dia mau membuatkannya,"

"Ide bagus!"

"Sohyun-ah, Shinhye-ya, Ayo pulang."

"Ahh, Y/n-yaa, kita bermain dulu neee!"


"Y/n-ya, gwaenchanayo? Kenapa kau berlari menjauh saat kupanggil?"



"Ayo kita pergi ke sana, sebentar lagi Jin Oppa akan pulang."

"Ayo!"

"Bagaimana? Mau hujan?"

"Disana."

"Shinhye-ya, kemarilah!"

"Shinhye awas!"

Chiittt!! Bruakkk!!

"Shinhye-yaaa!"

"Kim Shinhye!"


"Y/n-yaa?"



"Bagaimana keadaan putri kami, dokter?"

"Dia baik-baik saja, kan?"

"Hyung, Shinhye akan baik-baik saja, kan?"

"Hyung, aku takut."

"Gwaenchana, Jungkook-ah. Dokter akan menolong Shinhye, berdo'alah."

"Oppa, Shinhye kenapa? Dia berdarah, aku takut."

"Hoseok-ah, Taehyung-ah, ajak Y/n dan Sohyun bermain di luar saja."

"Waeyo, Oppa?"

"Ne, hyung."




"Oppa, aku akan mengambil topiku dulu di Yoongi Oppa.."

"Bagaimana, dokter?"

"Sebelumnya kami mohon ma'af, kami sudah berusaha. Pendarahan di kepala Shinhye sangat parah, dia tidak tertolong."

"Aniyaaaa! Katakan Dokter sedang bercanda."

"Kami mohon ma'af."

"Hyung, apa maksudnya?"

"Hyung, Shinhye?"

"Tenanglah Jimin-ah, Jungkook-ah."

"Dokter!"

"Aku tidak percaya."

"Yoongi-ya, kau mau kemana?!"

"Kim Y/n?"

"Oppa?"


"Y/n, kau mendengar aku kan?"


"Sudah kubilang sebelumnya, salah satu dari anak kembarmu pasti akan membawa nasib buruk. Dan sekarang terjadi."

"Shinhye pergi karena murni kecelakaan, Appa. Ini bukan salah Sohyun."

"Kau tahu darimana? Menurut ramalan bintang mereka, salah satu dari Sohyun atau Shinhye adalah pembawa masalah. Dan sekarang benar, Shinhye diambil Tuhan karena kecerobohan Sohyun. Jadi, harusnya sejak dulu kau menurutiku membuang salah satu anakmu, pasti masalah ini tidak akan terjadi."

"Kau harus kehilangan putrimu karena bocah pembawa sial itu."

"Sohyun adalah putriku, Appa."

"Lihatlah istrimu, dia terus membantahku."

"Appa,"

"Kau juga akan membantahku, Jongin-ah? Kau juga akan membantah ayahmu?"

"Apa yang harus kami lakukan?"

"Kau hanya punya dua pilihan. Membuang anak itu, atau kau istrimu dan anak-anakmu harus keluar dari keluarga Kim. Jika kau pilih yang kedua, maka itu memudahkanku. Aku hanya perlu membagi warisan pada kakakmu dan adikmu saja."

"Jadi, apa kau mau membuang anak itu?"




"Appa, aku ingin tetap tinggal di Korea."

"Y/n-yaa, tolong jangan membantah."

"Appa, aku ingin bersama Sohyun dan Oppadeul."

"Tidak Y/n-ya, kita akan tetap pergi."

"Ahh, Waeyoo? Shireo!"

"Kau anak baik, kan? Menurut pada Appa."

"Ahhh, Appa.."

"KIM Y/N!"

"Eomma,"

"Jangan bentak dia."

"Dia membuatku marah, pikiranku sudah kacau."

"Eomma,"

"Bisa gunakan kalimat lembut saja?"

"Tidak. Aku terlalu khawatir padanya, aku tidak bisa memikirkan hal lain selain keselamatan Y/n."

"Appa, kenapa kita harus pergi?"

"Appa dan Eomma akan menyelamatkanmu, Kim Y/n. Jadi menurutlah, ne?"





"Kim Y/n?"

"Kim Sohyun,"

"Ne?" Sohyun berjalan lebih dekat kearah Y/n.

"Katakan padaku, apa yang terjadi saat aku pergi."

.
.
.
Tbc~

MunLovea
02 Desember 2018

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt